Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Rabu, 19 Desember 2018 |
KalbarOnline,
Kubu Raya – Sejumlah persoalan sosial yang terjadi
saat ini kerap berdampak pada masyarakat khususnya perempuan dan anak. Diantaranya
kekerasan, perlakuan-perlakuan diskriminatif dan sebagainya. Karena itu, perlu
berbagai cara untuk dapat mencegahnya.
“Peran keluarga menjadi salah satu yang
diharapkan dapat menjadi bagian utama atau pilar untuk mencegah terjadinya
kekerasan melalui penanaman nilai-nilai karakter dan budi pekerti,” terang
Wakil Bupati Kubu Raya, Hermanus saat menyampaikan sambutan pada Peringatan
Hari Ibu ke-90 di Aula Kantor Bupati Kubu Raya, Senin (17/12/2018).
Menurut Hermanus, ketahanan keluarga
menjadi fondasi dalam menerapkan kehidupan yang harmonis dan religius. Namun
hal tersebut tetap harus didukung pelibatan semua unsur masyarakat dan pemangku
kepentingan terkait. Termasuk peran laki-laki dalam kampanye yang mendukung
pencegahan kekerasan dan pencapaian kesetaraan gender.
“Gerakan ‘He For She’ menjadi salah satu
komitmen global yang harus digelorakan sampai akar rumput,” tukasnya.
Karena itu, Hermanus mengapresiasi tiga
organisasi wanita yakni Tim Penggerak PKK, Gabungan Organisasi Wanita (GOW),
dan Dharma Wanita yang bersama mitra kerja lainnya selalu terlibat dalam penyelenggaraan
Peringatan Hari Ibu.
Menurut dia, melalui peringatan Hari Ibu,
generasi muda diingatkan akan sebuah momentum kebangkitan bangsa, khususnya
perjuangan kaum perempuan yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perjuangan bangsa
Indonesia.
“Peringatan Hari Ibu diharapkan mendorong
semua pemangku kepentingan untuk mengakui pentingnya eksistensi perempuan dalam
berbagai sektor pembangunan,” ujarnya.
Hermanus juga berharap Peringatan Hari Ibu
berpengaruh positif bagi peningkatan kualitas hidup dan pemenuhan hak serta
kemajuan perempuan. Sekaligus menegaskan bahwa perempuan jika diberi peluang
dan kesempatan akan mampu meningkatkan kualitas hidup serta potensi yang
dimiliki.
“Saat ini terbukti perempuan dalam berbagai
dimensi kehidupan berbangsa dan bernegara mampu menjadi motor penggerak dan
motor perubahan,” tuturnya.
Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW)
Kabupaten Kubu Raya, Jeniard Alberta Manao, mengatakan Hari Ibu lahir dari
pergerakan bangsa Indonesia. Ia mengatakan dalam pergerakan kebangsaan
kemerdekaan, peran perempuan Indonesia tak terpisahkan dalam perjuangan bangsa.
“Keterlibatan perempuan dibuktikan melalui
Kongres Perempuan pertama pada 22 Desember 1928 di Yogyakarta, yang telah
mengukuhkan semangat dan tekad bersama untuk mendorong kemerdekaan Indonesia,”
ucapnya. (ian/rio)
KalbarOnline,
Kubu Raya – Sejumlah persoalan sosial yang terjadi
saat ini kerap berdampak pada masyarakat khususnya perempuan dan anak. Diantaranya
kekerasan, perlakuan-perlakuan diskriminatif dan sebagainya. Karena itu, perlu
berbagai cara untuk dapat mencegahnya.
“Peran keluarga menjadi salah satu yang
diharapkan dapat menjadi bagian utama atau pilar untuk mencegah terjadinya
kekerasan melalui penanaman nilai-nilai karakter dan budi pekerti,” terang
Wakil Bupati Kubu Raya, Hermanus saat menyampaikan sambutan pada Peringatan
Hari Ibu ke-90 di Aula Kantor Bupati Kubu Raya, Senin (17/12/2018).
Menurut Hermanus, ketahanan keluarga
menjadi fondasi dalam menerapkan kehidupan yang harmonis dan religius. Namun
hal tersebut tetap harus didukung pelibatan semua unsur masyarakat dan pemangku
kepentingan terkait. Termasuk peran laki-laki dalam kampanye yang mendukung
pencegahan kekerasan dan pencapaian kesetaraan gender.
“Gerakan ‘He For She’ menjadi salah satu
komitmen global yang harus digelorakan sampai akar rumput,” tukasnya.
Karena itu, Hermanus mengapresiasi tiga
organisasi wanita yakni Tim Penggerak PKK, Gabungan Organisasi Wanita (GOW),
dan Dharma Wanita yang bersama mitra kerja lainnya selalu terlibat dalam penyelenggaraan
Peringatan Hari Ibu.
Menurut dia, melalui peringatan Hari Ibu,
generasi muda diingatkan akan sebuah momentum kebangkitan bangsa, khususnya
perjuangan kaum perempuan yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perjuangan bangsa
Indonesia.
“Peringatan Hari Ibu diharapkan mendorong
semua pemangku kepentingan untuk mengakui pentingnya eksistensi perempuan dalam
berbagai sektor pembangunan,” ujarnya.
Hermanus juga berharap Peringatan Hari Ibu
berpengaruh positif bagi peningkatan kualitas hidup dan pemenuhan hak serta
kemajuan perempuan. Sekaligus menegaskan bahwa perempuan jika diberi peluang
dan kesempatan akan mampu meningkatkan kualitas hidup serta potensi yang
dimiliki.
“Saat ini terbukti perempuan dalam berbagai
dimensi kehidupan berbangsa dan bernegara mampu menjadi motor penggerak dan
motor perubahan,” tuturnya.
Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW)
Kabupaten Kubu Raya, Jeniard Alberta Manao, mengatakan Hari Ibu lahir dari
pergerakan bangsa Indonesia. Ia mengatakan dalam pergerakan kebangsaan
kemerdekaan, peran perempuan Indonesia tak terpisahkan dalam perjuangan bangsa.
“Keterlibatan perempuan dibuktikan melalui
Kongres Perempuan pertama pada 22 Desember 1928 di Yogyakarta, yang telah
mengukuhkan semangat dan tekad bersama untuk mendorong kemerdekaan Indonesia,”
ucapnya. (ian/rio)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini