Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Minggu, 30 Desember 2018 |
KalbarOnline, Singkawang – Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Barat (Kapolda Kalbar), Inspektur Jenderal Polisi, Drs. Didi Haryono, SH., MH, bercerita soal sejarah. Sebab, sejarah itulah menjadi tolak ukur. Kali ini, pria lulusan Akpol 1986 itu menjelaskan menyoal sebuah organisasi.

Jenderal bintang dua itu mengingatkan,
dengan nama perkumpulannya berburu dengan menggunakan senjata api. Pada waktu
itu Indonesia masih di bawah Belanda, jadi sebelum sebelum merdeka ini sudah
ada ini, cuma namanya perkumpulan menembak belum masuk dalam satu organisasi
tapi ada perkumpulan.
“Hobi menembak baru dijadikan sebagai
cabang olahraga setelah tahun 1950. Jadi baru diakomodir setelah tahun 50, dengan
nama Perhimpunan Olahraga Perburuan Indonesia atau PORPI. Perhimpunan olahraga
perburuan Indonesia yang kemudian berganti nama menjadi Perbakin,” tutur Kapolda
dalam sambutannya saat menghadiri pelantikan Pengurus Kota Perbakin Singkawang
masa bakti 2017-2021.
Perbakin ini mulai tanggal 17 Juli 1960
mulai muncul nama Perbakin 17 Juli tahun 60. Kepanjangan Perbakin itu sendiri
bukan persatuan menembak Indonesia tapi lengkapnya adalah persatuan menembak
sasaran dan berburu seluruh Indonesia.

Dengan misi utamanya adalah mengenalkan
cabang menembak bagi masyarakat setahun Perbakin diwadahi masuk ke KONI. Jadi,
lanjut dia, tahun 61 diwadahi menembak Indonesia ini masuk sebagai anggota
Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).
“Ini harus bisa, harus paham kita bisa ada
sekarang ini tentunya ada historikal atau sejarah. Kemudian Perbakin
mendapatkan sambutan yang sangat meriah dari masyarakat dengan muncul berbagai
cabang, mulai dari Jakarta Bandung dan beberapa provinsi lainnya,” tukasnya.
Pada perkembangannya, lanjut Kapolda, klub
menembak di Indonesia ini membentuk sekolah menembak Perbakin, yang dimaksudkan
adalah untuk melakukan pembinaan olahraga menembak sejak usia dini, untuk
mencari bibit-bibit atlet unggulan. Mulai merintis bagaimana meningkatkan daya
saing olahraga Kalbar.
“Target capaian kalau bisa minimal 10 lah
ya kalau kita mau ngalahkan Jakarta ngalahkan Jawa timur, Jawa Barat, Jawa
tengah memang susah tapi setidaknya kita bisa di atas Sumatera. Sekolah ini
diharapkan nantinya menghasilkan penembak unggulan yang dapat berkontribusi dan
dapat berlaga di ajang menembak nasional maupun internasional untuk
mengharumkan baik nama provinsi kita maupun nama Indonesia,” tuturnya.
Kapolda menuturkan, hobi menembak ini juga
terbilang cukup unik, karena memadukan unsur kesenangan sekaligus
kehati-hatian, tadi disampaikan sebab memainkan senjata api bukanlah sesuatu
yang sepenuhnya aman. Jadi bukan hanya senjata api senjata apapun namanya
seluruh senjata itu sifatnya destroyer atau merusak, ada yang menghalangi dia tabrak
terus itu sifat senjata.
Bagi penggemar olahraga menembak di
Indonesia sebaiknya bergabung dengan Perbakin sebagai salah satu organisasi
penembak yang resmi. Dengan bergabung di sini maka kita tidak hanya bisa
menyalurkan hobi namun juga memberikan kesempatan untuk bertemu dengan sesama
penggemar olahraga menembak dan di dalamnya juga tentunya akan meraih prestasi
prestasi yang membanggakan.
“Perbakin sebagai organisasi menembak di
Indonesia tidak hanya berfungsi sebagai sebuah wadah untuk mencintai seni yang
penuh tantangan tetapi juga menjadi sebuah alat untuk mengontrol peredaran
senjata di Indonesia. Sehingga tidak sembarangan seseorang dapat memilikinya
tanpa persyaratan tertentu,” tukasnya lagi.
Perbakin dalam perkembangannya memiliki
lisensi khusus terhadap seluruh senjata api yang resmi yang beredar di
Indonesia. Proses pindah tangan senjata harus mendapat pengawasan dari
Perbakin. Sehingga tidak jatuh ke tangan yang salah karena yang saya sampaikan
secara masalah senjata ini sangat berbahaya.
“Kemarin waktu kita di Pontianak ada yang
bermain-main dengan senjata kita amankan dulu, bahkan kita tes berapa meter
senjata peluru ini. Hati hati masalah-masalah persenjataan ini memang kita
olahraga tapi juga perlu kehati-hatian yang saya sampaikan karena senjata ini
sifatnya adalah destroyer atau perusak,” imbuhnya.
Contoh beberapa waktu yang lalu Perbakin
telah menjadi sorotan publik dengan adanya peluru nyasar di gedung DPR yang
nyaris mengenai korban dan diduga peluru tersebut berasal dari latihan menembak
anggota Perbakin.
“Dan setelah didalami penembak tersebut
belum memiliki kartu anggota Perbakin. Nah berarti tolong kartu anggotanya.
Kami dari jajaran Polda dan Polres pasti membantu sepanjang untuk kepentingan
olahraga menembak ini,” tegasnya.
Peristiwa itu, lanjut dia, tentunya menjadi
atensi bagi para pengurus Perbakin untuk lebih solid dalam menjaga dan menata
organisasi agar lebih profesional terutama dalam hal keanggotaan Perbakin.
Jangan sampai di jadikan tameng bagi oknum-oknum untuk dapat memiliki senjata
tapi hanya untuk gaya-gayaan dan untuk menakut-nakuti.
“Kita punya integritas kita punya soliditas
dan kita punya solidaritas apalagi udah punya uniform Perbakin dan seterusnya. Dalam
kesempatan ini saya mengucapkan selamat sekali lagi kepada seluruh pengurus
Perbakin Singkawang semoga dengan kepengurisan baru ini Perbakin Singkawang
akan lebih profesional dan dapat menciptakan atlet-atlet menembak untuk
bersaing dan berprestasi di tingkat nasional maupun di tingkat internasional,”
harapnya.
“Kalau kita punya kemauan pasti bisa, ya
kan. Apalagi ada merek, ada label, ada cap, ada stigma Singkawang hebat,
tunjukkan melalui latihan-latihan, melalui prestasi-prestasi, benar-benar
tunjukkan, kita usung Singkawang ini benar-benar hebat, munculkan nama
Singkawang. Kalau Bu Tjhai Chui Mie (Wali Kota Singkawang) yang muncul berarti
Singkawang lah yang muncul. Tapi tolong yang lain juga muncul juga kita
munculkan Singkawang ini benar-benar hebat. Bukan hanya hebat yang di
awang-awang tapi harus hebat yang sebenar-benarnya,” tegasnya.
“Saya orang Singkawang lahir besar disini
bisa jadi Kapolda Alhamdulillah. Rekan-rekan, asal ada kemauan keras pasti
bisa. Kalau bapak-bapaknya tidak bisa, anaknya persiapkan. Anak-anaknya
sekarang dipersiapkan ini, jadi apa saja pasti bisa dan diawasi karena sekarang
ini tadi yang saya bilang, narkoba mengincar, narkoba ini datangnya bukan dari
kita datangnya dari sebelah,” sambungnya.
“Sebelah biasanya dari negara-negara lain,
di perbatasan apalagi Singkawang daerah lintasan ini, umumnya dari Jagoi
Babang. Singkawang ini harus hati-hati karena daerah wisata, daerah tujuan,
biasanya disasar oleh orang-orang itu. Kamek-kamek (kami-kami) tembak saja lah.
Pokoknya bandar, pengedar, pemodal tembak udah ya narkoba tidak ada maaf, tidak
ada ampun,” tegasnya.
Kapolda menegaskan bahwa narkoba sangat
berbahaya. Karena narkoba merusak generasi bangsa.
“Sudah ada 23 orang yang kita tembak yang
dua diantaranya Wassalam, Innalilahi Wa Innailaihi Rojiun. Jadi tolong
sampaikan kalau ada narkoba tangkap ramai-ramai, serahkan ke kamek, serahkan ke
Polres, serahkan ke Polsek, silahkan biar ada proses hukumnya setiap ada
narkoba,” tegasnya.
“Sudah kita dukung benar-benar, Bu Tjhai Chui
Mie, Singkawang hebat tunjukkan benar-benar hebat ya. Bersih dari narkoba, aman
dan tertib semuanya, sehingga siapapun yang datang kesini tenang kayak suasana
pada saat ini. Upacaranya pun sangat hikmat, iya kan, Pak Wali Kota Pontianak (Edi
Rusdi Kamtono) selaku Ketua Perbakin pun senang, siapa pun yang datang ke
Singkawang pun senang,” jelasnya.
Kapolda mengaku bangga Kota Singkawang mengalami
perubahan luar biasa.
“Saya datang ke Singkawang berkali-kali
banyak perubahan senang terus ya kan, nanti satu bulan lagi datang ke sini ada
apa lagi yang dirubah ke sini, senang. Disampingnya, semua kulinernya juga yang
nyaman buah-buahannya lengkap, semua lengkap. Saya sangat senang. Setiap kita
datang ke Singkawang selalu banyak yang berubah-berubah dan itu bagus. Di
setiap kesempatan saya selalu sampaikan apabila saya ke Jakarta kemana-mana lah
supaya main ke tempat kami pak, lengkap ada 30 destinasi wisata alam yang
sangat natural tidak kalah dengan yang di Bali yang di NTB yang di NTT semua
ada kita,” pungkasnya. (Fai/Polda Kalbar)
KalbarOnline, Singkawang – Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Barat (Kapolda Kalbar), Inspektur Jenderal Polisi, Drs. Didi Haryono, SH., MH, bercerita soal sejarah. Sebab, sejarah itulah menjadi tolak ukur. Kali ini, pria lulusan Akpol 1986 itu menjelaskan menyoal sebuah organisasi.

Jenderal bintang dua itu mengingatkan,
dengan nama perkumpulannya berburu dengan menggunakan senjata api. Pada waktu
itu Indonesia masih di bawah Belanda, jadi sebelum sebelum merdeka ini sudah
ada ini, cuma namanya perkumpulan menembak belum masuk dalam satu organisasi
tapi ada perkumpulan.
“Hobi menembak baru dijadikan sebagai
cabang olahraga setelah tahun 1950. Jadi baru diakomodir setelah tahun 50, dengan
nama Perhimpunan Olahraga Perburuan Indonesia atau PORPI. Perhimpunan olahraga
perburuan Indonesia yang kemudian berganti nama menjadi Perbakin,” tutur Kapolda
dalam sambutannya saat menghadiri pelantikan Pengurus Kota Perbakin Singkawang
masa bakti 2017-2021.
Perbakin ini mulai tanggal 17 Juli 1960
mulai muncul nama Perbakin 17 Juli tahun 60. Kepanjangan Perbakin itu sendiri
bukan persatuan menembak Indonesia tapi lengkapnya adalah persatuan menembak
sasaran dan berburu seluruh Indonesia.

Dengan misi utamanya adalah mengenalkan
cabang menembak bagi masyarakat setahun Perbakin diwadahi masuk ke KONI. Jadi,
lanjut dia, tahun 61 diwadahi menembak Indonesia ini masuk sebagai anggota
Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).
“Ini harus bisa, harus paham kita bisa ada
sekarang ini tentunya ada historikal atau sejarah. Kemudian Perbakin
mendapatkan sambutan yang sangat meriah dari masyarakat dengan muncul berbagai
cabang, mulai dari Jakarta Bandung dan beberapa provinsi lainnya,” tukasnya.
Pada perkembangannya, lanjut Kapolda, klub
menembak di Indonesia ini membentuk sekolah menembak Perbakin, yang dimaksudkan
adalah untuk melakukan pembinaan olahraga menembak sejak usia dini, untuk
mencari bibit-bibit atlet unggulan. Mulai merintis bagaimana meningkatkan daya
saing olahraga Kalbar.
“Target capaian kalau bisa minimal 10 lah
ya kalau kita mau ngalahkan Jakarta ngalahkan Jawa timur, Jawa Barat, Jawa
tengah memang susah tapi setidaknya kita bisa di atas Sumatera. Sekolah ini
diharapkan nantinya menghasilkan penembak unggulan yang dapat berkontribusi dan
dapat berlaga di ajang menembak nasional maupun internasional untuk
mengharumkan baik nama provinsi kita maupun nama Indonesia,” tuturnya.
Kapolda menuturkan, hobi menembak ini juga
terbilang cukup unik, karena memadukan unsur kesenangan sekaligus
kehati-hatian, tadi disampaikan sebab memainkan senjata api bukanlah sesuatu
yang sepenuhnya aman. Jadi bukan hanya senjata api senjata apapun namanya
seluruh senjata itu sifatnya destroyer atau merusak, ada yang menghalangi dia tabrak
terus itu sifat senjata.
Bagi penggemar olahraga menembak di
Indonesia sebaiknya bergabung dengan Perbakin sebagai salah satu organisasi
penembak yang resmi. Dengan bergabung di sini maka kita tidak hanya bisa
menyalurkan hobi namun juga memberikan kesempatan untuk bertemu dengan sesama
penggemar olahraga menembak dan di dalamnya juga tentunya akan meraih prestasi
prestasi yang membanggakan.
“Perbakin sebagai organisasi menembak di
Indonesia tidak hanya berfungsi sebagai sebuah wadah untuk mencintai seni yang
penuh tantangan tetapi juga menjadi sebuah alat untuk mengontrol peredaran
senjata di Indonesia. Sehingga tidak sembarangan seseorang dapat memilikinya
tanpa persyaratan tertentu,” tukasnya lagi.
Perbakin dalam perkembangannya memiliki
lisensi khusus terhadap seluruh senjata api yang resmi yang beredar di
Indonesia. Proses pindah tangan senjata harus mendapat pengawasan dari
Perbakin. Sehingga tidak jatuh ke tangan yang salah karena yang saya sampaikan
secara masalah senjata ini sangat berbahaya.
“Kemarin waktu kita di Pontianak ada yang
bermain-main dengan senjata kita amankan dulu, bahkan kita tes berapa meter
senjata peluru ini. Hati hati masalah-masalah persenjataan ini memang kita
olahraga tapi juga perlu kehati-hatian yang saya sampaikan karena senjata ini
sifatnya adalah destroyer atau perusak,” imbuhnya.
Contoh beberapa waktu yang lalu Perbakin
telah menjadi sorotan publik dengan adanya peluru nyasar di gedung DPR yang
nyaris mengenai korban dan diduga peluru tersebut berasal dari latihan menembak
anggota Perbakin.
“Dan setelah didalami penembak tersebut
belum memiliki kartu anggota Perbakin. Nah berarti tolong kartu anggotanya.
Kami dari jajaran Polda dan Polres pasti membantu sepanjang untuk kepentingan
olahraga menembak ini,” tegasnya.
Peristiwa itu, lanjut dia, tentunya menjadi
atensi bagi para pengurus Perbakin untuk lebih solid dalam menjaga dan menata
organisasi agar lebih profesional terutama dalam hal keanggotaan Perbakin.
Jangan sampai di jadikan tameng bagi oknum-oknum untuk dapat memiliki senjata
tapi hanya untuk gaya-gayaan dan untuk menakut-nakuti.
“Kita punya integritas kita punya soliditas
dan kita punya solidaritas apalagi udah punya uniform Perbakin dan seterusnya. Dalam
kesempatan ini saya mengucapkan selamat sekali lagi kepada seluruh pengurus
Perbakin Singkawang semoga dengan kepengurisan baru ini Perbakin Singkawang
akan lebih profesional dan dapat menciptakan atlet-atlet menembak untuk
bersaing dan berprestasi di tingkat nasional maupun di tingkat internasional,”
harapnya.
“Kalau kita punya kemauan pasti bisa, ya
kan. Apalagi ada merek, ada label, ada cap, ada stigma Singkawang hebat,
tunjukkan melalui latihan-latihan, melalui prestasi-prestasi, benar-benar
tunjukkan, kita usung Singkawang ini benar-benar hebat, munculkan nama
Singkawang. Kalau Bu Tjhai Chui Mie (Wali Kota Singkawang) yang muncul berarti
Singkawang lah yang muncul. Tapi tolong yang lain juga muncul juga kita
munculkan Singkawang ini benar-benar hebat. Bukan hanya hebat yang di
awang-awang tapi harus hebat yang sebenar-benarnya,” tegasnya.
“Saya orang Singkawang lahir besar disini
bisa jadi Kapolda Alhamdulillah. Rekan-rekan, asal ada kemauan keras pasti
bisa. Kalau bapak-bapaknya tidak bisa, anaknya persiapkan. Anak-anaknya
sekarang dipersiapkan ini, jadi apa saja pasti bisa dan diawasi karena sekarang
ini tadi yang saya bilang, narkoba mengincar, narkoba ini datangnya bukan dari
kita datangnya dari sebelah,” sambungnya.
“Sebelah biasanya dari negara-negara lain,
di perbatasan apalagi Singkawang daerah lintasan ini, umumnya dari Jagoi
Babang. Singkawang ini harus hati-hati karena daerah wisata, daerah tujuan,
biasanya disasar oleh orang-orang itu. Kamek-kamek (kami-kami) tembak saja lah.
Pokoknya bandar, pengedar, pemodal tembak udah ya narkoba tidak ada maaf, tidak
ada ampun,” tegasnya.
Kapolda menegaskan bahwa narkoba sangat
berbahaya. Karena narkoba merusak generasi bangsa.
“Sudah ada 23 orang yang kita tembak yang
dua diantaranya Wassalam, Innalilahi Wa Innailaihi Rojiun. Jadi tolong
sampaikan kalau ada narkoba tangkap ramai-ramai, serahkan ke kamek, serahkan ke
Polres, serahkan ke Polsek, silahkan biar ada proses hukumnya setiap ada
narkoba,” tegasnya.
“Sudah kita dukung benar-benar, Bu Tjhai Chui
Mie, Singkawang hebat tunjukkan benar-benar hebat ya. Bersih dari narkoba, aman
dan tertib semuanya, sehingga siapapun yang datang kesini tenang kayak suasana
pada saat ini. Upacaranya pun sangat hikmat, iya kan, Pak Wali Kota Pontianak (Edi
Rusdi Kamtono) selaku Ketua Perbakin pun senang, siapa pun yang datang ke
Singkawang pun senang,” jelasnya.
Kapolda mengaku bangga Kota Singkawang mengalami
perubahan luar biasa.
“Saya datang ke Singkawang berkali-kali
banyak perubahan senang terus ya kan, nanti satu bulan lagi datang ke sini ada
apa lagi yang dirubah ke sini, senang. Disampingnya, semua kulinernya juga yang
nyaman buah-buahannya lengkap, semua lengkap. Saya sangat senang. Setiap kita
datang ke Singkawang selalu banyak yang berubah-berubah dan itu bagus. Di
setiap kesempatan saya selalu sampaikan apabila saya ke Jakarta kemana-mana lah
supaya main ke tempat kami pak, lengkap ada 30 destinasi wisata alam yang
sangat natural tidak kalah dengan yang di Bali yang di NTB yang di NTT semua
ada kita,” pungkasnya. (Fai/Polda Kalbar)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini