Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Minggu, 24 Maret 2019 |
KalbarOnline,
Pontianak – Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI), Dr.
(H.C.) Oesman Sapta Odang atau yang lebih dikenal dengan nama OSO menyatakan
bahwa semua suku di Kalimantan Barat memiliki kedudukan yang sama.
Pernyataan itu diungkapkan OSO saat menjawab pertanyaan
salah seorang audiens yang merasa sukunya dipandang sebelah mata oleh kelompok
masyarakat tertentu.
“Sudah tidak ada lagi suku-suku yang berbeda sekarang, bu.
Jangan khawatir,” tegas OSO saat mengisi Dialog Kebangsaan bertajuk Ngopi Lok
Bareng OSO yang dilangsungkan di Balai Kemitraan Mapolda Kalbar, Sabtu
(23/3/2019).
Ketua Umum Partai Hanura ini menegaskan bahwa rasa persatuan
di antara banyak suku yang ada merupakan sumber kekuatan bagi bangsa. Baik
Madura, Jawa, Bugis, Padang dan suku-suku lainnya pun diminta OSO untuk tetap merawat
rasa persatuan tersebut.
“Orang Madura, ya suku. Orang Jawa, ya suku. Orang Cina, ya
suku. Orang Dayak, orang Padang, orang Bugis, orang Ambon ya suku. Semua suku
bangsa ini menjadi satu kekuatan kita,” tegasnya.
Di hadapan ratusan peserta diskusi, OSO juga menegaskan
bahwa tidak boleh ada satupun suku yang merasa superior dibandingkan suku
lainnya. Di Kalimantan Barat, tegas OSO, semua suku dianggap setara.
“Siapa yang berani mencoba-coba merasa sukunya paling besar?
Tidak ada di sini. Tidak ada. Yang ada adalah satu suku bangsa,” pungkasnya. (Fai)
KalbarOnline,
Pontianak – Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI), Dr.
(H.C.) Oesman Sapta Odang atau yang lebih dikenal dengan nama OSO menyatakan
bahwa semua suku di Kalimantan Barat memiliki kedudukan yang sama.
Pernyataan itu diungkapkan OSO saat menjawab pertanyaan
salah seorang audiens yang merasa sukunya dipandang sebelah mata oleh kelompok
masyarakat tertentu.
“Sudah tidak ada lagi suku-suku yang berbeda sekarang, bu.
Jangan khawatir,” tegas OSO saat mengisi Dialog Kebangsaan bertajuk Ngopi Lok
Bareng OSO yang dilangsungkan di Balai Kemitraan Mapolda Kalbar, Sabtu
(23/3/2019).
Ketua Umum Partai Hanura ini menegaskan bahwa rasa persatuan
di antara banyak suku yang ada merupakan sumber kekuatan bagi bangsa. Baik
Madura, Jawa, Bugis, Padang dan suku-suku lainnya pun diminta OSO untuk tetap merawat
rasa persatuan tersebut.
“Orang Madura, ya suku. Orang Jawa, ya suku. Orang Cina, ya
suku. Orang Dayak, orang Padang, orang Bugis, orang Ambon ya suku. Semua suku
bangsa ini menjadi satu kekuatan kita,” tegasnya.
Di hadapan ratusan peserta diskusi, OSO juga menegaskan
bahwa tidak boleh ada satupun suku yang merasa superior dibandingkan suku
lainnya. Di Kalimantan Barat, tegas OSO, semua suku dianggap setara.
“Siapa yang berani mencoba-coba merasa sukunya paling besar?
Tidak ada di sini. Tidak ada. Yang ada adalah satu suku bangsa,” pungkasnya. (Fai)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini