Kubu Raya    

Bupati Muda Minta ASN Hayati Orientasi Kerja : Bukan Asal Kerja

Oleh : Jauhari Fatria
Selasa, 30 April 2019
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

Peringatan

Hari Otonomi Daerah ke-XXIII dan Hari Kartini 2019

KalbarOnline,

Kubu Raya – Seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) Kabupaten Kubu Raya harus

punya orientasi kerja yang jelas. Sebagai garda terdepan reformasi pelayanan

publik, ASN Kubu Raya harus mengenang sejarah pembentukan Kubu Raya yang

berasal dari jeritan nurani masyarakat untuk mendapatkan keadilan.

“Karena itu mari kita bawa orientasi kerja kita dengan

orientasi yang jelas. Kerja kita dengan visi, bukan kerja asal kerja. Kerja

kita adalah juga untuk ibadah sehingga harus penuh tanggung jawab,” tegas Bupati

Kubu Raya, Muda Mahendrawan saat memimpin Upacara Peringatan Hari Otonomi

Daerah XXIII dan Hari Kartini 2019 di halaman Kantor Bupati Kubu Raya, Senin

(29/4/2019) kemarin.

Orang nomor wahid di Kubu Raya ini mengatakan ASN harus lebih

dulu menunaikan kewajiban sebelum menuntut hak. Namun kewajiban tersebut juga

harus dilakukan dengan sebaik-baiknya. Alih-alih hanya bekerja sekadar untuk

mendapatkan hak.

Karena itu, dirinya mengajak ASN untuk menghayati orientasi

kerja yang seharusnya, yaitu orientasi yang mendarat pada kepentingan dan hajat

hidup rakyat banyak

“Tumbuhkan rasa memiliki terhadap semua elemen masyarakat

Kubu Raya. Kita bekerja di Kubu Raya dan juga harus betul-betul mencintai

daerah ini dengan sepenuh hati dan segenap pikiran,” tuturnya.

Dengan begitu, lanjutnya, ASN akan dapat bekerja dengan penuh

kebahagiaan. Karena, menurutnya, kebahagiaan bukan sekadar formalitas dan

slogan. Melainkan adalah ketika mampu mewujudkan kebahagiaan bagi hajat hidup

masyarakat banyak.

“Semoga ini menjadi tekad kita ke depan karena tantangan ke

depan saat ini sangat luar biasa. Sekarang ini justru menuju kepada otonomi

desa. Setelah otonomi daerah, etapet berikutnya adalah otonomi desa yang sudah

ada di dalam visi dan misi Pemerintah Kabupaten Kubu Raya. Otonomi desa adalah

hal yang justru mendarat pada sasaran yang sebenarnya,” terangnya.

Karena itu, Muda berharap momentum Peringatan Hari Otonomi

Daerah dapat memahamkan birokrasi untuk lebih melayani dan membuka

peluang-peluang bagi hajat hidup orang banyak. ASN, kata dia, harus membuat

langkah-langkah yang lebih tepat, cepat dan efektif.

“Kita hindarkan hal-hal yang mengganggu pikiran dan membuat

energi habis dengan sesuatu yang remeh-temeh dan tidak ada korelasinya langsung

pada peningkatan kualitas hidup masyarakat. Saya minta semua fokus,” tegasnya.

Terkait Peringatan Hari Kartini, Muda Mahendrawan mengatakan

misi emansipasi yang dibawa Kartini lebih dari seabad lalu membutuhkan

kader-kader yang berkualitas sehingga hak-hak dan pemberdayaan perempuan dapat

di perjuangkan.

Menurutnya, selain menjadi tanggung jawab bersama, hal itu

juga menjadi tanggung jawab kaum wanita untuk membuat perubahan yang lebih

baik.

“Karena dari wanitalah akan lahir generasi penerus bangsa

yang nantinya akan menjadi pemimpin. Selamat Hari Kartini kepada seluruh wanita

hebat di Kabupaten Kubu Raya. Semoga kita dan keluarga semua selalu mendapat

perlindungan dari Tuhan Yang Maha Esa,” ucap Muda.

Sementara Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Kubu Raya, Rosalina

Muda Mahendrawan mengatakan peringatan Hari Kartini menjadi momentum refleksi

dan kilas balik perjuangan Kartini. Menurutnya, meski berbeda tantangan, kaum

wanita saat ini tetap harus terus belajar, berjuang dan bekerja keras.

“Karena dengan itulah kita bisa membangun kemajuan dan

perkembangan Kabupaten Kubu Raya ini. Tentu saja tugas utama tidak boleh

dilupakan, yakni bagaimana kita menyiapkan dan mendidik generasi penerus masa

depan, yaitu anak-anak kita untuk membangun negara kita tercinta ini,”

tuturnya.

Ketua GOW Kabupaten Kubu Raya, Atzebi Yatu Lensi Sujiwo,

selaku ketua panitia Peringatan Hari Kartini mengatakan pihaknya mengisi

peringatan Hari Kartini dengan menggelar seminar tentang stunting atau gangguan

pertumbuhan pada anak akibat masalah kurang gizi kronis. Seminar juga diisi

materi pentingnya pemahaman masyarakat akan 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).

“Seminar ini diperuntukkan bagi ibu-ibu organisasi wanita dan

pengurus PKK. Kita berharap ini bermanfaat bagi percepatan penurunan angka

stunting di Kabupaten Kubu Raya,” tandasnya. (ian/rio)

Artikel Selanjutnya
Puluhan Warga Sekadau Datangi Kantor Bawaslu : Laporkan Dugaan Politik Uang Oknum Caleg Perindo
Selasa, 30 April 2019
Artikel Sebelumnya
NU Kubu Raya Gelar Konfercab : Silaturahmi dan Regenerasi Pengurus
Selasa, 30 April 2019

Berita terkait