Sintang    

Bupati Jarot Buka Seminar Nasional Perbatasan

Oleh : Jauhari Fatria
Senin, 27 Mei 2019
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

Dies Natalis Fakultas

Hukum Unka Sintang ke-8

KalbarOnline, Sintang

Bupati Sintang, Jarot Winarno secara resmi membuka seminar nasional

daerah perbatasan yang dilangsungkan di pendopo Bupati Sintang, Jumat (24/5/19)

pagi.

Seminar yang merupakan rangkaian dari Dies Natalis Fakultas

Hukum Universitas Kapuas Sintang ke-8 tahun 2019 ini mengusung tema ‘menuju

daerah perbatasan yang tangguh untuk Indonesia jaya dalam perspektif hukum’

dengan sub tema ‘tangguh berkompetisi serta responsif akan perubahan dan

tantangan menuju Indonesia jaya’.

Seminar nasional ini turut menghadirkan sejumlah nama besar

sebagai narasumber di antaranya Bupati Sanggau, Paulus Hadi, S.IP., M.Si, Wakil

Bupati Kapuas Hulu, Antonius L. Ain Pamero, SH, Guru Besar  Hukum Pidana Universitas Jember, Prof. Dr.

Arief Amrullah, SH., M.Hum, Direktur HSR Bekraf Indonesia, Dr. Sabartua

Tampubolon, SH., MH dan Dekan Fakultas Hukum Untan Pontianak, Dr. Syarif Hasim Azizurrahman,

SH., M.Hum.

Dalam sambutannya, Bupati Jarot menyampaikan apresiasinya

atas terlaksananya seminar perbatasan yang digelar ini. Terlebih, lanjut dia,

dalam seminar ini menghadirkan para narasumber yang sangat kredibel di

bidangnya seperti Bupati Sanggau dan Wakil Bupati Kapuas Hulu yang memang

menjadi pelaku pengambil kebijakan di daerahnya masing-masing terkait bagaimana

proses pengembangan daerah perbatasan.

“Pertama, kolega kami Bupati Sanggau, karena sejak wakil

sampai jadi Bupati menjadi saksi sejarah bagaimana kawasan perbatasan Sanggau

tumbuh berkembang, kemudian bagaimana border PLBN dulu mulai awalnya dari jalan

tikus sederhana tapi sekarang jadi modern. Ditambah lagi juga Wakil Bupati

Kapuas Hulu yang memang orang perbatasan yakni Badau, sehingga paparan dari

beliau berdua sangat penting, dinamika apa yang terjadi, karena beliau berdua

perumus kebijakan soal perbatasan,” tutur Bupati.

Kemudian, lanjut Bupati, ditambah para narasumber ahli hukum

dari Universitas Jember dan Untan Pontinak dan ada narasumber dari Bekraf yang

memang menjelaskan bagaimana proses pengelolaan ekonomi perbatasan.

Karena, kata dia, saat ini Indonesia hanya bertumpu pada

ekonomi ekstraktif yakni yang mengekploitasi sumber daya alam sehingga dengan

paparan mereka akan berdampak pada proses pergeseran dari ekonomi ekstraktif

menuju ekonomi kreatif.

“Seminar ini juga penting bagi masyarakat kita Sintang,

karena baru keluar Inpres nomor 1 tahun 2019 tentang percepatan pembangunan 11

pos lintas batas baru, salah satunya di bangun di Kabupaten Sintang yakni PLBN

di Sungai Kelik, Jasa Kecamatan Ketungau Hulu. Sehingga sejak awal ini kita

sudah berdinamika, sekarang juga proses pembangunanya sudah mulai seperti jalan

dan infrastruktur dasar dan sebagainya,” jelasnya.

Orang nomor wahid di Bumi Senentang ini pun menilai proses

pembangunan PLBN Sungai Kelik sangat menguntung Kabupaten Sintang. Karena,

lanjut dia, dari aspek perencanaan sudah lebih siap. Selain itu juga, tambah dia,

masyarakat Kabupaten Sintang sangat ingin paradigma baru yakni pembangunan

kawasan perbatasan. Karena, lanjutnya lagi, kalau dulu itu sudah dilakukan

pembangunan dengan pendekatan kesejahteraan, kemudian pendekatan keamanan.

“Nah kita maunya juga karena sekarang ini jamannya

Sustainble Development Goal (SDGs) dan juga pendekatan sustainability bahwa pembangunan di perbatasan pun selain untuk

mensejahterakan, menjaga keamanan kita, juga harus menjamin pembangunan yang

berkelanjutan,” pungkasnya.

Sementara Dekan Fakultas Hukum Unka Sintang, Robert Hopman mengatakan tujuan digelarnya seminar perbatasan ini untuk bersama-sama merumuskan langkah startegis dalam pembangunan daerah perbatasan sehingga nantinya perbatasan menjadi hebat dan tanggung untuk Indonesia jaya.

“Daerah perbatasan merupakan halaman depan negara yang perlu mendapatkan perhatian tidak hanya dari pemerintah saja namun dari seluruh pihak secara khusus dari kalangan akademisi yang harus memunculkan berbagai konsep pemikiran guna membantu pemerintah dalam percepatan pembangunan daerah perbatasan,” tandasnya. (*/Sg)

Artikel Selanjutnya
Bupati Sintang Serahkan Bantuan Seragam Sekolah Dari BFI Finance
Senin, 27 Mei 2019
Artikel Sebelumnya
Bupati Jarot Hadiri Tali Asih Ramadhan ICMI Sintang di Betung Sari
Senin, 27 Mei 2019

Berita terkait