Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Senin, 13 Januari 2020 |
98 persen berdasarkan
Baperjakat
KalbarOnline,
Pontianak – Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji secara tegas menjawab
kritikan yang dilontarkan Ketua Komisi II DPRD Kalbar, Drs. H. Affandie AR
mengenai rotasi pejabat yang dilakukannya. Midji menegaskan, rotasi yang
dilakukannya sudah berdasarkan pertimbangan dan mekanisme yang terukur.
Orang nomor wahid di Bumi Tanjungpura ini menilai tak ada
masalah dengan rotasi pejabat di lingkungan pemerintahannya. Selain sudah
mendapat lampu hijau Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN), rotasi yang
dilakukannya itu juga sebagai evaluasi dua tahun jabatan.
“Ndak ada masalah. Ini evaluasi karena sudah dua tahun.
Pertama, sudah dapat persetujuan KASN. Kemudian, tim seleksi juga independen. Itu
tidak ada yang salah,” ujarnya.
Mantan Wali Kota Pontianak ini juga menjawab kritikan politisi
Partai Demokrat itu soal Heronimus Hero yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala
Dinas Pertanian yang dipindah ke Dinas Perkebunan dan Florentinus Anum yang
sebelumnya menjabat sebagai Kepala Dinas Perkebunan yang dipindah ke Dinas
Pertanian.
“Pak Hero sama Pak Anum hanya pindah tempat (rotasi). Mereka
berdua merupakan orang yang paham betul dengan karakter masyarakat pedalaman
dan saya harap bisa mencarikan solusi dengan berkolaborasi. Tak ade cerite insinyur
tanaman keras atau tanaman pangan, keduanya masih satu rumpun,” tegasnya.
Lain halnya dengan jabatan Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan
Kehutanan, jabatan Biro Administrasi Pembangunan Setda Kalbar dan Biro
Pengadaan Barang dan Jasa Setda Kalbar.
“Kalau Pak Adi Yani, itu karena Dinas Lingkungan Hidup bubar
dan masuk ke kehutanan, sementara bagian Permukiman menjadi dinas sendiri. Pak Yani
harus kita tempatkan karena Eselon II, kehutanan juga kosong, karena dia (Adi
Yani) punya pengalaman di Lingkungan Hidup, jadi kita tempatkan di sana,” jelasnya.
“Kalau Bu Mahmudah ke Dispenda karena BPKPD pisah. Bagian keuangan
jadi dinas sendiri, bagian pendapatan jadi dinas sendiri. Bu Mahmudah di
pendapatan, sementara bagian keuangan masih diisi Pelaksana Tugas. Nah kalau Bu
Linda, dia Eselon II. Bagian Aset itu turun eselon menjadi satu dengan bagian
keuangan, kebetulan ada administrasi pembangunan yang kosong, Bu Linda
berdasarkan job fitnya sesuai, jadi kita tempatkan di sana,” timpalnya.
Menurut Midji, rotasi yang dilakukannya sudah berdasarkan
pertimbangan dan terukur. Selain itu juga, tegas Midji, 98 persen telah
melewati mekanisme Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat).
“Semuanya (rotasi) ada pertimbangan, bukan karena ada suke
tak suke, tak ada yang salah kan, mereka juga semua Eselon II. Lalu mana yang
salah? Kalau saya semuanya terukur. Makanya saya bilang, pahami dulu baru
komentar. Tak ade cerite saye nempatkan orang sembarangan, Eselon III dan IV juga
berdasarkan Baperjakat. 98 persen itu kerje baperjakat. Kalau saya transparan,
siape mau tanya saya, satu-satu bisa saye jelaskan dan terukur, tak ade yang
disembunyikan, saye tak ade kepentingan lain selain untuk kepentingan
percepatan pembangunan Kalbar,” tandasnya. (Fai)
98 persen berdasarkan
Baperjakat
KalbarOnline,
Pontianak – Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji secara tegas menjawab
kritikan yang dilontarkan Ketua Komisi II DPRD Kalbar, Drs. H. Affandie AR
mengenai rotasi pejabat yang dilakukannya. Midji menegaskan, rotasi yang
dilakukannya sudah berdasarkan pertimbangan dan mekanisme yang terukur.
Orang nomor wahid di Bumi Tanjungpura ini menilai tak ada
masalah dengan rotasi pejabat di lingkungan pemerintahannya. Selain sudah
mendapat lampu hijau Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN), rotasi yang
dilakukannya itu juga sebagai evaluasi dua tahun jabatan.
“Ndak ada masalah. Ini evaluasi karena sudah dua tahun.
Pertama, sudah dapat persetujuan KASN. Kemudian, tim seleksi juga independen. Itu
tidak ada yang salah,” ujarnya.
Mantan Wali Kota Pontianak ini juga menjawab kritikan politisi
Partai Demokrat itu soal Heronimus Hero yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala
Dinas Pertanian yang dipindah ke Dinas Perkebunan dan Florentinus Anum yang
sebelumnya menjabat sebagai Kepala Dinas Perkebunan yang dipindah ke Dinas
Pertanian.
“Pak Hero sama Pak Anum hanya pindah tempat (rotasi). Mereka
berdua merupakan orang yang paham betul dengan karakter masyarakat pedalaman
dan saya harap bisa mencarikan solusi dengan berkolaborasi. Tak ade cerite insinyur
tanaman keras atau tanaman pangan, keduanya masih satu rumpun,” tegasnya.
Lain halnya dengan jabatan Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan
Kehutanan, jabatan Biro Administrasi Pembangunan Setda Kalbar dan Biro
Pengadaan Barang dan Jasa Setda Kalbar.
“Kalau Pak Adi Yani, itu karena Dinas Lingkungan Hidup bubar
dan masuk ke kehutanan, sementara bagian Permukiman menjadi dinas sendiri. Pak Yani
harus kita tempatkan karena Eselon II, kehutanan juga kosong, karena dia (Adi
Yani) punya pengalaman di Lingkungan Hidup, jadi kita tempatkan di sana,” jelasnya.
“Kalau Bu Mahmudah ke Dispenda karena BPKPD pisah. Bagian keuangan
jadi dinas sendiri, bagian pendapatan jadi dinas sendiri. Bu Mahmudah di
pendapatan, sementara bagian keuangan masih diisi Pelaksana Tugas. Nah kalau Bu
Linda, dia Eselon II. Bagian Aset itu turun eselon menjadi satu dengan bagian
keuangan, kebetulan ada administrasi pembangunan yang kosong, Bu Linda
berdasarkan job fitnya sesuai, jadi kita tempatkan di sana,” timpalnya.
Menurut Midji, rotasi yang dilakukannya sudah berdasarkan
pertimbangan dan terukur. Selain itu juga, tegas Midji, 98 persen telah
melewati mekanisme Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat).
“Semuanya (rotasi) ada pertimbangan, bukan karena ada suke
tak suke, tak ada yang salah kan, mereka juga semua Eselon II. Lalu mana yang
salah? Kalau saya semuanya terukur. Makanya saya bilang, pahami dulu baru
komentar. Tak ade cerite saye nempatkan orang sembarangan, Eselon III dan IV juga
berdasarkan Baperjakat. 98 persen itu kerje baperjakat. Kalau saya transparan,
siape mau tanya saya, satu-satu bisa saye jelaskan dan terukur, tak ade yang
disembunyikan, saye tak ade kepentingan lain selain untuk kepentingan
percepatan pembangunan Kalbar,” tandasnya. (Fai)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini