Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Senin, 13 Januari 2020 |
Audiensi Aliansi Jurnalis Ketapang dengan PLN UP3 Ketapang
KalbarOnline,
Ketapang – Puluhan jurnalis yang tergabung dalam Aliansi Jurnalis Ketapang
(AJK) mendatangi kantor PLN UP3 Ketapang. Kedatangan mereka dalam rangka melakukan
audiensi terkait banyaknya keluhan masyarakat mengenai pemadaman listrik yang
masih kerap terjadi di Ketapang. Dalam kesempatan itu AJK menyampaikan beberapa
pernyataan terkait kondisi kelistrikan di Kabupaten Ketapang.
Saat dikonfirmasi, Ketua Aliansi Jurnalis Ketapang (AJK),
Theo Bernadhi mengaku audiensi yang dilakukan pihaknya ke PLN UP3 Ketapang guna
mempertanyakan persoalan detail pemadaman yang kerap terjadi di Ketapang.
“Ini bagian dari tanggung jawab moril rekan-rekan AJK mengenai
banyaknya keluhan masyarakat yang disampaikan ke rekan-rekan terkait persoalan
kelistrikan di Ketapang,” ujarnya, Senin (13/1/2020).
Pada kesempatan itu pihaknya meminta beberapa penjelasan dan
komitmen terhadap PLN UP3 Ketapang mengenai kondisi pemadaman yang kerap
terjadi. Baik mengenai penyebab utamanya maupun total daya dan suplai daya yang
disampaikan ke seluruh pelanggan.
“Kita meminta PLN UP3 Ketapang dapat transparan dalam
menyampaikan realisasi daya listrik, berapa total besaran daya, berapa yang
disuplai, apakah kondisi kelistrikan kita kekurangan daya atau kondisi mesin
kerap rusak sehingga harus mengalami gangguan atau penyebab pemadaman lainnya
yang kerap dilakukan, karena persoalan kelistrikan di Ketapang bukan baru satu
dua hari tapi sudah dari dulu sehingga persoalan ini benar-benar melukai dan
membuat kekecewaan di hati masyarakat,” tukasnya.
Selain itu pihaknya juga meminta PLN Wilayah Provinsi Kalbar
untuk melakukan evaluasi terkait kinerja pihak PLN UP3 Ketapang yang selama ini
dinilai kurang maksimal sehingga evaluasi bisa menjadi motivasi pihak PLN UP3
Ketapang untuk terus melakukan inovasi dan program yang berkaitan dengan
meningkatan kualitas pelayanan bagi pelanggan.
“Kita meminta PLN UP3 Ketapang khususnya untuk berani
menyatakan sikap siap bertanggung jawab atas dampak negatif dari pemadaman
listrik yang terus terjadi misalkan kerusakan barang elektronik masyarakat
akibat kondisi listrik,” tandasnya.
Sementara Assisten Manager Komunikasi PLN UIW Kalbar, Henda
Fattah mengapresiasi langkah AJK dalam hal menyampaikan keluhan masyarakat
terkait kondisi pemadaman listrik di Ketapang. Ia mengaku pihaknya masih
memiliki keterbatasan dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat.
“Kami sangat mengapresiasi rekan-rekan AJK dalam
menyampaikan beberapa poin tadi, tentu masukan-masukan itu positif untuk kami
jadikan bahan intropeksi dan evaluasi khususnya bagi rekan-rekan PLN UP3
Ketapang,” ungkapnya.
Ia melanjutkan, pihaknya memahami kondisi kekecewaan
masyarakat ketika listrik kerap padam, namun diakuinya pemadaman yang dilakukan
kadang terjadi diluar perencanaan seperti akibat gangguan mesin, layangan,
pohon tumbang atau sebagaimana, sedangkan pemadaman terencana biasanya terjadi
pada saat masa pemeliharaan mesin.
“Untuk pemadaman di luar jadwal yang diinformasikan itu
artinya terjadi gangguan, dan masyarakat silahkan segera melaporkan ke PLN bisa
melalui contact person 0561123 atau 123 agar segera di respon oleh petugas,
kalau informasi disampaikan di media sosial karena petugas kita tidak ada
stanbay di medsos itu juga yang jadi kendala,” imbuhnya.
Selain itu, ditambahkannya, mengenai pernyataan rekan-rekan
AJK yang juga mempertanyakan soal bentuk tanggung jawab PLN UP3 Ketapang atas
dampak pemadaman listrik yang kerap terjadi seperti kerusakan barang
elektronik, ia mengaku pihaknya akan berkoordinasi dengan bagian hukum PLN
Wilayah Kalbar untuk memastikan hal tersebut.
“Untuk hal itu, kami akan berkoordinasi ke bagian hukum
kantor wilayah dan akan kami sampaikan kepastiannya nanti, yang jelas biasanya
soal kerusakan-kerusakan masyarakat bisa melakukan class action. Intinya tolong
rekan-rekan ingatkan dan kritik kami untuk memberi masukan terkait PLN,”
katanya.
Sementara itu, Manager PLN UP3 Ketapang, Wilfrid Siregar
mengaku kalau pihaknya terus berupaya untuk menghandalkan kelistrikan sehingga
pemadaman bisa teratasi. Diakuinya untuk kejadian pemadaman total beberapa hari
belakang diakibatkan defisit daya yang diakibatkan gangguan pada mesin.
“Total daya sistem Ketapang yakni Daya Mampu Nominal (DMN)
saat ini 37.050 kw dengan beban puncak 28.600 kw dan kondisi ini dalam status
siaga artinya meskipun ada suprlua daya namun ketika ada gangguan atau
kerusakan pada mesin misalkan PLTU 1 Sukabangun dengan daya 10.000 kw tentu
akhirnya terjadinya defisit dan dilakukan pemadaman,” ujarnya.
Ia melanjutkan, namun diakuinya pihaknya berusaha semaksimal
mungkin untuk mengurangi gangguan bahkan saat ini juga pihaknya masih menunggu
hasil ujicoba PLTU Tembilok yang nantinya jika dalam waktu ujicoba dinyatakan
siap maka akan dilakukan COD transaksi penjualan energi kepada pihaknya.
“Dalam bulan ini sudah bisa dipastikan ketika hasil ujicoba
saat ini sudah berjalan baik maka dilakukan transaksi penjualan energi di PLTU
Tembilok yakni 2x6 mw sehingga jika ini sudah masuk dalam maka DMN sistem
Ketapang menjadi 49.050 kw sehingga ada surplus daya ketika beban puncak
mencapai 20.450 kw sehingga masuk status aman meskipun gangguan terhadap salah
satu mesin PLTU katakanlah maka kondisi masih surplus dan pemadaman tidak harus
terjadi,” tukasnya.
Ia menambahkan, terkait harapan zero pemadaman yang
disampaikan kepada pihaknya diakuinya pihaknya tidak bisa memastikan hal
tersebut karena pihaknya kadang harus melakukan pemeliharaan jaringan selain
itu gangguan teknis lainnya namun diakuinya pihaknya akan terus berupaya untuk
mengurangi gangguan dan pemadaman yang ada. (Adi LC)
Audiensi Aliansi Jurnalis Ketapang dengan PLN UP3 Ketapang
KalbarOnline,
Ketapang – Puluhan jurnalis yang tergabung dalam Aliansi Jurnalis Ketapang
(AJK) mendatangi kantor PLN UP3 Ketapang. Kedatangan mereka dalam rangka melakukan
audiensi terkait banyaknya keluhan masyarakat mengenai pemadaman listrik yang
masih kerap terjadi di Ketapang. Dalam kesempatan itu AJK menyampaikan beberapa
pernyataan terkait kondisi kelistrikan di Kabupaten Ketapang.
Saat dikonfirmasi, Ketua Aliansi Jurnalis Ketapang (AJK),
Theo Bernadhi mengaku audiensi yang dilakukan pihaknya ke PLN UP3 Ketapang guna
mempertanyakan persoalan detail pemadaman yang kerap terjadi di Ketapang.
“Ini bagian dari tanggung jawab moril rekan-rekan AJK mengenai
banyaknya keluhan masyarakat yang disampaikan ke rekan-rekan terkait persoalan
kelistrikan di Ketapang,” ujarnya, Senin (13/1/2020).
Pada kesempatan itu pihaknya meminta beberapa penjelasan dan
komitmen terhadap PLN UP3 Ketapang mengenai kondisi pemadaman yang kerap
terjadi. Baik mengenai penyebab utamanya maupun total daya dan suplai daya yang
disampaikan ke seluruh pelanggan.
“Kita meminta PLN UP3 Ketapang dapat transparan dalam
menyampaikan realisasi daya listrik, berapa total besaran daya, berapa yang
disuplai, apakah kondisi kelistrikan kita kekurangan daya atau kondisi mesin
kerap rusak sehingga harus mengalami gangguan atau penyebab pemadaman lainnya
yang kerap dilakukan, karena persoalan kelistrikan di Ketapang bukan baru satu
dua hari tapi sudah dari dulu sehingga persoalan ini benar-benar melukai dan
membuat kekecewaan di hati masyarakat,” tukasnya.
Selain itu pihaknya juga meminta PLN Wilayah Provinsi Kalbar
untuk melakukan evaluasi terkait kinerja pihak PLN UP3 Ketapang yang selama ini
dinilai kurang maksimal sehingga evaluasi bisa menjadi motivasi pihak PLN UP3
Ketapang untuk terus melakukan inovasi dan program yang berkaitan dengan
meningkatan kualitas pelayanan bagi pelanggan.
“Kita meminta PLN UP3 Ketapang khususnya untuk berani
menyatakan sikap siap bertanggung jawab atas dampak negatif dari pemadaman
listrik yang terus terjadi misalkan kerusakan barang elektronik masyarakat
akibat kondisi listrik,” tandasnya.
Sementara Assisten Manager Komunikasi PLN UIW Kalbar, Henda
Fattah mengapresiasi langkah AJK dalam hal menyampaikan keluhan masyarakat
terkait kondisi pemadaman listrik di Ketapang. Ia mengaku pihaknya masih
memiliki keterbatasan dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat.
“Kami sangat mengapresiasi rekan-rekan AJK dalam
menyampaikan beberapa poin tadi, tentu masukan-masukan itu positif untuk kami
jadikan bahan intropeksi dan evaluasi khususnya bagi rekan-rekan PLN UP3
Ketapang,” ungkapnya.
Ia melanjutkan, pihaknya memahami kondisi kekecewaan
masyarakat ketika listrik kerap padam, namun diakuinya pemadaman yang dilakukan
kadang terjadi diluar perencanaan seperti akibat gangguan mesin, layangan,
pohon tumbang atau sebagaimana, sedangkan pemadaman terencana biasanya terjadi
pada saat masa pemeliharaan mesin.
“Untuk pemadaman di luar jadwal yang diinformasikan itu
artinya terjadi gangguan, dan masyarakat silahkan segera melaporkan ke PLN bisa
melalui contact person 0561123 atau 123 agar segera di respon oleh petugas,
kalau informasi disampaikan di media sosial karena petugas kita tidak ada
stanbay di medsos itu juga yang jadi kendala,” imbuhnya.
Selain itu, ditambahkannya, mengenai pernyataan rekan-rekan
AJK yang juga mempertanyakan soal bentuk tanggung jawab PLN UP3 Ketapang atas
dampak pemadaman listrik yang kerap terjadi seperti kerusakan barang
elektronik, ia mengaku pihaknya akan berkoordinasi dengan bagian hukum PLN
Wilayah Kalbar untuk memastikan hal tersebut.
“Untuk hal itu, kami akan berkoordinasi ke bagian hukum
kantor wilayah dan akan kami sampaikan kepastiannya nanti, yang jelas biasanya
soal kerusakan-kerusakan masyarakat bisa melakukan class action. Intinya tolong
rekan-rekan ingatkan dan kritik kami untuk memberi masukan terkait PLN,”
katanya.
Sementara itu, Manager PLN UP3 Ketapang, Wilfrid Siregar
mengaku kalau pihaknya terus berupaya untuk menghandalkan kelistrikan sehingga
pemadaman bisa teratasi. Diakuinya untuk kejadian pemadaman total beberapa hari
belakang diakibatkan defisit daya yang diakibatkan gangguan pada mesin.
“Total daya sistem Ketapang yakni Daya Mampu Nominal (DMN)
saat ini 37.050 kw dengan beban puncak 28.600 kw dan kondisi ini dalam status
siaga artinya meskipun ada suprlua daya namun ketika ada gangguan atau
kerusakan pada mesin misalkan PLTU 1 Sukabangun dengan daya 10.000 kw tentu
akhirnya terjadinya defisit dan dilakukan pemadaman,” ujarnya.
Ia melanjutkan, namun diakuinya pihaknya berusaha semaksimal
mungkin untuk mengurangi gangguan bahkan saat ini juga pihaknya masih menunggu
hasil ujicoba PLTU Tembilok yang nantinya jika dalam waktu ujicoba dinyatakan
siap maka akan dilakukan COD transaksi penjualan energi kepada pihaknya.
“Dalam bulan ini sudah bisa dipastikan ketika hasil ujicoba
saat ini sudah berjalan baik maka dilakukan transaksi penjualan energi di PLTU
Tembilok yakni 2x6 mw sehingga jika ini sudah masuk dalam maka DMN sistem
Ketapang menjadi 49.050 kw sehingga ada surplus daya ketika beban puncak
mencapai 20.450 kw sehingga masuk status aman meskipun gangguan terhadap salah
satu mesin PLTU katakanlah maka kondisi masih surplus dan pemadaman tidak harus
terjadi,” tukasnya.
Ia menambahkan, terkait harapan zero pemadaman yang
disampaikan kepada pihaknya diakuinya pihaknya tidak bisa memastikan hal
tersebut karena pihaknya kadang harus melakukan pemeliharaan jaringan selain
itu gangguan teknis lainnya namun diakuinya pihaknya akan terus berupaya untuk
mengurangi gangguan dan pemadaman yang ada. (Adi LC)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini