Ketapang    

Datangi Kantor PLN UP3 Ketapang, AJK Pertanyakan Soal Pemadaman

Oleh : Jauhari Fatria
Senin, 13 Januari 2020
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

Audiensi Aliansi Jurnalis Ketapang dengan PLN UP3 Ketapang

KalbarOnline,

Ketapang – Puluhan jurnalis yang tergabung dalam Aliansi Jurnalis Ketapang

(AJK) mendatangi kantor PLN UP3 Ketapang. Kedatangan mereka dalam rangka melakukan

audiensi terkait banyaknya keluhan masyarakat mengenai pemadaman listrik yang

masih kerap terjadi di Ketapang. Dalam kesempatan itu AJK menyampaikan beberapa

pernyataan terkait kondisi kelistrikan di Kabupaten Ketapang.

Saat dikonfirmasi, Ketua Aliansi Jurnalis Ketapang (AJK),

Theo Bernadhi mengaku audiensi yang dilakukan pihaknya ke PLN UP3 Ketapang guna

mempertanyakan persoalan detail pemadaman yang kerap terjadi di Ketapang.

“Ini bagian dari tanggung jawab moril rekan-rekan AJK mengenai

banyaknya keluhan masyarakat yang disampaikan ke rekan-rekan terkait persoalan

kelistrikan di Ketapang,” ujarnya, Senin (13/1/2020).

Pada kesempatan itu pihaknya meminta beberapa penjelasan dan

komitmen terhadap PLN UP3 Ketapang mengenai kondisi pemadaman yang kerap

terjadi. Baik mengenai penyebab utamanya maupun total daya dan suplai daya yang

disampaikan ke seluruh pelanggan.

“Kita meminta PLN UP3 Ketapang dapat transparan dalam

menyampaikan realisasi daya listrik, berapa total besaran daya, berapa yang

disuplai, apakah kondisi kelistrikan kita kekurangan daya atau kondisi mesin

kerap rusak sehingga harus mengalami gangguan atau penyebab pemadaman lainnya

yang kerap dilakukan, karena persoalan kelistrikan di Ketapang bukan baru satu

dua hari tapi sudah dari dulu sehingga persoalan ini benar-benar melukai dan

membuat kekecewaan di hati masyarakat,” tukasnya.

Selain itu pihaknya juga meminta PLN Wilayah Provinsi Kalbar

untuk melakukan evaluasi terkait kinerja pihak PLN UP3 Ketapang yang selama ini

dinilai kurang maksimal sehingga evaluasi bisa menjadi motivasi pihak PLN UP3

Ketapang untuk terus melakukan inovasi dan program yang berkaitan dengan

meningkatan kualitas pelayanan bagi pelanggan.

“Kita meminta PLN UP3 Ketapang khususnya untuk berani

menyatakan sikap siap bertanggung jawab atas dampak negatif dari pemadaman

listrik yang terus terjadi misalkan kerusakan barang elektronik masyarakat

akibat kondisi listrik,” tandasnya.

Sementara Assisten Manager Komunikasi PLN UIW Kalbar, Henda

Fattah mengapresiasi langkah AJK dalam hal menyampaikan keluhan masyarakat

terkait kondisi pemadaman listrik di Ketapang. Ia mengaku pihaknya masih

memiliki keterbatasan dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat.

“Kami sangat mengapresiasi rekan-rekan AJK dalam

menyampaikan beberapa poin tadi, tentu masukan-masukan itu positif untuk kami

jadikan bahan intropeksi dan evaluasi khususnya bagi rekan-rekan PLN UP3

Ketapang,” ungkapnya.

Ia melanjutkan, pihaknya memahami kondisi kekecewaan

masyarakat ketika listrik kerap padam, namun diakuinya pemadaman yang dilakukan

kadang terjadi diluar perencanaan seperti akibat gangguan mesin, layangan,

pohon tumbang atau sebagaimana, sedangkan pemadaman terencana biasanya terjadi

pada saat masa pemeliharaan mesin.

“Untuk pemadaman di luar jadwal yang diinformasikan itu

artinya terjadi gangguan, dan masyarakat silahkan segera melaporkan ke PLN bisa

melalui contact person 0561123 atau 123 agar segera di respon oleh petugas,

kalau informasi disampaikan di media sosial karena petugas kita tidak ada

stanbay di medsos itu juga yang jadi kendala,” imbuhnya.

Selain itu, ditambahkannya, mengenai pernyataan rekan-rekan

AJK yang juga mempertanyakan soal bentuk tanggung jawab PLN UP3 Ketapang atas

dampak pemadaman listrik yang kerap terjadi seperti kerusakan barang

elektronik, ia mengaku pihaknya akan berkoordinasi dengan bagian hukum PLN

Wilayah Kalbar untuk memastikan hal tersebut.

“Untuk hal itu, kami akan berkoordinasi ke bagian hukum

kantor wilayah dan akan kami sampaikan kepastiannya nanti, yang jelas biasanya

soal kerusakan-kerusakan masyarakat bisa melakukan class action. Intinya tolong

rekan-rekan ingatkan dan kritik kami untuk memberi masukan terkait PLN,”

katanya.

Sementara itu, Manager PLN UP3 Ketapang, Wilfrid Siregar

mengaku kalau pihaknya terus berupaya untuk menghandalkan kelistrikan sehingga

pemadaman bisa teratasi. Diakuinya untuk kejadian pemadaman total beberapa hari

belakang diakibatkan defisit daya yang diakibatkan gangguan pada mesin.

“Total daya sistem Ketapang yakni Daya Mampu Nominal (DMN)

saat ini 37.050 kw dengan beban puncak 28.600 kw dan kondisi ini dalam status

siaga artinya meskipun ada suprlua daya namun ketika ada gangguan atau

kerusakan pada mesin misalkan PLTU 1 Sukabangun dengan daya 10.000 kw tentu

akhirnya terjadinya defisit dan dilakukan pemadaman,” ujarnya.

Ia melanjutkan, namun diakuinya pihaknya berusaha semaksimal

mungkin untuk mengurangi gangguan bahkan saat ini juga pihaknya masih menunggu

hasil ujicoba PLTU Tembilok yang nantinya jika dalam waktu ujicoba dinyatakan

siap maka akan dilakukan COD transaksi penjualan energi kepada pihaknya.

“Dalam bulan ini sudah bisa dipastikan ketika hasil ujicoba

saat ini sudah berjalan baik maka dilakukan transaksi penjualan energi di PLTU

Tembilok yakni 2x6 mw sehingga jika ini sudah masuk dalam maka DMN sistem

Ketapang menjadi 49.050 kw sehingga ada surplus daya ketika beban puncak

mencapai 20.450 kw sehingga masuk status aman meskipun gangguan terhadap salah

satu mesin PLTU katakanlah maka kondisi masih surplus dan pemadaman tidak harus

terjadi,” tukasnya.

Ia menambahkan, terkait harapan zero pemadaman yang

disampaikan kepada pihaknya diakuinya pihaknya tidak bisa memastikan hal

tersebut karena pihaknya kadang harus melakukan pemeliharaan jaringan selain

itu gangguan teknis lainnya namun diakuinya pihaknya akan terus berupaya untuk

mengurangi gangguan dan pemadaman yang ada. (Adi LC)

Artikel Selanjutnya
Jawab Kritikan Dewan Soal Rotasi Pejabat, Sutarmidji : Semuanya Terukur
Senin, 13 Januari 2020
Artikel Sebelumnya
Kapolsek Sekadau Hulu Ungkap Banjir di Rawak Hulu dan Selintah Mulai Surut
Senin, 13 Januari 2020

Berita terkait