KalbarOnline.com,MAKASSAR– Asian Development Bank (ADB) menjejaki kerjasama beberapa program strategis dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan.
- Rusun
Adapun program strategis antara ADB dengan Pemprov Sulsel, pertama pembangunan Rumah Susun (Rusun) untuk pemukiman warga khususnya di Kota Makassar.
Rusun ini untuk menampung warga Makassar yang tinggal pemukiman sempit dan padat. Olehnya itu Ia mengusulkan kepada ADB agar mengantisipasi kejadian kebakaran, banjir dan bencana alam lainnya dengan membangunkan Rusun.
“Kalau rusun ini lebih layak bagi mereka. Kita coba lihat kejadian-kejadian yang ada di Makassar ini, rata-rata ketika terjadi kebakaran tidak bisa kita tolong mereka, karena hidupnya di gang-gang sempit, beda di negara-negara maju dimana-mana ada kerang (Air) kalau disini pakai ember,” jelasnya.
- Ari Bersih
Kebutuhan pokok masyarakat terutama yang berada di 330 pulau se-Sulsel ini adalah sarana air bersih. Poin kedua pembahasan Pemprov Sulsel dengan ADB bagaimana mengatasi kebutuhan air bersih untuk masyarakat pulau-pulau.
Selain untuk kebutuhan masyarakat pulau-pulau, Ia juga memikirkan Instalasi Pengelolaan Air (IPA) untuk masyarakat daratan yang dianggap kesulitan air bersih.
- Listrik
Masih untuk masyarakat pulau-pulau se-Sulsel. Dengan jejaring yang kuat, Nurdin Abdullah sangat yakin kebutuhan pokok masyarakat pulau-pulau di daerah pimpinannya akan segera dipenuhi.
Selain listrik untuk masyarakat pulau ADB dan Pemprov Sulsel juga membahas bagaimana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB).
- Mamminasata
Setelah kebutuhan air bersih dan listrik Pemprov Sulsel melanjutkan pembahasan mengenai proyek strategis lain seperti jalan tol Maros, Makassar, Gowa dan Takalar (Mamminasata). Proyek ini akan menjadi ikon baru di Kota Makassar.
“Eaya juga mengusulkan bahwa kita punya 330 pulau di Sulsel dan masalah adalah air bersih yang kedua masalah listrik. Ini juga mereka sangat punya perhatian, yang ketiga IPA, ada Mamminasata dan proyek-proyek strategis yang dibiayai oleh ADB. Mudah-mudahan ini terus dilanjutkan termasuk pembangkit listrik tenaga angin itu juga dibiayai oleh ADB,” jelasnya.
Untuk diketahui, hadir pada pertemuan tersebut Presiden Asian Development Bank, Mr. Masatsugu Asakawa, Uce Presiden For Krawledge Management, Bambang Susantono, Kepala Kantor Bank Indonesia Wilayah Sulawesi Selatan dan seluruh rombongan lainnya.
Nurdin Abdullah mengaku, sangat bersyukur sekali atas kehadiran Presiden ADB dan seluruh rombongan dalam rangka kunjungan pertamanya dari 68 negara seluruh dunia.
“Ini betul-betul sebuah kehormatan bagi Sulawesi Selatan Presiden ADB dari 68 negara anggota pemegang saham ADB. Kunjungan pertama beliau setelah dilantik pada tanggal 17 (Februari) kemarin itu adalah ke Makassar, berarti ada power di Makassar ini, besok baru beliau ketemu Presiden (Republik Indonesia),” pungkasnya. (*)
Comment