KalbarOnline.com — Sore yang cerah di desa Pambusuang. Masyarakat berbondong-bondong mengepung buku yang dihamparkan di tengah jalan tepat di halaman Nusa Pustaka, Jumat, 6 Maret 2020.
Sebuah perpustakaan sekaligus museum maritim yang berdiri sejak beberapa tahun lalu. Baru saja digelar pembukaan Perpustakaan Rakyat Sepekan (PRS) VI. Kegiatan perpustakaan rakyat yang rutin diadakan oleh Armada Pustaka yang bekerja sama dengan Forum Santri Se-Sulbar, Generasi Muda Pambusuang dan juga Sastra Biring Bonde’.
Perpustakaan Rakyat Sepekan digagas oleh Dahri Dahlan, pemuda Pambusuang yang kini berdomisili di Samarinda sebagai dosen sastra Indonesia. Tema yang pertamakali diusung adalah “Hanya Rakyat Yang Tahu Kebutuhannya”.
Bentuknya lapak baca yang memajang buku-buku hasil pinjaman dari banyak orang. Beberapa tahun setelahnya saat Perpustakaan Rakyat Sepekan rutin digelar, armada pustaka membangun perpustakaan yang dinamai Nusa Pustaka, tempat berlangsungnya Perpustakaan Rakyat Sepekan.
“PRS adalah hak segala bangsa, tutur Sahabuddin Mahganna, etnomusikolog Mandar saat mengapresiasi Perpustakaan Rakyat Sepekan VI yang kali ini mengusung tema “Sanggaq Mambaca(mo). Sanggaq Mambaca(mo), dalam Bahasa Mandar berarti hanya membaca atau hanya dengan membaca dan bisa pula berarti membaca saja.
Tema yang sangat multitafsir sehingga kita akan mereka-reka apa sesungguhnya yang hendak disampaikan oleh tema Perpustakaan Rakyat Sepekan kali ini.
Tema “Sanggaq Mambaca(mo)” bisa berarti dua hal, tambah Sahabuddin Mahganna. Bisa berupa hal positif bahwa hanya dengan membaca kita menjangkau banyak hal. Bisa juga berupa sindiran kepada para pembaca yang hanya berkutat pada buku, tetapi tidak membawa efek baik pada sekelilingnya. Seperti misalnya, jika kita membaca berarti, kita tidak akan membuang sampah sembarangan, ujar Ustadz Arid Razaq, pengajar dan pengasuh pengajian Madinatul Ilmi Pambusuang, sebelum membacakan do’a untuk kegiatan ini.
Perpustakaan Rakyat Sepekan VI, sebagaimana akan digelar selama satu minggu ke depan, 6-12 Maret 2020. Setiap hari akan diadakan berbagai kegiatan literasi. Selain melapak buku juga beragam agenda seperti diskusi penulisan, bedah buku, sharing antar komunitas, dan juga pemutaran film.
Kegiatan ini didukung oleh banyak komunitas di Sulbar seperti Buraqpia, Onedo, Uwake’, I Magewillu dan juga Republik Teater. (rls)
Laporan Irwan Syamsir (Kord. Perpustakaan Rakyat Sepekan VI)
Comment