Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Sabtu, 07 Maret 2020 |
KalbarOnline.com – Anggota Bawaslu RI Fritz Edward Siregar mengimbau jajaran Bawaslu dan KPU di daerah bisa mempererat hubungan dengan menjalin koordinasi dan komuikasi yang baik. Salah satu cara menghidari ‘slek’ ini, Bawaslu dan KPU bisa sering ‘ngopi’ bareng.
Ngopi bareng menurut dapat mengantisipasi berbagai persoalan. “Harusnya tidak ada lagi persoalan karena sudah selesai di warung kopi,” ujarnya Fritz, kemarin.
Koordinator Divisi Hukum, dan Datin Bawaslu itu mengatakan, Bawaslu dan KPU telah menjadi lembaga penyelengara pemilu sejak lama yang terlibat bersama mengawal baik pilkada maupun pemilu.
Dia menekankan, seharusnya hubungan KPU dan Bawaslu harus lebih mesra karena sudah bergaul sejak lama. “Ini bukan Bawaslu yang baru sehingga kemesraan antara Bawaslu dan KPU harus lebih ditingkatkan,” ucapnya menukil laman bawaslu, Sabtu, (7/3/2020).
Pria kelahiran Medan tersebut juga menegaskan, jajaran Panwascam (Panitia Pengawas Kecamatan) merupakan ujung tombak pengawasan guna melakukan tugas pengawasan sesuai kewenangannya.
Dia mengingatkan jajaranya pengawas pilkada tidak perlu menunggu kesalahan yang dilakukan KPU, melainkan aktif melakukan fungsi pencegahan. Salah satunya adalah dengan saling komunikasi dan koordinasi. Kawan-kawan yang melakukan kerja-kerja pengawasan harus saling bekerjasama dengan KPU,” ujarnya.
“Untuk itu, mari kita bekerja keras sesuai dengan kewenangan yang kita miliki,” imbuhnya.[asa]
KalbarOnline.com – Anggota Bawaslu RI Fritz Edward Siregar mengimbau jajaran Bawaslu dan KPU di daerah bisa mempererat hubungan dengan menjalin koordinasi dan komuikasi yang baik. Salah satu cara menghidari ‘slek’ ini, Bawaslu dan KPU bisa sering ‘ngopi’ bareng.
Ngopi bareng menurut dapat mengantisipasi berbagai persoalan. “Harusnya tidak ada lagi persoalan karena sudah selesai di warung kopi,” ujarnya Fritz, kemarin.
Koordinator Divisi Hukum, dan Datin Bawaslu itu mengatakan, Bawaslu dan KPU telah menjadi lembaga penyelengara pemilu sejak lama yang terlibat bersama mengawal baik pilkada maupun pemilu.
Dia menekankan, seharusnya hubungan KPU dan Bawaslu harus lebih mesra karena sudah bergaul sejak lama. “Ini bukan Bawaslu yang baru sehingga kemesraan antara Bawaslu dan KPU harus lebih ditingkatkan,” ucapnya menukil laman bawaslu, Sabtu, (7/3/2020).
Pria kelahiran Medan tersebut juga menegaskan, jajaran Panwascam (Panitia Pengawas Kecamatan) merupakan ujung tombak pengawasan guna melakukan tugas pengawasan sesuai kewenangannya.
Dia mengingatkan jajaranya pengawas pilkada tidak perlu menunggu kesalahan yang dilakukan KPU, melainkan aktif melakukan fungsi pencegahan. Salah satunya adalah dengan saling komunikasi dan koordinasi. Kawan-kawan yang melakukan kerja-kerja pengawasan harus saling bekerjasama dengan KPU,” ujarnya.
“Untuk itu, mari kita bekerja keras sesuai dengan kewenangan yang kita miliki,” imbuhnya.[asa]
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini