Rainbow Baby, Si Kecil yang Hadir Setelah Keguguran

Bagi setiap wanita, kehamilan tentu menjadi hal yang sangat membahagiakan. Tidak mengherankan jika peristiwa keguguran ataupun kehilangan buah hati bisa membuat begitu terpukul.

Namun, layaknya sebuah pelangi yang muncul setelah hujan badai, kehamilan setelah keguguran adalah momen yang sangat mungkin terjadi. Kehadiran bayi setelah peristiwa keguguran ini disebut dengan istilah rainbow baby.

Apa Itu Rainbow Baby?

Rainbow baby adalah istilah untuk bayi yang lahir tidak lama setelah sang Ibu kehilangan anak sebelumnya, bisa karena keguguran, lahir mati, atau kematian saat masih bayi. Istilah ini diberikan karena bayi tersebut memberi harapan baru setelah peristiwa kehilangan terjadi.

Selama kehamilan, wanita yang mengandung rainbow baby sering kali dipenuhi dengan emosi yang kompleks, termasuk ketakutan, kelegaan, hingga rasa bersalah. Ini disebut dengan istilah rainbow pregnancy.

Studi menemukan bahwa kesedihan yang dirasakan setelah kehilangan anak tidak kalah hebat dengan peristiwa kehilangan lainnya, bahkan mungkin akan terasa lebih lama. Oleh karena itu, para ahli mengungkapkan bahwa tidak apa-apa jika Mums merasakan emosi tersebut, tetapi jangan ragu untuk berbagi kegembiraan pula ketika hamil kembali.

Kapan Rainbow Pregnancy Terjadi?

Salah satu ketakutan yang dialami wanita setelah kehilangan bayinya adalah mereka tidak akan bisa hamil lagi. Perlu diingat bahwa kehilangan anak sebelumnya tidak berarti Mums kurang subur.

Setelah keguguran, sangat mungkin untuk hamil lagi dan melahirkan bayi yang sehat. Sebagian besar wanita, yakni setidaknya sekitar 85% wanita, menjalani kehamilan yang sehat setelah sebelumnya mengalami keguguran pertama mereka. Selebihnya, jika Mums sempat mengalami keguguran 2 atau 3 kali, Mums memiliki peluang sekitar 75% untuk hamil secara sehat setelahnya.

Apa yang Perlu Diperhatikan Ketika Mums Mengandung Rainbow Baby?

Momen kehamilan rainbow baby mungkin akan membuat emosi Mums campur aduk. Beberapa wanita mengalami ketakutan dan kecemasan selama kehamilan setelah menghadapi peristiwa kehilangan sebelumnya. Mereka juga mungkin sangat khawatir akan mengalami keguguran lagi atau terjadi sesuatu yang tidak diinginkan pada bayinya.

Untuk mengatasi ketakutan-ketakutan ini, bicarakan semua hal tentang kehamilan Mums, termasuk riwayat dan penggunaan fasilitas tertentu kepad dokter atau bidan. Upaya ini bisa membantu mengurangi kekhawatiran Mums.

Beberapa wanita lainnya mungkin ada pula yang memilih untuk tidak mengungkapkan kehamilan mereka demi menghindari pertanyaan-pertanyaan sensitif. Sebagian wanita lainnya justru ada yang menceritakan kehamilannya sejak awal untuk memperoleh dukungan emosional dari orang lain.

Namun, tak perlu khawatir Mums, semua keputusan untuk memberi kabar kehamilan atau tidak, sepenuhnya tergantung pada Mums. Apabila Mums memang merasa sudah siap, maka memberi kabar tentang kehamilan Mums saat ini bisa menjadi pilihan yang baik.

Dukungan Apa yang Diharapkan dari Pasangan ketika Mengandung Rainbow Baby?

Bagi Dads, jika Mums saat ini adalah seseorang yang sempat mengalami kehilangan dan sedang menjalani momen rainbow pregnancy, maka hal yang perlu Dads lakukan adalah menjaga komunikasi, senantiasa terbuka selama kehamilan.

Kehilangan sebelumnya bukan hanya momen yang harus dihadapi Mums, tetapi juga Dads, sehingga tidak ada salahnya untuk mengungkapkan apa yang Dads rasakan.

Hal terbaik yang bisa Dads lakukan adalah berusaha untuk selalu mengungkapkan perasaan dan tanyakan bagaimana Mums ingin Dads membantunya.

Menghadapi peristiwa kehilangan dalam kehamilan sebelumnya memang bisa membuat Mums sangat terpukul. Namun, jangan jadikan kesedihan tersebut berlarut-larut. Konsultasikan kepada dokter untuk memulai program kehamilan kembali dan pastikan untuk rutin melakukan pemeriksaan kesehatan organ reproduksi. (AS)