KalbarOnline.com – Kasus pasien positif terinfeksi Virus Corona banyak terjadi di pemukiman tidak kumuh alias orang kaya. Hal itu dikatakan Deputi Bidang Pengendalian Kependudukan dan Pemukiman DKI Jakarta Suharti.
“Kami temukan untuk saat ini, mudah-mudahan tidak terjadi sebaliknya, bahwa masih banyak terjadi di permukiman yang bukan permukiman kumuh,” ujar Suharti di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (12/3/2020).
Suharti mengatakan, Pemprov DKI Jakarta ingin mencegah penularan virus Corona agar tidak meluas. Pemprov DKI tidak ingin virus Corona menyebar ke permukiman padat penduduk dan kumuh.
“Akan lebih bahaya kalau masuk ke wilayah padat penduduk karena sirkulasi udara yang tidak bagus, penduduk dalam kondisi rumah yang tidak baik, tidak punya fasilitas di rumah untuk melakukan self karantina, dan sebagainya,” kata dia.
Suharti berujar, sebaran virus corona saat ini terjadi di Depok, Jawa Barat, dan Kemang, Jakarta Selatan. Karena itu, Pemprov DKI menetapkan jalur KRL commuterline rute Bogor-Depok-Jakarta Kota sebagai area berisiko tinggi penyebaran virus corona.
Saat ini terdapat 34 kasus corona di Indoensia. Tiga dari 34 pasien tersebut dinyatakan sembuh. Satu orang dinyatakan meninggal dunia, yakni kasus 25.
Sementara masih ada dua pasien yang hasil uji lab sudah menunjukkan negatif corona. Namun, pasien 03 dan pasien 10 ini masih harus menunggu hasil uji lab kedua. Jika masih negatif, maka bisa dipulangkan.[ab]
Comment