Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Kamis, 19 Maret 2020 |
KalbarOnline.com – Sebuah studi terbaru mengungkap perihal kemungkinan orang dengan tipe golongan darah A lebih rentan terinfeksi virus corona atau Covid-19. Sedangkan mereka dengan tipe golongan darah O disebut lebih resisten terhadap virus corona.
Penelitian tersebut melibatkan para ilmuwan dan dokter dari kota-kota di seluruh China, termasuk Beijing, Wuhan, Shanghai, dan Shenzhen.
Riset bermula saat periset di China mengumpulkan pola golongan darah pada lebih dari 2.000 pasien yang terinfeksi virus di Wuhan dan Shenzhen. Peneliti lalu membandingkannya dengan populasi orang sehat di kedua wilayah tersebut.
Dari sana, peneliti menemukan bahwa pasien dengan golongan darah A menunjukkan tingkat infeksi yang lebih tinggi. Tak cukup sampai di situ, mereka pun cenderung mengalami gejala klinis yang lebih parah.
Namun, peneliti menekankan bahwa riset mereka masih sangat prematur sehingga dibutuhkan penelitian-penelitian lanjutan lainnya.
Dengan hasil riset tersebut, peneliti mendesak pemerintah dan fasilitas medis untuk turut mempertimbangkan perbedaan golongan darah ketika merencanakan langkah mitigasi atau perawatan pada pasien yang terjangkit virus Corona.
“Orang-orang dengan golongan darah A mungkin perlu secara khusus memperkuat perlindungan pribadi untuk mengurangi kemungkinan infeksi,” tulis para peneliti yang dipimpin oleh Wang Xinghuan bersama Pusat Pengobatan Berbasis Bukti dan Terjemahan di Rumah Sakit Zhongnan, Universitas Wuhan.
“Pasien yang terinfeksi Covid-19 dengan golongan darah A mungkin perlu menerima pengawasan yang lebih ketat dan perawatan yang agresif,” tulis Wang.
Sebaliknya, menurut riset yang dipublikasikan Medrxiv.org pada 11 Maret itu, golongan darah O memiliki risiko yang secara signifikan lebih rendah terhadap penyakit menular Covid-19 dibandingkan golongan darah non-O.
Dari 206 pasien yang meninggal akibat Covid-19 di Wuhan, 85 memiliki golongan darah A, yang artinya 63 persen lebih banyak dibandingkan 52 orang dengan tipe golongan darah O. Pola seperti ini ditemukan pada kelompok usia dan jenis kelamin yang berbeda.
“Mungkin bermanfaat untuk memperkenalkan golongan darah ABO pada pasien dan tenaga medis sebagai bagian rutin dari manajemen Covid-19 dan infeksi virus corona lainnya, untuk membantu menentukan opsi manajemen dan menilai tingkat paparan risiko orang yang terinfeksi,” imbuh Wang.[ab]
KalbarOnline.com – Sebuah studi terbaru mengungkap perihal kemungkinan orang dengan tipe golongan darah A lebih rentan terinfeksi virus corona atau Covid-19. Sedangkan mereka dengan tipe golongan darah O disebut lebih resisten terhadap virus corona.
Penelitian tersebut melibatkan para ilmuwan dan dokter dari kota-kota di seluruh China, termasuk Beijing, Wuhan, Shanghai, dan Shenzhen.
Riset bermula saat periset di China mengumpulkan pola golongan darah pada lebih dari 2.000 pasien yang terinfeksi virus di Wuhan dan Shenzhen. Peneliti lalu membandingkannya dengan populasi orang sehat di kedua wilayah tersebut.
Dari sana, peneliti menemukan bahwa pasien dengan golongan darah A menunjukkan tingkat infeksi yang lebih tinggi. Tak cukup sampai di situ, mereka pun cenderung mengalami gejala klinis yang lebih parah.
Namun, peneliti menekankan bahwa riset mereka masih sangat prematur sehingga dibutuhkan penelitian-penelitian lanjutan lainnya.
Dengan hasil riset tersebut, peneliti mendesak pemerintah dan fasilitas medis untuk turut mempertimbangkan perbedaan golongan darah ketika merencanakan langkah mitigasi atau perawatan pada pasien yang terjangkit virus Corona.
“Orang-orang dengan golongan darah A mungkin perlu secara khusus memperkuat perlindungan pribadi untuk mengurangi kemungkinan infeksi,” tulis para peneliti yang dipimpin oleh Wang Xinghuan bersama Pusat Pengobatan Berbasis Bukti dan Terjemahan di Rumah Sakit Zhongnan, Universitas Wuhan.
“Pasien yang terinfeksi Covid-19 dengan golongan darah A mungkin perlu menerima pengawasan yang lebih ketat dan perawatan yang agresif,” tulis Wang.
Sebaliknya, menurut riset yang dipublikasikan Medrxiv.org pada 11 Maret itu, golongan darah O memiliki risiko yang secara signifikan lebih rendah terhadap penyakit menular Covid-19 dibandingkan golongan darah non-O.
Dari 206 pasien yang meninggal akibat Covid-19 di Wuhan, 85 memiliki golongan darah A, yang artinya 63 persen lebih banyak dibandingkan 52 orang dengan tipe golongan darah O. Pola seperti ini ditemukan pada kelompok usia dan jenis kelamin yang berbeda.
“Mungkin bermanfaat untuk memperkenalkan golongan darah ABO pada pasien dan tenaga medis sebagai bagian rutin dari manajemen Covid-19 dan infeksi virus corona lainnya, untuk membantu menentukan opsi manajemen dan menilai tingkat paparan risiko orang yang terinfeksi,” imbuh Wang.[ab]
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini