Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Kamis, 19 Maret 2020 |
KalbarOnline.com – Satgas Pangan Polri mengeluarkan imbauan kepada sejumlah pelaku usaha, agar membatasi penjualan beberapa komoditas bahan pokok. Hal ini guna mendukung Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Korona (COVID-19). Imbauan ini termuat dalam surat edaran Nomor B/1872/III/Res.2.1/2020/Bareskrim tertanggal 16 Maret 2020.
Surat tersebut ditujukan kepada Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO), Pusat Koperasi Pedagang Pasar DKI Jakarta (Puskoppas Jaya), Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI), Induk Koperasi Pedagang Pasar (INKOPAS) dan APDI.
Isinya yakni membatasi penjualan beberapa bahan pokok. Di antaranya beras maksimal 10 kilogram untuk 1 pembeli, gula maksimal 2 kilogram, minyal goreng 4 liter, dan mie instan maksimal 2 dus.
Kasatgas Pangan Brigjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga mengatakan, pembatasan ini guna mencegah terjadi spekulan maupun penimbunan di tengah mewabahnya virus korona. Karena jika situasi tersebut terjadi, akan memicu lonjakan harga yang tak terkendali.
“Itu kan teori ekonomi, makin meningkat makin mahal harganya,” kata Daniel berdasarkan keterangannya, Rabu (18/3/2020).
Kendati demikian Dirtipideksus Bareskrim Polri itu memastikan sampai saat ini belum ditemukan adanya permainan harga di pasar. Langkah yang diterapkannya ini guna mencegah permainan harga tersebut. “Tidak ada, kalau ada kita tindak,” tegasnya.
Atas dasar itu, masyarakat dihimbau tidak panik. Juga tidak perlu belanja secara berlebihan. Karena justru hal itu akan memicu terjadinya lonjakan harga. “Lihat saja ya ibu-ibu yqng belanja sepertinya panik jadi penawaran pasar naikin, tapi belum tentu melonjak. Naiknya masih beberapa bahan,” pungkas Daniel.[ab]
KalbarOnline.com – Satgas Pangan Polri mengeluarkan imbauan kepada sejumlah pelaku usaha, agar membatasi penjualan beberapa komoditas bahan pokok. Hal ini guna mendukung Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Korona (COVID-19). Imbauan ini termuat dalam surat edaran Nomor B/1872/III/Res.2.1/2020/Bareskrim tertanggal 16 Maret 2020.
Surat tersebut ditujukan kepada Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO), Pusat Koperasi Pedagang Pasar DKI Jakarta (Puskoppas Jaya), Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI), Induk Koperasi Pedagang Pasar (INKOPAS) dan APDI.
Isinya yakni membatasi penjualan beberapa bahan pokok. Di antaranya beras maksimal 10 kilogram untuk 1 pembeli, gula maksimal 2 kilogram, minyal goreng 4 liter, dan mie instan maksimal 2 dus.
Kasatgas Pangan Brigjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga mengatakan, pembatasan ini guna mencegah terjadi spekulan maupun penimbunan di tengah mewabahnya virus korona. Karena jika situasi tersebut terjadi, akan memicu lonjakan harga yang tak terkendali.
“Itu kan teori ekonomi, makin meningkat makin mahal harganya,” kata Daniel berdasarkan keterangannya, Rabu (18/3/2020).
Kendati demikian Dirtipideksus Bareskrim Polri itu memastikan sampai saat ini belum ditemukan adanya permainan harga di pasar. Langkah yang diterapkannya ini guna mencegah permainan harga tersebut. “Tidak ada, kalau ada kita tindak,” tegasnya.
Atas dasar itu, masyarakat dihimbau tidak panik. Juga tidak perlu belanja secara berlebihan. Karena justru hal itu akan memicu terjadinya lonjakan harga. “Lihat saja ya ibu-ibu yqng belanja sepertinya panik jadi penawaran pasar naikin, tapi belum tentu melonjak. Naiknya masih beberapa bahan,” pungkas Daniel.[ab]
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini