Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Selasa, 24 Maret 2020 |
KalbarOnline.com, MAKASSAR — Tak dipungkiri bahwa virus corona memberikan dampak negatif secara ekonomi bagi sebagian kalangan. Terkhusus pengusaha karena omzetnya menurun.
Namun, tidak demikian bagi Wanti. Ibu satu anak yang berdomisili di jalan Sukaria 13 tersebut mampu menghasilkan belasan hingga puluhan masker dari hobinya, menjahit.
Kesehariannya sebagai ibu rumah tangga, membawanya lebih produktif untuk mengembangkan hobinya saat ini. Selain biasa menerima orderan menjahit baju, mukena, gaun pesta, baju bodo, dan lain sebagainya, Wanti juga bisa menjahit masker sesuai pesanan pelanggan. Mengingat tingginya minat masyarakat dalam memproduksi masker di tengah fenomena wabah saat ini.
“Karena banyaknya permintaan masker sehingga saya berinisiatif untuk membantu orang-orang yang tidak mendapatkan masker. Banyak orang yang langsung memborong masker sekaligus,” ucapnya Selasa (24/3/2020).
Tampak ibu satu anak tersebut telaten dalam memainkan mesin jahit dengan tangan dan kakinya. Disampingnya nampak puluhan warna benang dan cahaya lampu menyorotinya sembari memberi penerang saat menyelesaikan pesanan.
Wanti yang nampak telaten membuat pola masker yang kemudian diletakkan di atas kain sesuai dengan ukuran pola, lalu digunting dan dijahit sesuai model yang diinginkan pelanggan dikerjanya dengan hati hati dan teliti.
Perempuan yang tinggal bersama anak, ibu dan dua saudara laki lakinya mampu mendapatkan penghasilan 200.000 ribu perhari dengan harga masker yang cukup relatif terjangkau yaitu 10.000 ribu rupiah per masker.
“Alhamdulillah omzetnya bisa dapat Rp150.000 sampai Rp200.000 per hari. Saya sengaja buat 2 jenis masker dengan 2 motif yang berbeda, ada motif polos untuk laki-laki dan motif bunga bunga untuk perempuan,” tutupnya, kepada fajar.co.id. (qyswanty)
KalbarOnline.com, MAKASSAR — Tak dipungkiri bahwa virus corona memberikan dampak negatif secara ekonomi bagi sebagian kalangan. Terkhusus pengusaha karena omzetnya menurun.
Namun, tidak demikian bagi Wanti. Ibu satu anak yang berdomisili di jalan Sukaria 13 tersebut mampu menghasilkan belasan hingga puluhan masker dari hobinya, menjahit.
Kesehariannya sebagai ibu rumah tangga, membawanya lebih produktif untuk mengembangkan hobinya saat ini. Selain biasa menerima orderan menjahit baju, mukena, gaun pesta, baju bodo, dan lain sebagainya, Wanti juga bisa menjahit masker sesuai pesanan pelanggan. Mengingat tingginya minat masyarakat dalam memproduksi masker di tengah fenomena wabah saat ini.
“Karena banyaknya permintaan masker sehingga saya berinisiatif untuk membantu orang-orang yang tidak mendapatkan masker. Banyak orang yang langsung memborong masker sekaligus,” ucapnya Selasa (24/3/2020).
Tampak ibu satu anak tersebut telaten dalam memainkan mesin jahit dengan tangan dan kakinya. Disampingnya nampak puluhan warna benang dan cahaya lampu menyorotinya sembari memberi penerang saat menyelesaikan pesanan.
Wanti yang nampak telaten membuat pola masker yang kemudian diletakkan di atas kain sesuai dengan ukuran pola, lalu digunting dan dijahit sesuai model yang diinginkan pelanggan dikerjanya dengan hati hati dan teliti.
Perempuan yang tinggal bersama anak, ibu dan dua saudara laki lakinya mampu mendapatkan penghasilan 200.000 ribu perhari dengan harga masker yang cukup relatif terjangkau yaitu 10.000 ribu rupiah per masker.
“Alhamdulillah omzetnya bisa dapat Rp150.000 sampai Rp200.000 per hari. Saya sengaja buat 2 jenis masker dengan 2 motif yang berbeda, ada motif polos untuk laki-laki dan motif bunga bunga untuk perempuan,” tutupnya, kepada fajar.co.id. (qyswanty)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini