Sebarkan Video Syur Mirip Rebecca Klopper, BF Raup Untung Rp5-Rp10 Juta per Bulan

KalbarOnline.com – Penyebar video syur mirip Rebecca Klopper, BF, meraup keuntungan sebesar Rp5 juta-Rp 10juta setiap bulannya.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan menuturkan bahwa BF membuat grup di Telegram dan menyebarkan konten pornografi di grup tersebut.

IKLANSUMPAHPEMUDA

Kemudian, BF mematok tarif bagi yang ingin menonton dari grup tersebut.

“Mendapatkan keuntungan sebesar Rp 5 juta sampai Rp 10 juta setiap bulannya,” tutur Ramadhan dalam keterangannya pada Jumat (6/10).

“Dengan harga Rp100.000 sampai dengan Rp300.000 dengan nama DEDEK GEMES, INDO, HIJAB, ASIA, BARAT, ARTIS VIRAL, PREMIUM, SUB GACOR. Dalam grup tersebut Saudara BF mengirimkan konten-konten pornografi setiap harinya,” imbuh Ramadhan.

Baca Juga :  Asosiasi Lawyer Muslim Indonesia Adukan Video Syur 47 Detik Mirip Rebecca Klopper ke Polisi

Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri lalu menangkap BF beserta sejumlah barang bukti diamankan kepolisian.

Barang bukti tersebut di antaranya satu lembar print out screenshot akun Twitter DEDEK GEMES @dedekkugem, satu buah flashdisk berisi screenshot akun Twitter DEDEK GEMES @dedekkugem, satu buah KTP atas nama BF, tiga unit handphone, enam unit simcard, dan satu unit sepeda motor.

Diketahui, Rebecca Klopper melaporkan pemilik akun media sosial yang menyebarkan video syur mirip dirinya ke Bareskrim Polri, Senin (22/5).

“Kami kan sudah sampaikan sekarang untuk semuanya terkait permasalahan klien kami RK (Rebecca Klopper) sudah menyerahkan seluruhnya ke kami,” ungkap Sandy Arifin selaku kuasa hukum Rebecca, saat ditemui di daerah Pasar Minggu, Kamis (25/5).

Baca Juga :  Kasus Korupsi di Bengkalis, KPK Geledah Kantor PT ANN di Surabaya

Selain itu, Sandy juga memastikan kekasih Fadly Faisal itu siap diperiksa pihak kepolisian sebagai korban atas tersebarnya video syur miripnya di media sosial.

“Dan kami sudah membuat laporan polisi secara resmi di hari kemarin untuk proses hukumnya mereka akan kooperatif bilamana ada proses pemeriksaan akan hadir,” tambah Sandy.

Meski demikian, Sandy tidak mau berbicara lebih detail ketika ditanya tentang perempuan dalam video syur yang beredar tersebut. (*)

Cek Berita dan Artikel lainna di Google News

Comment