Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Jumat, 27 Maret 2020 |
KalbarOnline.com, MAKASSAR – Suasana masjid Ar Rahman di jalan Ince Daeng Ngoyo, Kota Makassar tampak sepi. Tidak seperti biasanya.
Pagar besi di masjid itu tertutup rapat-rapat. Untuk sementara waktu, masjid yang terletak di Kecamatan Panakkukang itu memang tidak menggelar salat berjemaah.
Termasuk salat lima waktu secara berjemaah, apalagi salat Jumat. Hal itu untuk mencegah penyebaran virus corona di lingkungan rumah Allah tersebut.
Pengurus masjid memang sudah merespons imbauan pemerintah, untuk meniadakan salat berjemaah untuk sementara waktu.
“Masjid Ar Rahman tetap membuka untuk pelaksanaan ibadah seperti mengaji dan salat. Dengan catatan, dilaksanakan sendiri-sendiri tanpa berjemaah. Serta membawa alat salat masing-masing,” tulis imbauan yang tertulis dalam spanduk di masjid tersebut.p
Olehnya itu, pihaknya menyarankan para jemaah untuk salat di rumah sendiri-sendiri saja. Di situ adalah tempat paling aman dan sehat.
“Kalau sembahyang berjemaah di sini memang sudah tidak bisa. Tapi kalau mau sembahyang sendiri di dalam (masjid), silakan,” kata seorang jemaah, Muslimin kepada Fajar.co.id, Jumat (27/3/2020).
Sebelum diimbau tidak lagi salat berjamaah, mulanya pihak pengurus masjid mulai meniadakan pemakaian karpet panjang, saat salat digelar.
Jemaah di sana hanya diperbolehkan salat dan membawa sajadah masing-masing dari rumah. Itu juga bagian dari langkah untuk mencegah penyebaran corona, lewat karpet atau sajadah saat salat.
Warga sekitar pun merenpons baik apa yang telah dilakukan oleh pihak pengurus masjid. Meski tidak diperbolehkan salat berjemaah, dia tetap bisa salat secara berjamaah di rumahnya, maupun di masjid lain yang masih menggelar salat berjamaah. (agus/fajar)
KalbarOnline.com, MAKASSAR – Suasana masjid Ar Rahman di jalan Ince Daeng Ngoyo, Kota Makassar tampak sepi. Tidak seperti biasanya.
Pagar besi di masjid itu tertutup rapat-rapat. Untuk sementara waktu, masjid yang terletak di Kecamatan Panakkukang itu memang tidak menggelar salat berjemaah.
Termasuk salat lima waktu secara berjemaah, apalagi salat Jumat. Hal itu untuk mencegah penyebaran virus corona di lingkungan rumah Allah tersebut.
Pengurus masjid memang sudah merespons imbauan pemerintah, untuk meniadakan salat berjemaah untuk sementara waktu.
“Masjid Ar Rahman tetap membuka untuk pelaksanaan ibadah seperti mengaji dan salat. Dengan catatan, dilaksanakan sendiri-sendiri tanpa berjemaah. Serta membawa alat salat masing-masing,” tulis imbauan yang tertulis dalam spanduk di masjid tersebut.p
Olehnya itu, pihaknya menyarankan para jemaah untuk salat di rumah sendiri-sendiri saja. Di situ adalah tempat paling aman dan sehat.
“Kalau sembahyang berjemaah di sini memang sudah tidak bisa. Tapi kalau mau sembahyang sendiri di dalam (masjid), silakan,” kata seorang jemaah, Muslimin kepada Fajar.co.id, Jumat (27/3/2020).
Sebelum diimbau tidak lagi salat berjamaah, mulanya pihak pengurus masjid mulai meniadakan pemakaian karpet panjang, saat salat digelar.
Jemaah di sana hanya diperbolehkan salat dan membawa sajadah masing-masing dari rumah. Itu juga bagian dari langkah untuk mencegah penyebaran corona, lewat karpet atau sajadah saat salat.
Warga sekitar pun merenpons baik apa yang telah dilakukan oleh pihak pengurus masjid. Meski tidak diperbolehkan salat berjemaah, dia tetap bisa salat secara berjamaah di rumahnya, maupun di masjid lain yang masih menggelar salat berjamaah. (agus/fajar)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini