KJRI Jeddah Tangani 167 Kasus Umrah, Kebanyakan Tak Punya Tiket Pulang

KalbarOnline.com – Saat ini sudah di penghujung rangkaian pelaksanaan haji 2020 atau 1441 H. Pada tahun-tahun sebelumnya, akhir masa haji sekaligus menjadi awal musim ibadah umrah. Namun sampai saat ini belum ada kepastian kapan umrah musim 1442 H bakal dibuka.

IKLANSUMPAHPEMUDA

Konsul Haji KJRI Jeddah Endang Jumali mengatakan belum ada kabar kapan penyelenggaraan umrah akan dibuka kembali. Seperti diketahui perjalanan umrah ditutup sejak 27 Februari lalu. Tepatnya saat pandemi Covid-19 mulai bermunculan di sejumlah negara. Termasuk di Arab Saudi.

Di tengah ketidakpastian tersebut, Endang mengatakan selama ini masih banyak catatan kasus umrah. “Terkait dengan umrah, dari data kami, kasus yang ditangani oleh kita mencapai 167 kasus,” kata Endang dalam webinar yang digelar AMPHURI (Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia) DKI Jakarta Senin (3/8).

Di antara perincian ratusan kasus itu adalah, sepuluh jamaah menjalani rawat inap, empat jamaah wafat, dan 23 orang pulang dengan rekomendasi rumah sakit. “Tetapi ada juga kasus berkaitan dengan ketiadaan tiket. Ada sekitar 30 sampai 40 kasus,” jelasnya.

Dia berharap kasus-kasus umrah itu menjadi perhatian para penyelenggara perjalanan ibadah umrah (PPIU) atau travel. Sehingga saat penyelenggaraan umrah kembali dibuka, kasus-kasus perjalanan umrah bisa diminimalisir.

Baca Juga :  Protokol Kesehatan Diterapkan Secara Ketat kepada Para Jamaah Umrah

Endang mengatakan pelaksanaan haji 2020 bisa menjadi percontohan pelaksanaan umrah. Mulai dari pembatasan pelaksana tawaf maupun sa’i. Tawaf yang biasanya sangat padat di lantai dasar atau mataf, saat pelaksanaan haji 2020 begitu dibatasi. Dengan kondisi Covid-19 di Arab Saudi yang cenderung melandai, bisa jadi perjalanan umrah bakal dibuka kembali.

Sementara itu, Ketua Umum AMPHURI Joko Asmoro mengatakan dirinya saat ini masih berada di Jeddah. Diantaranya adalah untuk mengurus proses jika umrah kembali dibuka. Dia mengatakan AMPHURI membawahkan 463 travel atau PPIU. Dari jumlah itu ada 355 travel yang aktif.

Joko mengatakan meskipun ada sejumlah masalah atau kasus, secara umum penyelenggaraan umrah berjalan lancar. Dia berharap ketika nanti penyelenggaraan umrah kembali di buka di tengah pandemi, jangan sampai semakin banyak masalah. “Ini bukan menimbulkan rasa pesimis maupun optimis berlebihan,” katanya.

Saat ini AMPHURI sedang di masa pergantian pimpinan. Pergantian ini jadi agenda utama Musyawarah Nasional (Munas) V yang digelar di Batu, Jawa Timur pada 18-20 September 2020. Sekarang sudah terjaring lima orang calon ketua umum (caketum) AMPHURI. Sesuai dengan nomor urut adalah Rikhan Nurhasan Mudzakar (PT Arminareka Perdana), Muhammad Fauzan Kamil (PT Elteyba Medina Fauzana), Isnaini Iskandar (PT Intan Kencana Travelindo), Firman M. Nur (PT Kafilah Maghfirah Wisata), dan Muhammad Tauhid Hamdi (PT) Alhamdi Global Wisata).

Baca Juga :  Airlangga: Vaksin Covid-19 Bangun Rasa Aman dan Percaya Diri Bangsa

Wakil Ketua Steering Committee (SC) Munas V AMPHURI Imam Bashori mengatakan seluruh caketum harus siap menang dan kalah dalam pemilihan nanti. Dia juga berpesan yang terpilih sebagai ketum AMPHURI nanti harus bisa merangkul semua pihak. ’’Artinya jangan hanya orang-orangnya saja yang diakomodir,’’ katanya.

Dia juga mengatakan pimpinan AMPHURI nanti diharapkan memiliki ide-ide kreatif. Supaya keluarga besar AMPHURI bisa terus berinovasi. Sehingga kehadiran pimpinan yang baru nanti dapat membawa manfaat dan kemaslahatan bagi umat. Selain itu dia menegaskan AMPHURI tidak boleh dibawa ke politik praktis. ’’AMPHURI (sudah, Red) menjadi organisasi besar. Jangan jadi organisasi ke politik,’’ tuturnya.

Comment