Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Jumat, 21 Agustus 2020 |
KalbarOnline.com – Warga Wuhan, Tiongkok, nekat menggelar pesta besar-besaran merayakan kasus Covid-19 yang sudah berhasil dikendalikan. Apa yang dilakukan warga Wuhan itu dikritik warga dunia lantaran dianggap bersenang-senang di tengah penderitaan negara-negara lain yang masih berjuang mengendalikan pandemi.
Virus Korona yang disebut-sebut awalnya muncul di Pasar Basah, Wuhan, kini diklaim sudah berhasil diatasi di kota tersebut. Meski dikritik, media pemerintah Tiongkok justru membela penduduk Wuhan. Seperti diketahui, ribuan orang merayakan festival musik Pool Party di Wuhan pekan ini. Mereka berdesakan di depan panggung.
Dilansir dari The Guardian, Jumat (21/8), sebuah foto dari AFP terkait pesta dansa tersebut mendapat tanggapan negatif terkait kembalinya Wuhan ke kehidupan normal. Sebuah halaman depan surat kabar di Australia memberi judul berita terkait itu sebagai ‘Pesta Besar Tiongkok’ dan ‘Dunia Membayar Harga Virus’.
Pihak berwenang Tiongkok mendapatkan kritik deras atas upaya awal untuk menutupi wabah virus Korona. Kritik juga berdatangan di media sosial yang mengatakan pesta di Wuhan adalah tamparan bagi wajah seluruh dunia. “Mereka berpesta seperti virus tidak ada lagi,” kata netizen.
Pada Rabu (19/8), Global Times mengatakan Wuhan sekarang menyambut kedatangan turis, dan ekonominya bangkit. Tiongkok mengklaim tindakan pencegahan yang ketat memberi keuntungan.
Wuhan sebelumnya menghentikan lockdown pada April lalu setelah 76 hari terkunci. Wuhan mengalami gelombang kedua hanya sebulan kemudian. Pihak berwenang memberlakukan kembali beberapa tindakan dan mengunci beberapa bagian kota, dan meluncurkan program pengujian masal untuk semua penduduk.
KalbarOnline.com – Warga Wuhan, Tiongkok, nekat menggelar pesta besar-besaran merayakan kasus Covid-19 yang sudah berhasil dikendalikan. Apa yang dilakukan warga Wuhan itu dikritik warga dunia lantaran dianggap bersenang-senang di tengah penderitaan negara-negara lain yang masih berjuang mengendalikan pandemi.
Virus Korona yang disebut-sebut awalnya muncul di Pasar Basah, Wuhan, kini diklaim sudah berhasil diatasi di kota tersebut. Meski dikritik, media pemerintah Tiongkok justru membela penduduk Wuhan. Seperti diketahui, ribuan orang merayakan festival musik Pool Party di Wuhan pekan ini. Mereka berdesakan di depan panggung.
Dilansir dari The Guardian, Jumat (21/8), sebuah foto dari AFP terkait pesta dansa tersebut mendapat tanggapan negatif terkait kembalinya Wuhan ke kehidupan normal. Sebuah halaman depan surat kabar di Australia memberi judul berita terkait itu sebagai ‘Pesta Besar Tiongkok’ dan ‘Dunia Membayar Harga Virus’.
Pihak berwenang Tiongkok mendapatkan kritik deras atas upaya awal untuk menutupi wabah virus Korona. Kritik juga berdatangan di media sosial yang mengatakan pesta di Wuhan adalah tamparan bagi wajah seluruh dunia. “Mereka berpesta seperti virus tidak ada lagi,” kata netizen.
Pada Rabu (19/8), Global Times mengatakan Wuhan sekarang menyambut kedatangan turis, dan ekonominya bangkit. Tiongkok mengklaim tindakan pencegahan yang ketat memberi keuntungan.
Wuhan sebelumnya menghentikan lockdown pada April lalu setelah 76 hari terkunci. Wuhan mengalami gelombang kedua hanya sebulan kemudian. Pihak berwenang memberlakukan kembali beberapa tindakan dan mengunci beberapa bagian kota, dan meluncurkan program pengujian masal untuk semua penduduk.
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini