KalbarOnline.com – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) membandingkan kondisi pandemi Covid-19 dengan situasi flu Spanyol pada 1918. Jika dibandingkan situasi dan kondisinya, WHO yakin pandemi virus Korona akan lebih cepat tertangani. Terlebih metode ilmiah saat ini lebih maju dengan teknologi modern.
“Saat ini memiliki pengetahuan dan sarana teknologi untuk mengakhiri virus Korona. Pandemi dapat segera diatasi dengan persatuan nasional, solidaritas global,” kata Pimpinan WHO Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus seperti dilansir dari Channel News Asia, Minggu (23/8).
Pada 1918, dunia menghadapi pandemi influenza H1N1 yang merenggut lebih dari 50 juta jiwa saat menginfeksi sekitar 30 persen populasi global. Atau sekitar 500 juta orang. Saat ini, virus Korona telah menginfeksi lebih dari 22 juta orang, dengan hampir 800 ribu kematian
Pandemi sebelumnya juga datang dalam tiga gelombang, dengan gelombang kedua sebagai yang paling mematikan. Terbukti saat ini sejumlah negara sedang menghadapi gelombang kedua bahkan gelombang ketiga di Hong Kong.
Bahkan, ilmuwan dan ahli medis baru-baru ini mengubah fokus dari kelompok berisiko tinggi ke siswa yang kembali ke sekolah dalam beberapa minggu terakhir. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS juga memperbarui pedoman membuka kembali sekolah. Pedoman tersebut juga menyatakan Covid-19 berisiko rendah bagi anak usia sekolah.
Namun, beberapa kampus dan universitas telah kembali melaksanakan kelas online lagi setelah lonjakan kasus positif secara tiba-tiba terjadi. Di Indiana, Universitas Notre Dame melaporkan lebih dari 300 siswa dinyatakan positif minggu ini setelah kampus dibuka kembali pada 3 Agustus.
Kampus lain seperti East Carolina University menghadapi masalah yang sama dengan tingkat positif sudah mencapai 3 persen.
Saksikan video menarik berikut ini:
Comment