Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Senin, 24 Agustus 2020 |
KalbarOnline.com – Sabtu, (22/8), tak lama setelah adzan Maghrib berkumandang, warga di sekitaran Blok M dan Kebayoran Baru, Jakarta, dihebohkan dengan kebakaran besar yang terjadi di gedung Kejaksaan Agung.
Kebakaran besar yang terjadi mengundang perhatian masyarakat sebab peristiwa yang terjadi di Jl. Hasanuddin Dalam itu merupakan Gedung tempat Jaksa Agung ST Burhanuddi berkantor. Empat puluh mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api yang melalap bangunan bertingkat itu. Api baru bisa dipadamkan setelah dilakukan kerja keras selama 11 jam.
Kebakaran yang terjadi di Gedung Kejaksaan Agung tidak hanya membuat ludes apa yang ada di dalam gedung namun juga hangusnya arsip dan data yang penting.
“Kami turut prihatin atas musibah kebakaran yang terjadi di Gedung Kejaksaan Agung,” ujar Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid.
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu merasa aneh sebab gedung sekapasitas Kejaksaan Agung tidak memiliki alat deteksi dini atau, early warning system kebakaran yang canggih. Dari sini dirinya menyebut apa yang terjadi di Kejaksaan Agung bisa dijadikan pelajaran bagi kantor dan gedung pemerintahan yang lain untuk memiliki dan mengaktifkan alat deteksi dini terhadap berbagai bencana.
“Kami berharap agar peristiwa seperti itu tidak terulang,” tegasnya.
Saat kebakaran masih terjadi dan setelah api berhasil dipadamkan, berbagai spekulasi dan komentar terhadap kebakaran ramai di media sosial. Mereka menyampaikan pendapat dengan masing-masing dugaan. Agar berbagai spekulasi tidak membias ke mana-mana, Jazilul Fawaid meminta aparat Kepolisian segera mengungkap peristiwa itu.
“Agar tidak terjebak pada spekulasi dan berita hoaks. Pihak Kejagung dan Kepolisian diharapkan segera menjelaskan ke publik penyebab kebakaran,” tutur pria asal Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur yang biasa disapa Gus Jazil itu.
Menurut Gus Jazil, kebakaran yang terjadi memunculkan spekulasi dan pendapat yang beragam sebab yang terjadi di gedung yang memiliki berbagai catatan, arsip, dokumen, serta berkas perkara yang terkait dalam masalah penegakan hukum dan pemberantasan korupsi dalam skala besar dan penting.
Kebakaran yang terjadi menurutnya harus dijadikan pemacu bagi Kejaksaan Agung untuk mempercepat kasus yang ditangani termasuk keterlibatan aparat jaksa.
“Bila tidak segera dituntaskan akan muncul spekulasi terjadi ‘kebakaran berencana’ di Kejaksaan Agung,” ungkapnya.
KalbarOnline.com – Sabtu, (22/8), tak lama setelah adzan Maghrib berkumandang, warga di sekitaran Blok M dan Kebayoran Baru, Jakarta, dihebohkan dengan kebakaran besar yang terjadi di gedung Kejaksaan Agung.
Kebakaran besar yang terjadi mengundang perhatian masyarakat sebab peristiwa yang terjadi di Jl. Hasanuddin Dalam itu merupakan Gedung tempat Jaksa Agung ST Burhanuddi berkantor. Empat puluh mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api yang melalap bangunan bertingkat itu. Api baru bisa dipadamkan setelah dilakukan kerja keras selama 11 jam.
Kebakaran yang terjadi di Gedung Kejaksaan Agung tidak hanya membuat ludes apa yang ada di dalam gedung namun juga hangusnya arsip dan data yang penting.
“Kami turut prihatin atas musibah kebakaran yang terjadi di Gedung Kejaksaan Agung,” ujar Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid.
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu merasa aneh sebab gedung sekapasitas Kejaksaan Agung tidak memiliki alat deteksi dini atau, early warning system kebakaran yang canggih. Dari sini dirinya menyebut apa yang terjadi di Kejaksaan Agung bisa dijadikan pelajaran bagi kantor dan gedung pemerintahan yang lain untuk memiliki dan mengaktifkan alat deteksi dini terhadap berbagai bencana.
“Kami berharap agar peristiwa seperti itu tidak terulang,” tegasnya.
Saat kebakaran masih terjadi dan setelah api berhasil dipadamkan, berbagai spekulasi dan komentar terhadap kebakaran ramai di media sosial. Mereka menyampaikan pendapat dengan masing-masing dugaan. Agar berbagai spekulasi tidak membias ke mana-mana, Jazilul Fawaid meminta aparat Kepolisian segera mengungkap peristiwa itu.
“Agar tidak terjebak pada spekulasi dan berita hoaks. Pihak Kejagung dan Kepolisian diharapkan segera menjelaskan ke publik penyebab kebakaran,” tutur pria asal Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur yang biasa disapa Gus Jazil itu.
Menurut Gus Jazil, kebakaran yang terjadi memunculkan spekulasi dan pendapat yang beragam sebab yang terjadi di gedung yang memiliki berbagai catatan, arsip, dokumen, serta berkas perkara yang terkait dalam masalah penegakan hukum dan pemberantasan korupsi dalam skala besar dan penting.
Kebakaran yang terjadi menurutnya harus dijadikan pemacu bagi Kejaksaan Agung untuk mempercepat kasus yang ditangani termasuk keterlibatan aparat jaksa.
“Bila tidak segera dituntaskan akan muncul spekulasi terjadi ‘kebakaran berencana’ di Kejaksaan Agung,” ungkapnya.
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini