KalbarOnline.com – Mengemudikan mobil dalam kondisi terpengaruh alkohol sangat dilarang. Selain berpotensi membahayakan diri sendiri, juga akan merugikan orang lain.
Kendati demikian, masih ada yang ngotot untuk mengemudi karena merasa masih sadar meski sebelumnya mengonsumsi alkohol. Hal inilah yang coba diperbaiki oleh para peneliti di University of Pittsburgh.
- Baca juga: Tiga Model IPhone Ini Bakal Disuntik Mati Setelah Series 12 Hadir
Dilansir dari CultOfMac, para peneliti telah menemukan bahwa melalui penggunaan sensor di perangkat smartphone iPhone tertentu, seperti akselerometer internal, mereka dapat menangkap ciri-ciri tertentu dari pengemudi yang mungkin menjadi indikator bahwa mereka terlalu mabuk untuk mengemudi. Hal ini didasarkan pada gaya berjalan pengguna. Peneliti menemukan bahwa ada gaya berjalan tertentu yang unik saatorang mabuk.
Berdasarkan hal itu, mereka menguji teori dan menemukan bahwa dalam pengujian berhasil mencapai tingkat akurasi 90 persen. Para peneliti mencatat bahwa itu merupakan bukti studi konsep yang bertentangan dengan pengembangan aplikasi yang sebenarnya.
Tes juga dilakukan dalam kondisi terkontrol, dan para peneliti mencatat bahwa peneletian didasarkan pada pengemudi yang meletakkan ponsel mereka di punggung bawah, seperti di saku belakang atau tas. Itu berarti mungkin tidak seakurat jika orang tersebut memegang ponsel mereka atau jika ditempatkan di tempat lain.
Comment