Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Selasa, 08 September 2020 |
KalbarOnline.com – Malaysia secara ketat melarang sejumlah Warga Negara Asing (WNA) dari negara dengan kasus Covid-19 terbanyak masuk ke negaranya. Malaysia melarang WNA dari negara dengan kasus Covid-19 di atas 150 ribu untuk masuk ke negaranya. Salah satunya Indonesia.
Kasus Covid-19 di tanah air per Selasa (8/9), sudah tembus 200 ribu kasus. Melihat kondisi itu, Malaysia tak mau menerima beban kasus impor.
Dilansir dari Kyodonews, Selasa (8/9), daftar tersebut mencakup Amerika Serikat, Inggris, Brasil, Spanyol, Prancis, Spanyol, Italia, Arab Saudi, Rusia, dan Bangladesh. Malaysia pada Selasa pekan lalu mengumumkan larangan serupa terhadap warga negara dari India, Indonesia, dan Filipina.
“Kami tidak akan mengizinkan orang-orang dari negara berisiko tinggi untuk memasuki negara kami,” kata Menteri Pertahanan Ismail Sabri Yaakob mengatakan kepada wartawan baru-baru ini.
Dia menambahkan bahwa daftar warga negara asing yang dilarang mungkin akan bertambah. Dia mencatat, bagaimanapun pengecualian akan dibuat untuk kasus darurat dan yang terkait dengan urusan pemerintah bilateral, tetapi dengan persetujuan dari Departemen Imigrasi.
Larangan itu bahkan mencakup mereka yang memegang izin imigrasi jangka panjang seperti penduduk tetap, pasangan asing warga Malaysia, dan mereka yang mengikuti program ekspatriat khusus yang disebut “l’Malaysia My Second Home’.
Otoritas kesehatan setempat telah menyatakan keprihatinan bahwa kasus impor mungkin meningkat saat musim dingin mendekat di belahan bumi utara. Selain itu, sebagian besar kasus terbaru yang dilaporkan di Malaysia terkait dengan infeksi yang berasal dari luar negeri.
Malaysia telah menutup perbatasannya sejak Maret, tetapi mulai melonggarkan pembatasan pada Juli untuk mengizinkan pemegang izin imigrasi jangka panjang dan mereka yang memiliki visa profesional untuk memasuki negara itu. Sejauh ini Malaysia berhasil mengendalikan angka kematian akibat Covid-19 di bawah 200 jiwa menurut data Worldometers.
KalbarOnline.com – Malaysia secara ketat melarang sejumlah Warga Negara Asing (WNA) dari negara dengan kasus Covid-19 terbanyak masuk ke negaranya. Malaysia melarang WNA dari negara dengan kasus Covid-19 di atas 150 ribu untuk masuk ke negaranya. Salah satunya Indonesia.
Kasus Covid-19 di tanah air per Selasa (8/9), sudah tembus 200 ribu kasus. Melihat kondisi itu, Malaysia tak mau menerima beban kasus impor.
Dilansir dari Kyodonews, Selasa (8/9), daftar tersebut mencakup Amerika Serikat, Inggris, Brasil, Spanyol, Prancis, Spanyol, Italia, Arab Saudi, Rusia, dan Bangladesh. Malaysia pada Selasa pekan lalu mengumumkan larangan serupa terhadap warga negara dari India, Indonesia, dan Filipina.
“Kami tidak akan mengizinkan orang-orang dari negara berisiko tinggi untuk memasuki negara kami,” kata Menteri Pertahanan Ismail Sabri Yaakob mengatakan kepada wartawan baru-baru ini.
Dia menambahkan bahwa daftar warga negara asing yang dilarang mungkin akan bertambah. Dia mencatat, bagaimanapun pengecualian akan dibuat untuk kasus darurat dan yang terkait dengan urusan pemerintah bilateral, tetapi dengan persetujuan dari Departemen Imigrasi.
Larangan itu bahkan mencakup mereka yang memegang izin imigrasi jangka panjang seperti penduduk tetap, pasangan asing warga Malaysia, dan mereka yang mengikuti program ekspatriat khusus yang disebut “l’Malaysia My Second Home’.
Otoritas kesehatan setempat telah menyatakan keprihatinan bahwa kasus impor mungkin meningkat saat musim dingin mendekat di belahan bumi utara. Selain itu, sebagian besar kasus terbaru yang dilaporkan di Malaysia terkait dengan infeksi yang berasal dari luar negeri.
Malaysia telah menutup perbatasannya sejak Maret, tetapi mulai melonggarkan pembatasan pada Juli untuk mengizinkan pemegang izin imigrasi jangka panjang dan mereka yang memiliki visa profesional untuk memasuki negara itu. Sejauh ini Malaysia berhasil mengendalikan angka kematian akibat Covid-19 di bawah 200 jiwa menurut data Worldometers.
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini