Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Sabtu, 26 September 2020 |
KalbarOnline.com – Tak ada yang bisa menghindari dampak Covid-19. Termasuk keluarga Kerajaan Inggris. Jumat (25/9) mereka mengumumkan selisih kebutuhan dana senilai 35 juta pound sterling (Rp 664 miliar). Pihak istana pun mendapatkan kritik karena pengeluaran yang terus meninggi.
Penjaga Dompet Kerajaan Britania Raya Michael Stevens menjelaskan, kerugian pertama berasal dari menurunnya kunjungan turis. Dia memperkirakan kerugian dari sektor tersebut mencapai 15 juta pound sterling (Rp 284 miliar) dalam tiga tahun ke depan. Kerugian lainnya berasal dari keuntungan Crown Estate yang anjlok.
”Situasi ini membuat anggaran untuk renovasi jangka panjang Istana Buckingham defisit senilai 20 juta pound sterling (Rp 379 miliar),” ungkapnya menurut The Guardian.
Stevens menegaskan bahwa pihaknya tak akan mengambil uang pajak untuk menutup defisit tersebut. Pihak istana akan menekan defisit anggaran dengan beberapa penghematan. Antara lain pembekuan gaji untuk staf kerajaan dan moratorium rekrutmen untuk posisi nonvital.
Keluarga Kerajaan Inggris sudah mendapatkan banyak sorotan terkait keuangan mereka. Pada tahun anggaran 2019–2020, keluarga besar Ratu Elizabeth II itu mendapatkan Sovereign Grant sebesar 82,4 juta pound sterling (Rp 1,5 triliun). Sovereign Grant merupakan dana yang berhak digunakan ratu dan keluarganya dari pajak negara.
Dalam periode tersebut, kerajaan melaporkan aliran dana senilai 5,3 juta pound sterling yang digunakan untuk perjalanan para bangsawan. Media Inggris menggarisbawahi safari Pangeran Harry dan Meghan Markel ke tiga negara Afrika yang menghabiskan 245 ribu pound sterling (Rp 4,6 miliar).
Hal lain yang mendapat cibiran adalah pesawat carter Pangeran Andrew senilai 16 ribu pound sterling (Rp 303 juta) demi menonton turnamen golf. Andrew sering menjadi sorotan sejak dikaitkan dengan Jeffrey Epstein, pengusaha yang dituding melakukan banyak kejahatan seksual.
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline.com – Tak ada yang bisa menghindari dampak Covid-19. Termasuk keluarga Kerajaan Inggris. Jumat (25/9) mereka mengumumkan selisih kebutuhan dana senilai 35 juta pound sterling (Rp 664 miliar). Pihak istana pun mendapatkan kritik karena pengeluaran yang terus meninggi.
Penjaga Dompet Kerajaan Britania Raya Michael Stevens menjelaskan, kerugian pertama berasal dari menurunnya kunjungan turis. Dia memperkirakan kerugian dari sektor tersebut mencapai 15 juta pound sterling (Rp 284 miliar) dalam tiga tahun ke depan. Kerugian lainnya berasal dari keuntungan Crown Estate yang anjlok.
”Situasi ini membuat anggaran untuk renovasi jangka panjang Istana Buckingham defisit senilai 20 juta pound sterling (Rp 379 miliar),” ungkapnya menurut The Guardian.
Stevens menegaskan bahwa pihaknya tak akan mengambil uang pajak untuk menutup defisit tersebut. Pihak istana akan menekan defisit anggaran dengan beberapa penghematan. Antara lain pembekuan gaji untuk staf kerajaan dan moratorium rekrutmen untuk posisi nonvital.
Keluarga Kerajaan Inggris sudah mendapatkan banyak sorotan terkait keuangan mereka. Pada tahun anggaran 2019–2020, keluarga besar Ratu Elizabeth II itu mendapatkan Sovereign Grant sebesar 82,4 juta pound sterling (Rp 1,5 triliun). Sovereign Grant merupakan dana yang berhak digunakan ratu dan keluarganya dari pajak negara.
Dalam periode tersebut, kerajaan melaporkan aliran dana senilai 5,3 juta pound sterling yang digunakan untuk perjalanan para bangsawan. Media Inggris menggarisbawahi safari Pangeran Harry dan Meghan Markel ke tiga negara Afrika yang menghabiskan 245 ribu pound sterling (Rp 4,6 miliar).
Hal lain yang mendapat cibiran adalah pesawat carter Pangeran Andrew senilai 16 ribu pound sterling (Rp 303 juta) demi menonton turnamen golf. Andrew sering menjadi sorotan sejak dikaitkan dengan Jeffrey Epstein, pengusaha yang dituding melakukan banyak kejahatan seksual.
Saksikan video menarik berikut ini:
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini