Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Sabtu, 26 September 2020 |
KalbarOnline.com – Keputusan Calon Walikota Batam berstatus petahana, Muhammad Rudi, yang memilih tidak mengambil cuti sebagai Kepala BP Batam ex-officio menuai kritik keras dari masyarakat. Keputusan tersebut dinilai bisa dimanfaatkan Rudi dengan menggunakan fasilitas negara untuk kebutuhan kampanye dan pencalonannya.
Pengamat Hukum Nabila Rachma menyatakan, sesuai aturan, jabatan Kepala BP Batam yang dijabat Rudi merupakan rangkap jabatan otomatis dari Walikota Batam.
“Sudah seharusnya Pak Rudi cuti dan menanggalkan seluruh jabatannya. Karena bisa saja ketika kampanye pencalonannya berlangsung, dia memanfaatkan jabatannya untuk kepentingan pribadi. Ini jelas bisa melanggar aturan pilkada,” kata Nabila saat ditemui di Kota Batam, Sabtu (26/9).
Persoalan lainnya, Nabila juga khawatir tidak cutinya Rudi sebagai Kepala BP Batam turut dimanfaatkan istrinya, Marlin Agustina Rudi, untuk kepentingan pencalonannya di Pilkada Kepulauan Riau. Marlin merupakan Calon Wakil Gubernur Kepulauan Riau, berpasangan dengan Ansar Achmad.
“Sangat-sangat mungkin keputusan Rudi tak mau cuti sebagai Kepala BP Batam juga turut dimanfaatkan istrinya, Marlin Agustina, demi kepentingan pencalonannya di Pilkada Kepri. Semuanya bisa saling terkait dan berhubungan,” ujar Nabila.
Seperti diketahui, keputusan Rudi tak mengambil cuti sebagai Kepala BP Batam memantik reaksi penolakan dari beragam elemen masyarakat. Selain masyarakat, mayoritas anggota dan ketua DPRD Kota Batam juga mengkritik keputusan tersebut.
Ketua Komisi I DPRD Kota Batam Budi Marduyanto misalnya, menilai ada kejanggalan terkait keputusan Rudi tak mau mengambil cuti dari posisinya sebagai Kepala BP Batam. Ketua DPRD Kota Batam Nuryanto juga mempertanyakan hal serupa.
Nabila khawatir, beragam kritik yang datang tak direspon positif oleh Rudi. Musababnya, menurut Nabila, Rudi diduga ingin memanfaatkan jabatannya demi kepentingan pencalonannya.
“Jangan lupa, keikutsertaan Marlin Agustina sebagai Calon Wakil Gubernur Kepri juga bisa saja diuntungkan dengan tidak cutinya Rudi sebagai Kepala BP Batam. Ini yang harus kita semua kawal. Saya berharap masyarakat cerdas dengan tidak memilih calon pemimpin yang tak berpihak dengan rakyat,” imbau Nabila.
KalbarOnline.com – Keputusan Calon Walikota Batam berstatus petahana, Muhammad Rudi, yang memilih tidak mengambil cuti sebagai Kepala BP Batam ex-officio menuai kritik keras dari masyarakat. Keputusan tersebut dinilai bisa dimanfaatkan Rudi dengan menggunakan fasilitas negara untuk kebutuhan kampanye dan pencalonannya.
Pengamat Hukum Nabila Rachma menyatakan, sesuai aturan, jabatan Kepala BP Batam yang dijabat Rudi merupakan rangkap jabatan otomatis dari Walikota Batam.
“Sudah seharusnya Pak Rudi cuti dan menanggalkan seluruh jabatannya. Karena bisa saja ketika kampanye pencalonannya berlangsung, dia memanfaatkan jabatannya untuk kepentingan pribadi. Ini jelas bisa melanggar aturan pilkada,” kata Nabila saat ditemui di Kota Batam, Sabtu (26/9).
Persoalan lainnya, Nabila juga khawatir tidak cutinya Rudi sebagai Kepala BP Batam turut dimanfaatkan istrinya, Marlin Agustina Rudi, untuk kepentingan pencalonannya di Pilkada Kepulauan Riau. Marlin merupakan Calon Wakil Gubernur Kepulauan Riau, berpasangan dengan Ansar Achmad.
“Sangat-sangat mungkin keputusan Rudi tak mau cuti sebagai Kepala BP Batam juga turut dimanfaatkan istrinya, Marlin Agustina, demi kepentingan pencalonannya di Pilkada Kepri. Semuanya bisa saling terkait dan berhubungan,” ujar Nabila.
Seperti diketahui, keputusan Rudi tak mengambil cuti sebagai Kepala BP Batam memantik reaksi penolakan dari beragam elemen masyarakat. Selain masyarakat, mayoritas anggota dan ketua DPRD Kota Batam juga mengkritik keputusan tersebut.
Ketua Komisi I DPRD Kota Batam Budi Marduyanto misalnya, menilai ada kejanggalan terkait keputusan Rudi tak mau mengambil cuti dari posisinya sebagai Kepala BP Batam. Ketua DPRD Kota Batam Nuryanto juga mempertanyakan hal serupa.
Nabila khawatir, beragam kritik yang datang tak direspon positif oleh Rudi. Musababnya, menurut Nabila, Rudi diduga ingin memanfaatkan jabatannya demi kepentingan pencalonannya.
“Jangan lupa, keikutsertaan Marlin Agustina sebagai Calon Wakil Gubernur Kepri juga bisa saja diuntungkan dengan tidak cutinya Rudi sebagai Kepala BP Batam. Ini yang harus kita semua kawal. Saya berharap masyarakat cerdas dengan tidak memilih calon pemimpin yang tak berpihak dengan rakyat,” imbau Nabila.
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini