Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Jumat, 02 Oktober 2020 |
Cemburu adalah emosi normal yang bisa dirasakan oleh siapa saja. Namun, ketika rasa cemburu tumbuh menjadi perasaan yang terlalu intens dan tidak rasional lagi, hal ini bisa berisiko merusak hubungan.
Nah, lantas apa saja sih perbedaan kecemburuan normal dan kecemburuan yang sudah tidak lagi sehat? Yuk, cari tahu melalui ulasan berikut ini!
Rasa cemburu merupakan respons alami dan sangat wajar terjadi ketika seseorang merasa terancam akan kehilangan sesuatu yang berharga, misalnya perhatian, orang yang disayang, atau hubungan.
Sedikit rasa cemburu dalam hubungan sebenarnya tidak bermasalah, bahkan menjadikan hubungan terasa tetap hidup. Akan tetapi, ketika kecemburuan telah berubah semakin intens dan tidak rasional, itu bisa merusak hubungan. Tanda cemburu sudah tidak sehat.
Oleh karena itu, penting untuk bisa mengenali tanda cemburu yang tidak sehat seperti apa, dan cemburu yang wajar itu seperti apa.
Saat menjalin hubungan asmara, sesekali muncul perasaan cemburu ringan bisa membantu mengingatkan pasangan untuk tidak saling meremehkan. Kecemburuan ini juga dapat memotivasi pasangan untuk menghargai satu sama lain dan berusaha saling menjaga hubungan yang dijalani.
Cemburu juga meningkatkan emosi positif, membuat cinta terasa lebih kuat dan kehidupan seks lebih bergairah. Dalam intensitas kecil dan terkontrol, perasaan cemburu bisa menjadi kekuatan positif dalam sebuah pernikahan.
Dalam hubungan yang sehat, rasa cemburu umumnya datang dari rasa ingin melindungi. Ketika salah satu dari pasangan melihat adanya potensi ancaman bagi hubungan yang dijalani, ia akan mengungkapkan kecemburuan yang dirasakannya.
Setelah itu, masalah yang memunculkan rasa cemburu ini akan dibicarakan bersama secara rasional sehingga tercapai kesepakatan dan langkah positif selanjutnya. Pasangan seperti ini umumnya memiliki komitmen kuat dan tidak merasa insecure pada satu sama lain.
Rasa cemburu yang terlalu berlebihan sehingga tidak lagi rasional adalah tanda hubungan yang tidak sehat dan berpotensi saling melecehkan. Seseorang yang terlalu cemburu akan terbebani emosi negatif dan rasa insecure. Akibatnya mereka akan berusaha untuk mengendalikan pasangan.
Tak jarang, mereka menggunakan kekerasan, pelecehan finansial, dan penindasan verbal untuk mempertahankan kendali untuk menutupi rasa cemburu mereka. Berbeda dengan rasa cemburu yang wajar, yang dipicu oleh rasa ingin melindungi, kecemburuan tidak sehat justru berakar pada rasa takut akan ditinggalkan atau kekhawatiran tidak benar-benar dicintai.
Berikut ini adalah tanda cemburu yang tidak sehat:
- Menjadi paranoid tentang segala hal yang dilakukan pasangan.
- Menunjukkan rasa insecure dan ketakutan yang tidak biasa.
- Meminta seluruh detail akun yang dimiliki pasangan.
- Kerap membuat tuduhan yang tidak benar.
- Menanyakan secara berlebihan apapun yang dilakukan pasangan.
- Mengikuti atau menguntit pasangan untuk memastikan keberadaannya.
- Melanggar kebebasan atau melarang pasangan untuk bertemu teman dan keluarganya.
- Membaca email dan teks pribadi pasangan berharap menemukan adanya perselingkuhan atau kebohongan.
- Mengirimkan pesan tanpa henti saat pasangan sedang tidak bersama.
Nah, itulah beberapa tanda cemburu yang tidak sehat dan perbedaannya dengan cemburu yang wajar. Merasa cemburu dalam hubungan adalah hal yang wajar. Namun, penting bagi kita untuk bisa mengendalikan diri sendiri agar perasaan cemburu yang muncul tidak berlarut-larut dan akhirnya merusak hubungan.
Bagaimana pun juga, hubungan yang sehat adalah hubungan yang didasarkan oleh perasaan saling percaya satu sama lain. Jadi, daripada Kamu membebani pikiran dengan perasaan curiga dan cemburu, lebih baik tingkatkan rasa percaya pada pasangan dan juga temukan cara untuk membahagiakan diri sendiri. (BAG)
Referensi
Very Well Mind. "Jealousy in Marriage: How It Happens and What to Do".
Cemburu adalah emosi normal yang bisa dirasakan oleh siapa saja. Namun, ketika rasa cemburu tumbuh menjadi perasaan yang terlalu intens dan tidak rasional lagi, hal ini bisa berisiko merusak hubungan.
Nah, lantas apa saja sih perbedaan kecemburuan normal dan kecemburuan yang sudah tidak lagi sehat? Yuk, cari tahu melalui ulasan berikut ini!
Rasa cemburu merupakan respons alami dan sangat wajar terjadi ketika seseorang merasa terancam akan kehilangan sesuatu yang berharga, misalnya perhatian, orang yang disayang, atau hubungan.
Sedikit rasa cemburu dalam hubungan sebenarnya tidak bermasalah, bahkan menjadikan hubungan terasa tetap hidup. Akan tetapi, ketika kecemburuan telah berubah semakin intens dan tidak rasional, itu bisa merusak hubungan. Tanda cemburu sudah tidak sehat.
Oleh karena itu, penting untuk bisa mengenali tanda cemburu yang tidak sehat seperti apa, dan cemburu yang wajar itu seperti apa.
Saat menjalin hubungan asmara, sesekali muncul perasaan cemburu ringan bisa membantu mengingatkan pasangan untuk tidak saling meremehkan. Kecemburuan ini juga dapat memotivasi pasangan untuk menghargai satu sama lain dan berusaha saling menjaga hubungan yang dijalani.
Cemburu juga meningkatkan emosi positif, membuat cinta terasa lebih kuat dan kehidupan seks lebih bergairah. Dalam intensitas kecil dan terkontrol, perasaan cemburu bisa menjadi kekuatan positif dalam sebuah pernikahan.
Dalam hubungan yang sehat, rasa cemburu umumnya datang dari rasa ingin melindungi. Ketika salah satu dari pasangan melihat adanya potensi ancaman bagi hubungan yang dijalani, ia akan mengungkapkan kecemburuan yang dirasakannya.
Setelah itu, masalah yang memunculkan rasa cemburu ini akan dibicarakan bersama secara rasional sehingga tercapai kesepakatan dan langkah positif selanjutnya. Pasangan seperti ini umumnya memiliki komitmen kuat dan tidak merasa insecure pada satu sama lain.
Rasa cemburu yang terlalu berlebihan sehingga tidak lagi rasional adalah tanda hubungan yang tidak sehat dan berpotensi saling melecehkan. Seseorang yang terlalu cemburu akan terbebani emosi negatif dan rasa insecure. Akibatnya mereka akan berusaha untuk mengendalikan pasangan.
Tak jarang, mereka menggunakan kekerasan, pelecehan finansial, dan penindasan verbal untuk mempertahankan kendali untuk menutupi rasa cemburu mereka. Berbeda dengan rasa cemburu yang wajar, yang dipicu oleh rasa ingin melindungi, kecemburuan tidak sehat justru berakar pada rasa takut akan ditinggalkan atau kekhawatiran tidak benar-benar dicintai.
Berikut ini adalah tanda cemburu yang tidak sehat:
- Menjadi paranoid tentang segala hal yang dilakukan pasangan.
- Menunjukkan rasa insecure dan ketakutan yang tidak biasa.
- Meminta seluruh detail akun yang dimiliki pasangan.
- Kerap membuat tuduhan yang tidak benar.
- Menanyakan secara berlebihan apapun yang dilakukan pasangan.
- Mengikuti atau menguntit pasangan untuk memastikan keberadaannya.
- Melanggar kebebasan atau melarang pasangan untuk bertemu teman dan keluarganya.
- Membaca email dan teks pribadi pasangan berharap menemukan adanya perselingkuhan atau kebohongan.
- Mengirimkan pesan tanpa henti saat pasangan sedang tidak bersama.
Nah, itulah beberapa tanda cemburu yang tidak sehat dan perbedaannya dengan cemburu yang wajar. Merasa cemburu dalam hubungan adalah hal yang wajar. Namun, penting bagi kita untuk bisa mengendalikan diri sendiri agar perasaan cemburu yang muncul tidak berlarut-larut dan akhirnya merusak hubungan.
Bagaimana pun juga, hubungan yang sehat adalah hubungan yang didasarkan oleh perasaan saling percaya satu sama lain. Jadi, daripada Kamu membebani pikiran dengan perasaan curiga dan cemburu, lebih baik tingkatkan rasa percaya pada pasangan dan juga temukan cara untuk membahagiakan diri sendiri. (BAG)
Referensi
Very Well Mind. "Jealousy in Marriage: How It Happens and What to Do".
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini