Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Rabu, 28 Oktober 2020 |
KalbarOnline.com – Beredar sebuah video viral memperlihatkan seorang perempuan paruh baya kedapatan membawa sebotol bensin dan ingin membakar gedung Balai Kota. Aksi pelaku itu terjadi Gedung Blok G. Dalam tayangan itu nampak pelaku sempat memaki-maki petugas TNI-Polri yang berusaha menyita botol bensin tersebut.
Kepala Biro Umum DKI Jakarta, Budi Awaluddin mengatakan, peristiwa tersebut terjadi pada Selasa (27/10) sekitar pukul 12.00 WIB. Saat itu pelaku datang seorang diri dengan tujuan hendak mengecek surat.
Saat melewati pemeriksaan x-ray, petugas sudah melihat pelaku membawa botol. Namun, mereka tidak menduga jika botol tersebut berisi bensin. Sehingga tetap mengizinkan pelaku naik ke lantai 12 sesuai lokasi tujuannya.
“Ibu itu sekitar jam 12.10 WIB masuk ke blok G dulu. Setelah itu, di mesin x-ray itu bensin kelihatannya hanya cairan, kita berpikir itu air mineral,” kata Budi saat dihubungi, Rabu (28/10).
Kecurigaan petugas muncul ketika pelaku tiba di ruang Biro Perekonomian di lantai 12. Dia berteriak-teriak meminta bertemu kepala biro dengan dalih mau mengecek surat. Petugas Pengamanan Dalam (Pamdal) yang melihat aksi pelaku langsung meminta bantuan TNI-Polro yang bertugas di Blok G.
“Pamdal ini meminta bantuan dari BKO kita. TNI, Polri dan Pamdal naik ke atas karena dia (pelaku) memaksa mau ketemu, akhirnya teriak-teriak. (Kata ibu itu) saya akan bakar gedung ini, dia teriak seperti itu,” jelas Budi.
TNI-Polri yang menggeledah tas pelaku pun menemukan bensin dalam botol air mineral dan beberapa kertas seperti karton. Meski meresahkan, pelaku tetap dilepas petugas setelah disita benda-benda berbahaya yang dibawa.
Pelepasan pelaku sendiri tak lepas karena petugas melihat ada gelagat gangguan kejiwaan dari pelaku. “Suratnya ini bahasanya enggak nyambung antara satu kalimat dan yang lain, antara satu kata tidak membentuk kalimat yang bagus. Dan juga enggak jelas apa tujuannya, kita menduga sakit jiwa, akhirnya kita lepas ibu itu,” pungkas Budi.
Berdasarkan keterangan pada Kartu Tanda Penduduk, Budi melanjutkan, wanita itu berasal dari Nias. Bersama besin tersebut, dia menerangkan, wanita tersebut juga membawa surat yang isinya ditujukkan kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Hanya saja, struktur antar kalimat tidak koheren.
“Saya sudah bersurat ke Polsek Gambir, melaporkan bahwa ibu itu melakukan, mengancam pengerusakan aset pemerintah, dan mencemarkan nama baik. Tadinya kita berpikir dia sakit jiwa, tapi kok bisa melaporkan hal itu. Karena memang dari suratnya aneh,” ujarnya. [rif]
KalbarOnline.com – Beredar sebuah video viral memperlihatkan seorang perempuan paruh baya kedapatan membawa sebotol bensin dan ingin membakar gedung Balai Kota. Aksi pelaku itu terjadi Gedung Blok G. Dalam tayangan itu nampak pelaku sempat memaki-maki petugas TNI-Polri yang berusaha menyita botol bensin tersebut.
Kepala Biro Umum DKI Jakarta, Budi Awaluddin mengatakan, peristiwa tersebut terjadi pada Selasa (27/10) sekitar pukul 12.00 WIB. Saat itu pelaku datang seorang diri dengan tujuan hendak mengecek surat.
Saat melewati pemeriksaan x-ray, petugas sudah melihat pelaku membawa botol. Namun, mereka tidak menduga jika botol tersebut berisi bensin. Sehingga tetap mengizinkan pelaku naik ke lantai 12 sesuai lokasi tujuannya.
“Ibu itu sekitar jam 12.10 WIB masuk ke blok G dulu. Setelah itu, di mesin x-ray itu bensin kelihatannya hanya cairan, kita berpikir itu air mineral,” kata Budi saat dihubungi, Rabu (28/10).
Kecurigaan petugas muncul ketika pelaku tiba di ruang Biro Perekonomian di lantai 12. Dia berteriak-teriak meminta bertemu kepala biro dengan dalih mau mengecek surat. Petugas Pengamanan Dalam (Pamdal) yang melihat aksi pelaku langsung meminta bantuan TNI-Polro yang bertugas di Blok G.
“Pamdal ini meminta bantuan dari BKO kita. TNI, Polri dan Pamdal naik ke atas karena dia (pelaku) memaksa mau ketemu, akhirnya teriak-teriak. (Kata ibu itu) saya akan bakar gedung ini, dia teriak seperti itu,” jelas Budi.
TNI-Polri yang menggeledah tas pelaku pun menemukan bensin dalam botol air mineral dan beberapa kertas seperti karton. Meski meresahkan, pelaku tetap dilepas petugas setelah disita benda-benda berbahaya yang dibawa.
Pelepasan pelaku sendiri tak lepas karena petugas melihat ada gelagat gangguan kejiwaan dari pelaku. “Suratnya ini bahasanya enggak nyambung antara satu kalimat dan yang lain, antara satu kata tidak membentuk kalimat yang bagus. Dan juga enggak jelas apa tujuannya, kita menduga sakit jiwa, akhirnya kita lepas ibu itu,” pungkas Budi.
Berdasarkan keterangan pada Kartu Tanda Penduduk, Budi melanjutkan, wanita itu berasal dari Nias. Bersama besin tersebut, dia menerangkan, wanita tersebut juga membawa surat yang isinya ditujukkan kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Hanya saja, struktur antar kalimat tidak koheren.
“Saya sudah bersurat ke Polsek Gambir, melaporkan bahwa ibu itu melakukan, mengancam pengerusakan aset pemerintah, dan mencemarkan nama baik. Tadinya kita berpikir dia sakit jiwa, tapi kok bisa melaporkan hal itu. Karena memang dari suratnya aneh,” ujarnya. [rif]
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini