Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Jumat, 30 Oktober 2020 |
KalbarOnline.com – Ketahanan pangan menjadi isu serius di tengah pandemi Covid-19 seperti sekarang ini. Pasalnya, krisis ini telah membuat banyak orang terpaksa diberhentikan bekerja dan pemerintah pun dalam membantu masyarakat, telah mengirimkan berbagai bantuan sosial pangan.
Tantangan kebutuhan pangan ini pun dijawab oleh Global Wakaf – Aksi Cepat Tanggap (ACT) yang telah meluncurkan program Masyarakat Produsen Pangan Indonesia (MPPI) yang memberdayakan petani lokal. Para petani akan dimodali, kemudian haisl panen akan kembali dibeli ACT dengan harga terbaik.
Dewan Pembina ACT, Ahyudin mengatakan program MPPI ini disambut baik oleh Yayasan Penguatan Peran Pesantren Indonesia (YP3I) dan Gerakan Masyarakat Pesantren untuk Ketahanan Pangan Indonesia (Gema Petani) untuk melakukan kerja sama bersama ACT.
“Kerja sama ini rencananya akan membantu penggarapan lahan sekitar 1.500 petani di lahan seluas 500 hektar di Jawa Timur. Jadi lnsyaAllah, Global Wakaf – ACT bersama dengan YP3I dan Gema Petani proyek pertama 500 hektare sawah padi. Program kerja sama ini didanai seluruhnya oleh wakaf,” ujarnya dalam diskusi Wakaf, Energi Kedaulatan Pangan Bangsa, Kamis (29/10).
Nantinya, padi dari lrogram pangan yang dimodali wakaf ini akan dimasukkan ke Lumbung Beras Wakaf untuk digiling. Hasilnya nanti akan didistribusikan kepada masyarakat, termasuk petani yang belum sejahtera.
Ahyudin juga menjelaskan bahwa era peradaban itu telah terjadi sejak fase Islam berkembarg di Madinah. Pada masa itu, masyarakat diberdayakan secara ekonomi dan sosial melalui wakaf hingga mendapatkan kedaulatan yang paripurna. Sehingga apabila dikelola dengan baik, wakaf akan menciptakan peradaban yang tinggi dan baik pula di masa sekarang.
”Wakaf bisa mendorong manusia untuk saling mandiri, memberi, dan mencontoh keteladanan umat terdahulu dalam bermasyarakat dan bernegara. Mari gerakkan wakaf dan kita perjuangkan kedaulatan pangan umat,” tambahnya.
Pimpinan YP3I dan Gema Petani Mahfudz Syaubari menyambut positif adanya kolaborasi ini. Dia berharap kolaborasi ini bisa dirasakan oleh masyarakat luas.
“Alhamdulillah kita sebagai tuan rumah, yakni Pondok Pesantren Riyadhlul Jannah. sangat bersyukur menjadi bagian kerja sama ini. Mudah-mudahan kehadiran Global Wakaf ACT dengan YP3I ini bisa membantu menangani dan memberi solusi kepada umat khususnya di bidang ketahanan pangan,” ungkapnya.
Kolaborasi ini sekaligus menjadi perwujudan nyata dari gerakan ‘Bangkit Bangsaku‘ di mana semangat kegotong-royongan dan optimisme menjadi bahan bakar dalam menjaIani masa darurat akibat pandemi Covid-19.
KalbarOnline.com – Ketahanan pangan menjadi isu serius di tengah pandemi Covid-19 seperti sekarang ini. Pasalnya, krisis ini telah membuat banyak orang terpaksa diberhentikan bekerja dan pemerintah pun dalam membantu masyarakat, telah mengirimkan berbagai bantuan sosial pangan.
Tantangan kebutuhan pangan ini pun dijawab oleh Global Wakaf – Aksi Cepat Tanggap (ACT) yang telah meluncurkan program Masyarakat Produsen Pangan Indonesia (MPPI) yang memberdayakan petani lokal. Para petani akan dimodali, kemudian haisl panen akan kembali dibeli ACT dengan harga terbaik.
Dewan Pembina ACT, Ahyudin mengatakan program MPPI ini disambut baik oleh Yayasan Penguatan Peran Pesantren Indonesia (YP3I) dan Gerakan Masyarakat Pesantren untuk Ketahanan Pangan Indonesia (Gema Petani) untuk melakukan kerja sama bersama ACT.
“Kerja sama ini rencananya akan membantu penggarapan lahan sekitar 1.500 petani di lahan seluas 500 hektar di Jawa Timur. Jadi lnsyaAllah, Global Wakaf – ACT bersama dengan YP3I dan Gema Petani proyek pertama 500 hektare sawah padi. Program kerja sama ini didanai seluruhnya oleh wakaf,” ujarnya dalam diskusi Wakaf, Energi Kedaulatan Pangan Bangsa, Kamis (29/10).
Nantinya, padi dari lrogram pangan yang dimodali wakaf ini akan dimasukkan ke Lumbung Beras Wakaf untuk digiling. Hasilnya nanti akan didistribusikan kepada masyarakat, termasuk petani yang belum sejahtera.
Ahyudin juga menjelaskan bahwa era peradaban itu telah terjadi sejak fase Islam berkembarg di Madinah. Pada masa itu, masyarakat diberdayakan secara ekonomi dan sosial melalui wakaf hingga mendapatkan kedaulatan yang paripurna. Sehingga apabila dikelola dengan baik, wakaf akan menciptakan peradaban yang tinggi dan baik pula di masa sekarang.
”Wakaf bisa mendorong manusia untuk saling mandiri, memberi, dan mencontoh keteladanan umat terdahulu dalam bermasyarakat dan bernegara. Mari gerakkan wakaf dan kita perjuangkan kedaulatan pangan umat,” tambahnya.
Pimpinan YP3I dan Gema Petani Mahfudz Syaubari menyambut positif adanya kolaborasi ini. Dia berharap kolaborasi ini bisa dirasakan oleh masyarakat luas.
“Alhamdulillah kita sebagai tuan rumah, yakni Pondok Pesantren Riyadhlul Jannah. sangat bersyukur menjadi bagian kerja sama ini. Mudah-mudahan kehadiran Global Wakaf ACT dengan YP3I ini bisa membantu menangani dan memberi solusi kepada umat khususnya di bidang ketahanan pangan,” ungkapnya.
Kolaborasi ini sekaligus menjadi perwujudan nyata dari gerakan ‘Bangkit Bangsaku‘ di mana semangat kegotong-royongan dan optimisme menjadi bahan bakar dalam menjaIani masa darurat akibat pandemi Covid-19.
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini