Pupuk Indonesia Perkuat Ketahanan Pangan dengan Regenerasi Petani Muda

KalbarOnline.com – PT Pupuk Indonesia (Persero) tengah berupaya mendorong regenerasi di sektor pertanian dengan mengajak anak muda untuk terjun menjadi petani. Hal ini dilakukan guna menjaga ketahanan pangan nasional yang semakin penting. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa jumlah petani di Indonesia terus menurun dari 31 juta pada 2013 menjadi 29,3 juta pada Desember 2023, dengan mayoritas petani berusia lanjut.

Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi, mengungkapkan bahwa rendahnya minat generasi muda terhadap sektor pertanian disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya kurangnya akses terhadap teknologi, pasar, dan masalah kesejahteraan petani. Menurutnya, peningkatan kesejahteraan petani adalah kunci untuk menarik minat generasi muda. Jika profesi petani masih identik dengan kemiskinan, maka berbagai upaya regenerasi akan sia-sia.

IKLANSUMPAHPEMUDA

“Kami ingin petani memiliki semacam otonomi agar dapat hidup layak. Jika kesejahteraan petani meningkat, maka generasi muda akan lebih tertarik untuk terjun ke sektor pertanian,” ujar Rahmad dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (30/8/2024).

Baca Juga :  Rangkaian HUT Pemprov Kalbar, Lismaryani Buka Gelar Pangan Murah dan Pangan Lokal

Pupuk Indonesia sendiri telah mengimplementasikan berbagai strategi untuk menarik minat anak muda agar terjun ke dunia pertanian. Salah satunya adalah program Mari Kita Majukan Usaha Rakyat (Makmur), yang diluncurkan oleh Menteri BUMN Erick Thohir sejak 2021. Program ini memberikan dukungan kepada petani dari berbagai aspek, termasuk pengelolaan budidaya tanaman berkelanjutan, informasi dan pendampingan budidaya, digital farming, serta mekanisasi pertanian.

Program Makmur juga memberikan akses permodalan, perlindungan risiko pertanian, serta jaminan pasar melalui offtaker. Rahmad mengklaim bahwa program ini telah berhasil meningkatkan produktivitas pertanian hingga 13-18 persen, serta meningkatkan kesejahteraan petani hingga 30 persen.

“Petani sering kekurangan akses terhadap teknologi, pasar, dan keuangan. Melalui program ini, kami mendorong penggunaan teknologi, yang mana petani muda cenderung lebih banyak mengambil peran,” jelas Rahmad.

Selain itu, Pupuk Indonesia juga rutin menggelar Jambore Makmur, sebuah ajang tahunan yang menjadi wadah bagi petani untuk menjalin relasi, saling belajar, dan berbagi informasi tentang produksi dan pemasaran. “Dengan berkomunikasi dan belajar bersama di jambore ini, petani bisa mendapatkan penghasilan yang lebih baik,” tambahnya.

Baca Juga :  Bayar Pajak Daerah Kini Bisa Lewat Aplikasi ePonti, Dilengkapi Fitur Virtual Account, QRIS dan ID Billing

Sebagai bentuk apresiasi terhadap para pelaku sektor pertanian, khususnya petani yang inspiratif, Pupuk Indonesia bekerja sama dengan Yayasan BenihBaik untuk memberikan penghargaan Svarna Bhumi. Penghargaan ini diberikan kepada mereka yang konsisten mengembangkan inovasi selama 2-3 tahun terakhir dan memberikan dampak positif signifikan secara sosial, ekonomi, dan lingkungan terhadap industri pertanian nasional.

Rahmad menegaskan bahwa semua program yang dijalankan ini merupakan bagian dari upaya Pupuk Indonesia untuk mendorong inovasi dan regenerasi petani, demi mendukung ketahanan pangan nasional. “Kami menjadi bagian dari upaya regenerasi petani. Ini adalah suara yang terus kami gaungkan. Kami bangga menjadi pionir, dan semakin banyak yang terlibat, artinya upaya kami telah berhasil menginspirasi banyak orang,” tutupnya. (Jau)

Comment