Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Minggu, 15 November 2020 |
KalbarOnline.com – Anggota Bawaslu Ratna Dewi Pettalolo mengatakan generasi muda termasuk kelompok dalam kategori pemilih pemula rentan menjadi sasaran praktik politik uang dalam penyelenggaraan Pilkada.
“Dalam beberapa riset menunjukkan salah satu kelompok rentan sasaran politik uang adalah kelompok pemilih pemula,” ujarnya pada saat menjadi narasumber dalam kegiatan Sosialisasi Pengawasan Tahapan Pilkada yang digelar di Kota Solok Tahun 2020 dengan mengundang para pelajar antar SLTA se-Kota Solok, kemarin.
Menurut Dewi, salah satu penyebab pemilih pemula menjadi sasaran politik uang adalah kurangnya pemahaman terhadap pendidikan politik sejak dini.
“Tentu bernilai menjadi sebuah upaya untuk memberikan pendidikan politik kepada generasi muda, agar mereka sejak dini memahami hakikat dari demokrasi dan bisa membentuk karakter pemilih yang baik,” ujarnya dinukil dari laman bawaslu.go.id.
Untuk mengantisipasi dalam cegah politik uang lanjut Dewi pihaknya harus terus menerus mensosialisasikan khususnya kepada pemilih pemula dengan bekal pemahaman akan bahaya politik uang.
“Dalam kegiatan ini diharapkan bisa memberikan dampak dalam mendorong generasi muda untuk peduli terhadap bahaya politik uang pada generasi muda,” ujarnya
Dalam sambutanya Dewi juga mengatakan dalam proses sosialisasi ini diharapkan menjadi tolak ukur kepada seluruh kelompok masyarakat untuk mendapatkan pemimpin yang diharapkan untuk lima tahun kedepan.
“Sehingga kedepan diharapan ada perubahan yang terjadi di dalam pelaksanaan pemilihan, yang tentu akan mempengaruhi kualitas pemimpin dan proses penyelenggaraan Pilkada kedepan,” ujarnya
Koordinator Divisi Penindakan ini juga mengingatkan akan bahaya politik uang yang harus diperangi. Hal ini menurutnya akan berdampak juga kepala kualitas penyelenggaraan pemilu kedepan.
Selain itu Dewi jug mengimbau kepada seluruh jajaranya agar tetap bekerja profesional, menjaga integritas, terus belajar, proses pengawasan terus agar ditingkatkan karena tidak mudah melaksanakan pemilihan di tengah pandemi Covid-19, dan yang paling penting tetap jaga kesehatan. [ind]
KalbarOnline.com – Anggota Bawaslu Ratna Dewi Pettalolo mengatakan generasi muda termasuk kelompok dalam kategori pemilih pemula rentan menjadi sasaran praktik politik uang dalam penyelenggaraan Pilkada.
“Dalam beberapa riset menunjukkan salah satu kelompok rentan sasaran politik uang adalah kelompok pemilih pemula,” ujarnya pada saat menjadi narasumber dalam kegiatan Sosialisasi Pengawasan Tahapan Pilkada yang digelar di Kota Solok Tahun 2020 dengan mengundang para pelajar antar SLTA se-Kota Solok, kemarin.
Menurut Dewi, salah satu penyebab pemilih pemula menjadi sasaran politik uang adalah kurangnya pemahaman terhadap pendidikan politik sejak dini.
“Tentu bernilai menjadi sebuah upaya untuk memberikan pendidikan politik kepada generasi muda, agar mereka sejak dini memahami hakikat dari demokrasi dan bisa membentuk karakter pemilih yang baik,” ujarnya dinukil dari laman bawaslu.go.id.
Untuk mengantisipasi dalam cegah politik uang lanjut Dewi pihaknya harus terus menerus mensosialisasikan khususnya kepada pemilih pemula dengan bekal pemahaman akan bahaya politik uang.
“Dalam kegiatan ini diharapkan bisa memberikan dampak dalam mendorong generasi muda untuk peduli terhadap bahaya politik uang pada generasi muda,” ujarnya
Dalam sambutanya Dewi juga mengatakan dalam proses sosialisasi ini diharapkan menjadi tolak ukur kepada seluruh kelompok masyarakat untuk mendapatkan pemimpin yang diharapkan untuk lima tahun kedepan.
“Sehingga kedepan diharapan ada perubahan yang terjadi di dalam pelaksanaan pemilihan, yang tentu akan mempengaruhi kualitas pemimpin dan proses penyelenggaraan Pilkada kedepan,” ujarnya
Koordinator Divisi Penindakan ini juga mengingatkan akan bahaya politik uang yang harus diperangi. Hal ini menurutnya akan berdampak juga kepala kualitas penyelenggaraan pemilu kedepan.
Selain itu Dewi jug mengimbau kepada seluruh jajaranya agar tetap bekerja profesional, menjaga integritas, terus belajar, proses pengawasan terus agar ditingkatkan karena tidak mudah melaksanakan pemilihan di tengah pandemi Covid-19, dan yang paling penting tetap jaga kesehatan. [ind]
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini