Puluhan Agen Dinas Rahasia AS Terpapar COVID-19

KalbarOnline.com – Sekitar 10 persen agen dari tim Dinas Rahasia AS yang ditugaskan untuk menjaga Presiden Donald Trump disebut-sebut harus menepi dari tugas mereka karena terinfeksi Covid-19. Setidaknya ada 130 petugas absen bertugas ketika Virus ini menyebar di Gedung Putih, menurut laporan The Washington Post.

Sumber pemerintah AS yang mengetahui situasi tersebut membenarkan bahwa banyak petugas Dinas Rahasia atau Intel telah dikarantina tetapi tidak menyebutkan detail jumlahnya. “Tidak semua orang yang berada di karantina dinyatakan positif COVID-19,” kata sumber itu seperti dilansir dari Aljazeera.

IKLANSUMPAHPEMUDA

Ibu Negara Melania Trump, putra bungsu Trump, Barron, ajudan utama Hope Hicks, NSA Robert O’Brien, dan sekretaris pers Gedung Putih Kayleigh McEnany sebelumnya dinyatakan positif.

Baca Juga :  Keputusan PM India untuk Lockdown Total Picu Chaos

Pihak lain yang tertular virus itu termasuk Departemen Perumahan dan Menteri Pembangunan Perkotaan AS Ben Carson. Menurut sumber, yang mengetahui masalah ini yakni penasihat kampanye Trump Corey Lewandowski.

Ketua DPR AS Nancy Pelosi, yang telah berulang kali mengkritik Gedung Putih dan Presiden Trump atas penanganan pandemi mengatakan kepada wartawan bahwa wabah terbaru adalah bukti lebih lanjut dari “jadwal kampanye sembrono Trump” sebelumnya.

Perwakilan Dinas Rahasia menolak memberikan jumlah petugas yang terkena dampak Covid-10. Juru bicara Gedung Putih Judd Deere merujuk pertanyaan ke Secret Service, tetapi mengatakan kepada The Washington Post secara terpisah bahwa pemerintah menanggapi setiap kasus dengan serius.

Baca Juga :  Antara Tidak Takut Corona dan Takut Pada Allah SWT!!! Yuk Simak Dalilnya

Wabah, yang menurut The Washington Post setidaknya sebagian terkait dengan serangkaian demonstrasi Trump sebelum pemilihan 3 November, terjadi kira-kira sebulan setelah presiden sendiri tertular COVID-19 dan diterbangkan ke rumah sakit militer AS untuk perawatan selama berhari-hari.

COVID-19 juga telah menginfeksi sejumlah pejabat tinggi lainnya di Gedung Putih, pejabat tinggi administrasi dan anggota kabinet, serta pembantu kampanye Trump. Namun dari keseluruhan mereka ini tidak ada yang meninggal. [ind]

Comment