Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Jumat, 20 November 2020 |
KalbarOnline.com – Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Front Pembela Islam (FPI) Slamet Maarif merespons pernyataan Pangdam Jaya, Mayjen TNI Dudung Abdurrachman yang meminta agar FPI dibubarkan. Slamet berharap agar TNI tidak termakan hasutan dan mau diadu domba dengan ulama.
“Saya menasihati TNI bahwa TNI didirikan oleh ulama (Jenderal Sudirman) dan dari dulu menyatu dengan umat Islam. Jadi TNI jangan mau diadu dengan ulama dan umat Islam,” kata Slamet dikonfirmasi, Jumat (20/11).
Slamet meyakini, TNI tetap bersama rakyat. Terlebih TNI yang menjadi garda terdepan bersama rakyat menyelematkan NKRI. “Saya yakin TNI tetap sehati dengan ulama dan umat Islam untuk mempertahankan NKRI,” ujar Slamet.
Terkait pencopotan baliho bergambar Rizieq Shihab, sambung Slamet, umat yang berinisiatif memasangnya. Dia tak mempermasalahkan penurunan baliho tersebut.
“Yang harus diingat, yang pasang baliho itu umat, bukan FPI. Spanduk yang dicabut spanduk ucapan selamat datang IB HRS dan beliau sudah ada di Tanah Air. Jadi, nggak masalah TNI bantu Satpol PP,” ungkap Slamet.
baca juga: Pangdam Bersihkan Baliho Rizieq, Legislator PPP: Itu Tugas Satpol PP
Sebelumnya, Pangdam Jaya Jayakarta Mayjen TNI Dudung Abdurachman mengakui bahwa dirinyalah yang memerintahkan anggota TNI mencopot baliho bergambar Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab. Perintah itu dibuat karena simpatisan Rizieq terus memasang kembali baliho setelah ditertibkan oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).
Dudung mengatakan, setiap warga negara termasuk FPI harus taat kepada hukum selama berada di Indonesia. Pemasangan baliho memiliki ketentuan sendiri, antara lain berupa membayar pajak, dan lokasinya memiliki kriteria khusus.
“Jangan seenaknya sendiri seakan-akan dia (FPI) paling benar, enggak ada itu. Jangan coba-coba pokoknya. Kalau perlu FPI bubarkan saja itu, bubarkan saja. Kalau coba-coba dengan TNI, mari,” tantang Dudung di Monas, Jakarta Pusat, Jumat (20/11).
baca juga: Pangdam: FPI Bubarkan Saja, Seakan Dia Paling Benar
Dudung meminta FPI tidak berbuat semaunya sendiri. Mereka harus tunduk kepada hukum yang berlaku. Jika terus membangkang, maka aparat tidak segan melakukan penindakan secara tegas.
“Sekarang kok mereka ini seperti yang ngatur suka-sukanya sendiri. Ingat ya, saya katakan itu perintah saya dan ini akan saya bersihkan semua, tidak ada itu baliho-baliho yang mengajak revolusi dan segala macam,” tegas Dudung.
KalbarOnline.com – Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Front Pembela Islam (FPI) Slamet Maarif merespons pernyataan Pangdam Jaya, Mayjen TNI Dudung Abdurrachman yang meminta agar FPI dibubarkan. Slamet berharap agar TNI tidak termakan hasutan dan mau diadu domba dengan ulama.
“Saya menasihati TNI bahwa TNI didirikan oleh ulama (Jenderal Sudirman) dan dari dulu menyatu dengan umat Islam. Jadi TNI jangan mau diadu dengan ulama dan umat Islam,” kata Slamet dikonfirmasi, Jumat (20/11).
Slamet meyakini, TNI tetap bersama rakyat. Terlebih TNI yang menjadi garda terdepan bersama rakyat menyelematkan NKRI. “Saya yakin TNI tetap sehati dengan ulama dan umat Islam untuk mempertahankan NKRI,” ujar Slamet.
Terkait pencopotan baliho bergambar Rizieq Shihab, sambung Slamet, umat yang berinisiatif memasangnya. Dia tak mempermasalahkan penurunan baliho tersebut.
“Yang harus diingat, yang pasang baliho itu umat, bukan FPI. Spanduk yang dicabut spanduk ucapan selamat datang IB HRS dan beliau sudah ada di Tanah Air. Jadi, nggak masalah TNI bantu Satpol PP,” ungkap Slamet.
baca juga: Pangdam Bersihkan Baliho Rizieq, Legislator PPP: Itu Tugas Satpol PP
Sebelumnya, Pangdam Jaya Jayakarta Mayjen TNI Dudung Abdurachman mengakui bahwa dirinyalah yang memerintahkan anggota TNI mencopot baliho bergambar Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab. Perintah itu dibuat karena simpatisan Rizieq terus memasang kembali baliho setelah ditertibkan oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).
Dudung mengatakan, setiap warga negara termasuk FPI harus taat kepada hukum selama berada di Indonesia. Pemasangan baliho memiliki ketentuan sendiri, antara lain berupa membayar pajak, dan lokasinya memiliki kriteria khusus.
“Jangan seenaknya sendiri seakan-akan dia (FPI) paling benar, enggak ada itu. Jangan coba-coba pokoknya. Kalau perlu FPI bubarkan saja itu, bubarkan saja. Kalau coba-coba dengan TNI, mari,” tantang Dudung di Monas, Jakarta Pusat, Jumat (20/11).
baca juga: Pangdam: FPI Bubarkan Saja, Seakan Dia Paling Benar
Dudung meminta FPI tidak berbuat semaunya sendiri. Mereka harus tunduk kepada hukum yang berlaku. Jika terus membangkang, maka aparat tidak segan melakukan penindakan secara tegas.
“Sekarang kok mereka ini seperti yang ngatur suka-sukanya sendiri. Ingat ya, saya katakan itu perintah saya dan ini akan saya bersihkan semua, tidak ada itu baliho-baliho yang mengajak revolusi dan segala macam,” tegas Dudung.
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini