Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Sabtu, 05 Desember 2020 |
KalbarOnline.com – Pembelajaran di masa pandemi Covid-19 untuk tahun 2021 sudah mendapatkan lampu hijau dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), bahwa pembelajaran tatap muka bisa digelar sesuai dengan kebijakan dari Pemerintah Daerah (Pemda).
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Garut, Totong, mengatakan, untuk pembelajaran tatap muka di Kabupaten Garut masih akan menunggu terlebih dahulu vaksinasi kepada masyarakat. Hal itu sejalan dengan permintaan Bupati Garut meskipun Kemendikbud memperbolehkan pembelajaran tatap muka pada Bulan Januari mendatang.
“Karena laju pertumbuhan Covid trend-nya belum landai, sehingga kami tetap mengevaluasi setelah adanya imunisasi atau vaksin dulu, supaya imun tubuh anak-anak semakin kuat. Jadi ini yang sedang kita dorong karena bagi kami kesehatan dan keselamatan anak-anak kita dan kita semua adalah segala-galanya,” ujar Totong, seperti dinukil dari jabarprov.go.id, Sabtu (5/12/20200.
Totong menyampaikan, jika nanti pembelajaran tatap muka kembali digelar, pertemuan di kelas harus sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku. “Jadi setelah (ada) vaksin, insya Allah baru akan dimulai tatap muka, termasuk tetap menjaga SOP protokol kesehatan,” ucapnya.
Menurut Totong, salah satu pertimbangan pembelajaran tatap muka dilakukan setelah ada vaksinasi agar tidak terjadi klaster baru di satuan pendidikan Kabupaten Garut. “Yang kami pertimbangkan adalah ketika diadakan tatap muka dalam situasi seperti ini, dikhawatirkan akan muncul klaster baru dari satuan pendidikan, mengingat terdapat sekitar 600.000 peserta didik. Jadi jika masuk sekolah dan misalnya terjadi outbreak sebesar 1% saja, yakni sekitar 6000 siswa, mau diisolasi dimana mereka semua? Sehingga kita harus memperkuat pembelajaran jarak jauh di rumah, juga memperkuat program blended learning, hal ini yang harus kita sampaikan ke orangtua untuk terus bersabar,” pungkasnya. [ind]
KalbarOnline.com – Pembelajaran di masa pandemi Covid-19 untuk tahun 2021 sudah mendapatkan lampu hijau dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), bahwa pembelajaran tatap muka bisa digelar sesuai dengan kebijakan dari Pemerintah Daerah (Pemda).
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Garut, Totong, mengatakan, untuk pembelajaran tatap muka di Kabupaten Garut masih akan menunggu terlebih dahulu vaksinasi kepada masyarakat. Hal itu sejalan dengan permintaan Bupati Garut meskipun Kemendikbud memperbolehkan pembelajaran tatap muka pada Bulan Januari mendatang.
“Karena laju pertumbuhan Covid trend-nya belum landai, sehingga kami tetap mengevaluasi setelah adanya imunisasi atau vaksin dulu, supaya imun tubuh anak-anak semakin kuat. Jadi ini yang sedang kita dorong karena bagi kami kesehatan dan keselamatan anak-anak kita dan kita semua adalah segala-galanya,” ujar Totong, seperti dinukil dari jabarprov.go.id, Sabtu (5/12/20200.
Totong menyampaikan, jika nanti pembelajaran tatap muka kembali digelar, pertemuan di kelas harus sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku. “Jadi setelah (ada) vaksin, insya Allah baru akan dimulai tatap muka, termasuk tetap menjaga SOP protokol kesehatan,” ucapnya.
Menurut Totong, salah satu pertimbangan pembelajaran tatap muka dilakukan setelah ada vaksinasi agar tidak terjadi klaster baru di satuan pendidikan Kabupaten Garut. “Yang kami pertimbangkan adalah ketika diadakan tatap muka dalam situasi seperti ini, dikhawatirkan akan muncul klaster baru dari satuan pendidikan, mengingat terdapat sekitar 600.000 peserta didik. Jadi jika masuk sekolah dan misalnya terjadi outbreak sebesar 1% saja, yakni sekitar 6000 siswa, mau diisolasi dimana mereka semua? Sehingga kita harus memperkuat pembelajaran jarak jauh di rumah, juga memperkuat program blended learning, hal ini yang harus kita sampaikan ke orangtua untuk terus bersabar,” pungkasnya. [ind]
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini