Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Selasa, 28 Juli 2020 |
Pemkot Pontianak Belum Putuskan Belajar Tatap Muka di Sekolah
Pontianak Masih Zona Kuning
KalbarOnline, Pontianak – Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menyatakan hingga kini pihaknya belum memutuskan kapan dimulainya kegiatan pembelajaran tatap muka di sekolah. Pasalnya, Kota Pontianak masih berada di zona kuning.
"Sebagaimana arahan dari Bapak Gubernur bagi daerah-daerah yang belum termasuk zona hijau, kegiatan pembelajaran masih tetap menggunakan metode daring atau virtual," ujarnya, Selasa (28/7/2020).
Kendati demikian, pihaknya tetap melakukan berbagai persiapan apabila seandainya pembelajaran tatap muka di sekolah bisa dilakukan. Adapun persiapan yang dilakukan diantaranya memenuhi sarana dan prasarana di sekolah seperti tempat cuci tangan.
"Termasuk menjaga jarak dalam rangka physical distancing," tutur Edi.
Tak kalah pentingnya para guru diuji swab terlebih dahulu. Demikian pula para siswa akan menjalani rapid test. Seperti yang sudah dilakukan di SMPN 1 Pontianak.
"Kalau sudah benar-benar aman, baru diputuskan pembelajaran tatap muka. Tetapi kalau belum, maka pembelajaran tetap menggunakan sistem daring," katanya.
Diakuinya, untuk mengembalikan ke kondisi normal, terutama dalam kegiatan pembelajaran di sekolah, memerlukan kajian dan perhitungan yang matang. Dalam hal ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak tidak bisa mengambil keputusan sendiri tanpa berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Kalbar dan pemerintah pusat.
"Kita tidak mungkin tinggal diam kalau anak-anak tidak belajar," pungkasnya. (jim/prokopim)
Pemkot Pontianak Belum Putuskan Belajar Tatap Muka di Sekolah
Pontianak Masih Zona Kuning
KalbarOnline, Pontianak – Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menyatakan hingga kini pihaknya belum memutuskan kapan dimulainya kegiatan pembelajaran tatap muka di sekolah. Pasalnya, Kota Pontianak masih berada di zona kuning.
"Sebagaimana arahan dari Bapak Gubernur bagi daerah-daerah yang belum termasuk zona hijau, kegiatan pembelajaran masih tetap menggunakan metode daring atau virtual," ujarnya, Selasa (28/7/2020).
Kendati demikian, pihaknya tetap melakukan berbagai persiapan apabila seandainya pembelajaran tatap muka di sekolah bisa dilakukan. Adapun persiapan yang dilakukan diantaranya memenuhi sarana dan prasarana di sekolah seperti tempat cuci tangan.
"Termasuk menjaga jarak dalam rangka physical distancing," tutur Edi.
Tak kalah pentingnya para guru diuji swab terlebih dahulu. Demikian pula para siswa akan menjalani rapid test. Seperti yang sudah dilakukan di SMPN 1 Pontianak.
"Kalau sudah benar-benar aman, baru diputuskan pembelajaran tatap muka. Tetapi kalau belum, maka pembelajaran tetap menggunakan sistem daring," katanya.
Diakuinya, untuk mengembalikan ke kondisi normal, terutama dalam kegiatan pembelajaran di sekolah, memerlukan kajian dan perhitungan yang matang. Dalam hal ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak tidak bisa mengambil keputusan sendiri tanpa berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Kalbar dan pemerintah pusat.
"Kita tidak mungkin tinggal diam kalau anak-anak tidak belajar," pungkasnya. (jim/prokopim)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini