Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Rabu, 09 Desember 2020 |
KalbarOnline.com – Para pemangku kepentingan di bidang pendidikan meminta agar para guru mendapatkan prioritas vaksinasi Covid-19. Pasalnya, 1,2 juta dosis vaksin Covid-19 baru saja tiba di Tanah Air beberapa hari lalu.
Mengenai hal itu, Juru Bicara Pemerintah untuk Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi mengatakan, bahwa yang akan pertama kali divaksinasi adalah para tenaga kesehatan (nakes).
’’Kalau sekarang, 1,2 juta dosis untuk nakes, asisten nakes, dan tenaga pendukung fasyankes (fasilitas pelayanan kesehatan, Red),”’’terangnya ketika dihubungi KalbarOnline.com, Rabu (9/12).
Namun, tentunya sebelum proses vaksinasi, ada beberapa tahap yang perlu dipastikan, seperti keefektifannya dalam meminimalisir penyebaran virus Covid-19. Saat ini Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) pun tengah meneliti vaksin tersebut sebelum disuntikkan.
Alasan kenapa para nakes yang diprioritaskan adalah karena mereka lah yang berjuang paling depan dalam menangani pandemi Covid-19. Oleh karenanya, mereka perlu mendapatkan vaksinasi terlebih dahulu.
’’Jadi penentuan kelompok penerima vaksin sesuai juga kajian ITAGI (Indonesian Technical Advisory Group on Immunization dan berdasarkan pedoman WHO, maka yang mendapat vaksin adalah garda terdepan (front line) dalam hal ini nakes, asisten dan tenaga pendukung,” ucapnya.
Sementara itu, yang akan mendapatkan imuninasi Covid selanjutnta adalah para petugas pelayanan publik non medis, salah satunya guru. ’’Yang kedua adalah petugas garda terdepan nonmedis, yang kita sebut sebagai pemberi pelayanan publik,’’ tambahnya. (*)
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline.com – Para pemangku kepentingan di bidang pendidikan meminta agar para guru mendapatkan prioritas vaksinasi Covid-19. Pasalnya, 1,2 juta dosis vaksin Covid-19 baru saja tiba di Tanah Air beberapa hari lalu.
Mengenai hal itu, Juru Bicara Pemerintah untuk Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi mengatakan, bahwa yang akan pertama kali divaksinasi adalah para tenaga kesehatan (nakes).
’’Kalau sekarang, 1,2 juta dosis untuk nakes, asisten nakes, dan tenaga pendukung fasyankes (fasilitas pelayanan kesehatan, Red),”’’terangnya ketika dihubungi KalbarOnline.com, Rabu (9/12).
Namun, tentunya sebelum proses vaksinasi, ada beberapa tahap yang perlu dipastikan, seperti keefektifannya dalam meminimalisir penyebaran virus Covid-19. Saat ini Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) pun tengah meneliti vaksin tersebut sebelum disuntikkan.
Alasan kenapa para nakes yang diprioritaskan adalah karena mereka lah yang berjuang paling depan dalam menangani pandemi Covid-19. Oleh karenanya, mereka perlu mendapatkan vaksinasi terlebih dahulu.
’’Jadi penentuan kelompok penerima vaksin sesuai juga kajian ITAGI (Indonesian Technical Advisory Group on Immunization dan berdasarkan pedoman WHO, maka yang mendapat vaksin adalah garda terdepan (front line) dalam hal ini nakes, asisten dan tenaga pendukung,” ucapnya.
Sementara itu, yang akan mendapatkan imuninasi Covid selanjutnta adalah para petugas pelayanan publik non medis, salah satunya guru. ’’Yang kedua adalah petugas garda terdepan nonmedis, yang kita sebut sebagai pemberi pelayanan publik,’’ tambahnya. (*)
Saksikan video menarik berikut ini:
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini