Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Selasa, 15 Desember 2020 |
Pantun Bupati Martin Rantan Untuk Pj Sekda Ketapang yang Baru
KalbarOnline, Ketapang – Bupati Ketapang, Martin Rantan memberikan sebuah pantun kepada Pj Sekda Ketapang yang baru saja dilantik, Suherman saat acara pelantikan di Ruang Rapat Utama Kantor Bupati, pada Senin (14/12/2020). Adapun pantun tersebut berbunyi : "Anak cicak di dalam gayong, Entah bekaki entahlah tidak, Sudah menginjak ke Tanah Kayong, Entah kembali entahlah tidak."
Menurut Bupati, pantun itu memiliki dua makna. Makna yang pertama bernuansa keras. Dengan kata lain, siapapun yang datang ke Ketapang dengan tujuan tak baik maka akan berdampak buruk pada dirinya sendiri.
"Karena dulu di Ketapang ini, dibilang orang daerah yang banyak ilmu hitam. Jadi kalau di Ketapang ini macam-macam, bisa mati kena santet. Pokoknya macam-macamlah. Tapi itu dulu, setelah saya lahir hal itu tidak ada lagi. Generasi sekarang sudah tidak ada lagi, karena semua sudah beragama," Terang Bupati.
Sedangkan makna yang kedua, menurut Bupati adalah makna yang penuh dengan kelemahan lembutan. Artinya orang Ketapang menerimanya dengan baik. Siapapun yang datang ke Ketapang dengan tujuan kebaikan, penuh pengabdian kepada Kabupaten Ketapang, merasa senang di Ketapang akan enggan meninggalkan Ketapang.
"Ketika sudah selesai mengabdikan diri, mungkin senang disini, mungkin berumah tangga disini, berjodoh disini, atau Pj. Sekda sudah bertugas disini merasa nyaman, dan ketika pulang ke Pontianak ada rasa rindu untuk kembali ke Ketapang. Nah ini makna kedua pantun tersebut," tutur Bupati.
"Makanya ibu (Istri Pj. Sekda) harus sering ke sini, takut Pak Pj Sekdanya tidak kembali,” kelakar Bupati sambil menyimpul senyum dan disambut dengan tawa para hadirin.
Sementara Pj Sekda Ketapang, Suherman mengaku senang dan terharu ketika pertama kali tiba di Ketapang. (Adi LC)
Pantun Bupati Martin Rantan Untuk Pj Sekda Ketapang yang Baru
KalbarOnline, Ketapang – Bupati Ketapang, Martin Rantan memberikan sebuah pantun kepada Pj Sekda Ketapang yang baru saja dilantik, Suherman saat acara pelantikan di Ruang Rapat Utama Kantor Bupati, pada Senin (14/12/2020). Adapun pantun tersebut berbunyi : "Anak cicak di dalam gayong, Entah bekaki entahlah tidak, Sudah menginjak ke Tanah Kayong, Entah kembali entahlah tidak."
Menurut Bupati, pantun itu memiliki dua makna. Makna yang pertama bernuansa keras. Dengan kata lain, siapapun yang datang ke Ketapang dengan tujuan tak baik maka akan berdampak buruk pada dirinya sendiri.
"Karena dulu di Ketapang ini, dibilang orang daerah yang banyak ilmu hitam. Jadi kalau di Ketapang ini macam-macam, bisa mati kena santet. Pokoknya macam-macamlah. Tapi itu dulu, setelah saya lahir hal itu tidak ada lagi. Generasi sekarang sudah tidak ada lagi, karena semua sudah beragama," Terang Bupati.
Sedangkan makna yang kedua, menurut Bupati adalah makna yang penuh dengan kelemahan lembutan. Artinya orang Ketapang menerimanya dengan baik. Siapapun yang datang ke Ketapang dengan tujuan kebaikan, penuh pengabdian kepada Kabupaten Ketapang, merasa senang di Ketapang akan enggan meninggalkan Ketapang.
"Ketika sudah selesai mengabdikan diri, mungkin senang disini, mungkin berumah tangga disini, berjodoh disini, atau Pj. Sekda sudah bertugas disini merasa nyaman, dan ketika pulang ke Pontianak ada rasa rindu untuk kembali ke Ketapang. Nah ini makna kedua pantun tersebut," tutur Bupati.
"Makanya ibu (Istri Pj. Sekda) harus sering ke sini, takut Pak Pj Sekdanya tidak kembali,” kelakar Bupati sambil menyimpul senyum dan disambut dengan tawa para hadirin.
Sementara Pj Sekda Ketapang, Suherman mengaku senang dan terharu ketika pertama kali tiba di Ketapang. (Adi LC)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini