Pantun Bupati Martin Rantan Untuk Pj Sekda Ketapang yang Baru

Pantun Bupati Martin Rantan Untuk Pj Sekda Ketapang yang Baru

KalbarOnline, Ketapang – Bupati Ketapang, Martin Rantan memberikan sebuah pantun kepada Pj Sekda Ketapang yang baru saja dilantik, Suherman saat acara pelantikan di Ruang Rapat Utama Kantor Bupati, pada Senin (14/12/2020). Adapun pantun tersebut berbunyi : “Anak cicak di dalam gayong, Entah bekaki entahlah tidak, Sudah menginjak ke Tanah Kayong, Entah kembali entahlah tidak.”

IKLANSUMPAHPEMUDA

Menurut Bupati, pantun itu memiliki dua makna. Makna yang pertama bernuansa keras. Dengan kata lain, siapapun yang datang ke Ketapang dengan tujuan tak baik maka akan berdampak buruk pada dirinya sendiri.

“Karena dulu di Ketapang ini, dibilang orang daerah yang banyak ilmu hitam. Jadi kalau di Ketapang ini macam-macam, bisa mati kena santet. Pokoknya macam-macamlah. Tapi itu dulu, setelah saya lahir hal itu tidak ada lagi. Generasi sekarang sudah tidak ada lagi, karena semua sudah beragama,” Terang Bupati.

Baca Juga :  Pemkab Ketapang Peringati HUT ke-64 Pemprov Kalbar

Sedangkan makna yang kedua, menurut Bupati adalah makna yang penuh dengan kelemahan lembutan. Artinya orang Ketapang menerimanya dengan baik. Siapapun yang datang ke Ketapang dengan tujuan kebaikan, penuh pengabdian kepada Kabupaten Ketapang, merasa senang di Ketapang akan  enggan meninggalkan Ketapang.

“Ketika sudah selesai mengabdikan diri, mungkin senang disini, mungkin berumah tangga disini, berjodoh disini, atau Pj. Sekda sudah bertugas disini merasa nyaman, dan ketika pulang ke Pontianak ada rasa rindu untuk kembali ke Ketapang. Nah ini makna kedua pantun tersebut,” tutur Bupati.

Baca Juga :  Pemuda Muhammadiyah Ketapang Ajak Anak Yatim dan Dhuafa Shopping Baju Lebaran

“Makanya ibu (Istri Pj. Sekda) harus sering ke sini, takut Pak Pj Sekdanya tidak kembali,” kelakar Bupati sambil menyimpul senyum dan disambut dengan tawa para hadirin.

Sementara Pj Sekda Ketapang, Suherman mengaku senang dan terharu ketika pertama kali tiba di Ketapang. (Adi LC)

Comment