Muhammadiyah Minta Gus Yaqut Rangkul Semua Agama, Ini Jawaban Menag

KalbarOnline.com – Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Dadang Kahmad menyampaikan ucapan selamat kepada 6 menteri yang dilantik oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hal tersebut, ia yakini sudah melalui pertimbangan yang matang untuk kebaikan Indonesia.

IKLANSUMPAHPEMUDA

“Menteri yang diangkat adalah kewenangan Presiden siapapun yang diangkat berdasarkan pertimbangan yang matang untuk kepentingan bangsa dan rakyat Indonesia, kepada semua menteri yang baru kami mengucapkan selamat semoga amanah dan sukses membawa kebaikan bagi kita semua,” jelas dia kepada KalbarOnline.com, Rabu (23/12).

Atas penunjukan Yaqut Cholil Qoumas sebagai Menteri Agama (Menag) menggantikan Fachrul Rozi, ia berharap dia bisa menjalankan tugasnya dengan baik. Dapat berkomunikasi dengan baik bersama para organisasi masyarakat (ormas).

“Sehubungan dengan menag baru, kami berharap sukses dalam tugas, dan beliau bisa menjadi menteri semua pemeluk agama di Republik Indonesia dan semua kelompok dan golongan atau ormas agama manapun, untuk kepentingan bangsa dan negara,” pungkasnya.

Baca Juga: Tepat Rabu Pon, 6 Menteri Baru Jokowi Bakal Dilantik di Istana

Baca Juga :  Vaksin Moderna Manjur Hampir 95 Persen, Indonesia Buka Peluang

Baca Juga: Prabowo Sudah Restui Sandiaga Uno Jika Dipilih Jokowi Jadi Menteri

Sementara itu, Yaqut Cholil Qoumas dalam serah terima jabatan pun mengatakan salah satu prioritas Kemenag dibawah kepemimpinannya. Salah satunya adalah agama sebagai jalan damai semua konflik.

“Agama kita kembalikan kepada fungsinya yang mendamaikan, agama kita kembalikan fungsinya sebagai jalan untuk resolusi konflik semua persoalan, kita akan menolak agama sebagai sumber konflik dan perpecahan, semua harus dimulai dari Kementrian ini,” terangnya dalam telekonferensi pers Serah Terima Jabatan Menteri Agama RI, Rabu (23/12).

Menag yang akrab disapa Gus Yaqut ini menegaskan komitmennya untuk menjadi menteri semua agama. Menurutnya, tidak boleh ada perbedaan perlakuan dan diskriminasi bagi semua agama di Indonesia.

“Kementerian Agama ini bukan hanya Kementerian Agama, titik, tapi Kementerian semua agama. Tidak boleh ada perbedaan, tidak boleh ada diskriminasi bagi semua agama di Indonesia,” tegasnya.

Melalui Kemenag, Menag ingin menjadikan agama sebagai inspirasi, bukan aspirasi. Caranya, dengan menumbuhkan sikap saling menghormati antar pemeluk, antar mereka yang berbeda keyakinan. “Mereka yang bukan saudaramu dalam iman adalah saudaramu dalam kemanusiaan,” tuturnya mengutip ungkapan Ali bin Abi Thalib.

Baca Juga :  Menag: Jangan Gegabah Menilai Seseorang Radikal

“Toleransi tingkat tinggi ini harus diteladankan dari Kementerian Agama. Saya tidak ingin dari Kemenag justru muncul cara-cara diskriminatif antara satu dengan lainnya,” sambungnya.

Lebih lanjut, Menag meminta kerjasama jajarannya dalam mewujudkan cita-cita ini. Hal itu menurutnya harus dibuktikan dengan kinerja dan pengabdian kepada bangsa dan negara.

Seperti diketahui, Jokowi bersama Wakil Presiden Ma’ruf Amin melakukan reshuffle kabinet Indonesia Maju di Istana Negara, Selasa (22/12). Salah satunya adalah Gus Yaqut yang ditunjuk sebagai Menag.

“Yang keempat Pak Yaqut Cholol Qoumas beliau adalah tokoh muslim Ketua GP Ashor dan akan kita berikan tanggung jawab sebagai Menteri Agama,” terang dia.

Comment