Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Minggu, 27 Desember 2020 |
KalbarOnline.com − Williams masih berkomitmen untuk menjadi tim independen di F1. Meski sudah menjalani restrukturisasi manajemen, Williams tak mau menjadi tim B di pentas F1.
Padahal, era baru F1 bakal membatasi langkah para tim. Khususnya, seiring dengan kontrol biaya dan pembatasan anggaran yang lebih ketat mulai musim depan.
Situasi tersebut memungkinkan untuk membuka peluang kerja sama di antara tim peserta. Seperti Red Bull dan Alpha Tauri yang selama ini dikenal sebagai sister team.
Baca Juga: Walau Tampil Hebat, George Russell Bukan Pilihan Realistis Mercedes
Mereka bakal bekerja lebih intens ketimbang musim-musim sebelumnya. Selain itu, ada Ferrari dan dua tim konsumen mesin mereka, Haas dan Alfa Romeo. Juga dari Mercedes dan Racing Point (Aston Martin).
Team Principal Williams Simon Roberts memahami keuntungan yang bakal mereka dapatkan jika bekerja sama dengan tim pabrikan. ’’Kami bisa melihat keuntungan tersebut, tetapi kami tidak ingin menjadi tim B,” paparnya dilansir Motorsport.
Roberts menegaskan, timnya tetap bertahan sebagai tim independen. Meski begitu, tim yang bermarkars di Grove, Oxfordshire, Inggris, itu mencoba lebih kompetitif musim depan.
Sebab, pada 2020, Williams gagal mendulang poin sepanjang musim. Nah, dengan datangnya investor dan manajemen baru, Williams siap menyongsong perubahan.
Tim legendaris di pentas F1 itu sedang menjalankan proyek jangka Panjang. Setidaknya untuk lima tahun ke depan. ’’Saat ini kami berkesempatan untuk berinvestasi dalam hal teknologi. Kami akan melihat (hasilnya) tahun depan,” terangnya.
Sementara itu, Williams juga punya input besar dari pembalap mereka, George Russell, pada GP Sakhir di Bahrain. Musim lalu, dia berkesempatan menggantikan peran Lewis Hamilton dan mengendarai W11 Mercedes.
Kepala Performa Kendaraan Williams Dave Robson menyatakan, timnya mendapatkan input terkait pedal kopling setelah Russell kembali ke Williams.
’’Russell punya sejumlah ide, khususnya terkait keinginan untuk mengganti pedal kopling, serta aspek ergonomi dari apa yang mereka lakukan,” katanya.
KalbarOnline.com − Williams masih berkomitmen untuk menjadi tim independen di F1. Meski sudah menjalani restrukturisasi manajemen, Williams tak mau menjadi tim B di pentas F1.
Padahal, era baru F1 bakal membatasi langkah para tim. Khususnya, seiring dengan kontrol biaya dan pembatasan anggaran yang lebih ketat mulai musim depan.
Situasi tersebut memungkinkan untuk membuka peluang kerja sama di antara tim peserta. Seperti Red Bull dan Alpha Tauri yang selama ini dikenal sebagai sister team.
Baca Juga: Walau Tampil Hebat, George Russell Bukan Pilihan Realistis Mercedes
Mereka bakal bekerja lebih intens ketimbang musim-musim sebelumnya. Selain itu, ada Ferrari dan dua tim konsumen mesin mereka, Haas dan Alfa Romeo. Juga dari Mercedes dan Racing Point (Aston Martin).
Team Principal Williams Simon Roberts memahami keuntungan yang bakal mereka dapatkan jika bekerja sama dengan tim pabrikan. ’’Kami bisa melihat keuntungan tersebut, tetapi kami tidak ingin menjadi tim B,” paparnya dilansir Motorsport.
Roberts menegaskan, timnya tetap bertahan sebagai tim independen. Meski begitu, tim yang bermarkars di Grove, Oxfordshire, Inggris, itu mencoba lebih kompetitif musim depan.
Sebab, pada 2020, Williams gagal mendulang poin sepanjang musim. Nah, dengan datangnya investor dan manajemen baru, Williams siap menyongsong perubahan.
Tim legendaris di pentas F1 itu sedang menjalankan proyek jangka Panjang. Setidaknya untuk lima tahun ke depan. ’’Saat ini kami berkesempatan untuk berinvestasi dalam hal teknologi. Kami akan melihat (hasilnya) tahun depan,” terangnya.
Sementara itu, Williams juga punya input besar dari pembalap mereka, George Russell, pada GP Sakhir di Bahrain. Musim lalu, dia berkesempatan menggantikan peran Lewis Hamilton dan mengendarai W11 Mercedes.
Kepala Performa Kendaraan Williams Dave Robson menyatakan, timnya mendapatkan input terkait pedal kopling setelah Russell kembali ke Williams.
’’Russell punya sejumlah ide, khususnya terkait keinginan untuk mengganti pedal kopling, serta aspek ergonomi dari apa yang mereka lakukan,” katanya.
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini