Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Minggu, 27 Desember 2020 |
KalbarOnline.com – Mimpi menjadi seorang prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) bisa diwujudkan oleh siapa saja, termasuk seorang yang berasal dari keluarga yang kurang mampu. Meski haru menempuh jalan berliku, kalau sudah menjadi jalan takdirnya, maka mimpi itu juga bisa terwujud berkat ketekunan dan kesabarannya dalam menjalani pelatihan.
Adalah Haidir Anam,20, seorang kuli atau pekerja bangunan harian di Markas Besar TNI AD (Mabesad) yang akhirnya bisa mewujudkan cita-citanya menjadi prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Kisah Anam diceritakan secara runtut melalui tayangan Youtube TNI AD, mulai dari pertemanannya dengan Sandi Rihata, kuli difabel yang juga sedang bekerja di Mabesad.
Awalnya, Sandi Rihata, sudah lebih dulu dikenal karena berkesempatan diajak makan siang oleh Kepala Staf TNI AD (Kasad) Jenderal Andika Perkasa, yang kagum atas semangatnya bekerja meski dalam keterbatasan fisik.
Ternyata, Anam dan Sandi bersahabat sejak kecil hingga mengantarkan mereka bersama-sama kerja sebagai pekerja bangunan harian di Mabesad, Jakarta.
“Saya pekerja bangunan proyek, kuli bangunan. Ya, kerjain saluran, keramik, ngecat, dan sebagainya. Upah hanya Rp120 ribu (per hari), namun setiap minggu saya ngirimin keluarga. Kalau saya cukup buat makan saja,” kata pria asal Cirebon, Jawa Barat itu, dalam tayangan Youtube yang diputar Minggu (27/12), dikutip dari Antara.
Pekerjaan kasar ini terpaksa dilakukannnya, karena kesulitan ekonomi membuatnya terpaksa hanya mengenyam pendidikan madrasah tsanawiyah (MTs) setingkat SMP. Apalagi selepas ayahandanya wafat pada 2014 praktis membuatnya menjadi tulang punggung keluarga.
Sampai sekarang, Anam selalu terngiang pesan terakhir ayahandanya sebelum meninggal, yakni selalu menjaga ibunda dan adik-adiknya yang menjadi motivasinya untuk terus bersemangat bekerja.
“Sebelum meninggal, bapak cuma nitipin, ‘jaga adik sama ibu kamu’. Keinget terus, makanya pengen kerja,” kata Anam sambil terisak mengenang ayahandanya.
Ihwal tertariknya Anam untuk menjadi prajurit TNI, berawal dari kegiatannya setiap hari yang melihat aktivitas anggota TNI saat berlatih. Hal ini mengingatkan kembali cita-citanya menjadi prajurit TNI yang sempat dikuburnya.
“Menjadi tentara adalah cita-cita saya dari SD, cuman saya nyadar diri,” ujar Anam.
Baca juga: KSAD: Mereka Harus Ganti Rugi, Terlalu Enak Kalau Hanya Dihukum
KalbarOnline.com – Mimpi menjadi seorang prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) bisa diwujudkan oleh siapa saja, termasuk seorang yang berasal dari keluarga yang kurang mampu. Meski haru menempuh jalan berliku, kalau sudah menjadi jalan takdirnya, maka mimpi itu juga bisa terwujud berkat ketekunan dan kesabarannya dalam menjalani pelatihan.
Adalah Haidir Anam,20, seorang kuli atau pekerja bangunan harian di Markas Besar TNI AD (Mabesad) yang akhirnya bisa mewujudkan cita-citanya menjadi prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Kisah Anam diceritakan secara runtut melalui tayangan Youtube TNI AD, mulai dari pertemanannya dengan Sandi Rihata, kuli difabel yang juga sedang bekerja di Mabesad.
Awalnya, Sandi Rihata, sudah lebih dulu dikenal karena berkesempatan diajak makan siang oleh Kepala Staf TNI AD (Kasad) Jenderal Andika Perkasa, yang kagum atas semangatnya bekerja meski dalam keterbatasan fisik.
Ternyata, Anam dan Sandi bersahabat sejak kecil hingga mengantarkan mereka bersama-sama kerja sebagai pekerja bangunan harian di Mabesad, Jakarta.
“Saya pekerja bangunan proyek, kuli bangunan. Ya, kerjain saluran, keramik, ngecat, dan sebagainya. Upah hanya Rp120 ribu (per hari), namun setiap minggu saya ngirimin keluarga. Kalau saya cukup buat makan saja,” kata pria asal Cirebon, Jawa Barat itu, dalam tayangan Youtube yang diputar Minggu (27/12), dikutip dari Antara.
Pekerjaan kasar ini terpaksa dilakukannnya, karena kesulitan ekonomi membuatnya terpaksa hanya mengenyam pendidikan madrasah tsanawiyah (MTs) setingkat SMP. Apalagi selepas ayahandanya wafat pada 2014 praktis membuatnya menjadi tulang punggung keluarga.
Sampai sekarang, Anam selalu terngiang pesan terakhir ayahandanya sebelum meninggal, yakni selalu menjaga ibunda dan adik-adiknya yang menjadi motivasinya untuk terus bersemangat bekerja.
“Sebelum meninggal, bapak cuma nitipin, ‘jaga adik sama ibu kamu’. Keinget terus, makanya pengen kerja,” kata Anam sambil terisak mengenang ayahandanya.
Ihwal tertariknya Anam untuk menjadi prajurit TNI, berawal dari kegiatannya setiap hari yang melihat aktivitas anggota TNI saat berlatih. Hal ini mengingatkan kembali cita-citanya menjadi prajurit TNI yang sempat dikuburnya.
“Menjadi tentara adalah cita-cita saya dari SD, cuman saya nyadar diri,” ujar Anam.
Baca juga: KSAD: Mereka Harus Ganti Rugi, Terlalu Enak Kalau Hanya Dihukum
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini