Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Rabu, 06 Januari 2021 |
KalbarOnline.com – Kementerian Kesehatan menargetkan vaksinasi Covid-19 dilakukan selama 2 periode hingga 15 bulan sampai tahun 2022. Namun, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menantang Kemenkes untuk memangkasnya hanya 12 bulan saja. Menjawab tantangan itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengakui itu tantangan yang tak mudah.
“Di rapat terbatas presiden memberikan tantangan apakah bisa dipercepat sehingga bisa selesai dalam 12 bulan. Kami akan usaha keras dan butuh dkungan teman-teman,” kata Menkes Budi dalam konferensi pers, Rabu (6/1).
Kini menurutnya 3 juta dosis vaksin Covid-19 Sinovac sudah mulai didistribusikan ke seluruh Indonesia. Paling lambat pengiriman akan sampai pada 7 Januari. “Kami akan menunggu persetujuan dari BPOM sebelum kemudian penyuntikan vaksin di minggu kedua Januari 2021 ini,” katanya.
Menkes Budi meminta seluruh puskesmas, RS dan klinik, segera mendaftar ke aplikasi P Care BPJS. Lalu dikomunikasikan lagi untuk mendaftarkan. “Sebab kalau belum akan sulit bagi mereka untuk melayani vaksinasi ini terutama untuk mencatat. Minta tolong wartawan mengingatkan puskesmas klinik dan RS,” katanya.
Lalu dia mengingatkan puskesmas yang jika memiliki fasilitas lemari es ato pendingin yang kurang untuk menyimpan vaksin agar segera menghubungi Dinkes terdekat. Lalu bisa langsung mengirimkan informasi kepada dirinya langsunyg lewat media sosial.
“Bisa langsung dikirimkan ke Twitter dan Instagram atau Facebook saya supaya kami bisa cepat menangani,” jelasnya.
Sebab tahap pertama vaksinasi 1,6 juta nakes direncanakan selesai Januari-Februari. Tahapan berikutnya lebih besar untuk 17,4 juta tenaga layanan publik. Dan 21,5 juta rakyat dengan usia lanjut dimulai Maret atau April.
“Untuk itu sangat butuh 2 hal lain untuk mengingatkan RS, klinik, puskesmas untuk mendaftar ke P Care BPJS dan memberitahu kalau ada kekurangan lemari es,” tutupnya.
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline.com – Kementerian Kesehatan menargetkan vaksinasi Covid-19 dilakukan selama 2 periode hingga 15 bulan sampai tahun 2022. Namun, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menantang Kemenkes untuk memangkasnya hanya 12 bulan saja. Menjawab tantangan itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengakui itu tantangan yang tak mudah.
“Di rapat terbatas presiden memberikan tantangan apakah bisa dipercepat sehingga bisa selesai dalam 12 bulan. Kami akan usaha keras dan butuh dkungan teman-teman,” kata Menkes Budi dalam konferensi pers, Rabu (6/1).
Kini menurutnya 3 juta dosis vaksin Covid-19 Sinovac sudah mulai didistribusikan ke seluruh Indonesia. Paling lambat pengiriman akan sampai pada 7 Januari. “Kami akan menunggu persetujuan dari BPOM sebelum kemudian penyuntikan vaksin di minggu kedua Januari 2021 ini,” katanya.
Menkes Budi meminta seluruh puskesmas, RS dan klinik, segera mendaftar ke aplikasi P Care BPJS. Lalu dikomunikasikan lagi untuk mendaftarkan. “Sebab kalau belum akan sulit bagi mereka untuk melayani vaksinasi ini terutama untuk mencatat. Minta tolong wartawan mengingatkan puskesmas klinik dan RS,” katanya.
Lalu dia mengingatkan puskesmas yang jika memiliki fasilitas lemari es ato pendingin yang kurang untuk menyimpan vaksin agar segera menghubungi Dinkes terdekat. Lalu bisa langsung mengirimkan informasi kepada dirinya langsunyg lewat media sosial.
“Bisa langsung dikirimkan ke Twitter dan Instagram atau Facebook saya supaya kami bisa cepat menangani,” jelasnya.
Sebab tahap pertama vaksinasi 1,6 juta nakes direncanakan selesai Januari-Februari. Tahapan berikutnya lebih besar untuk 17,4 juta tenaga layanan publik. Dan 21,5 juta rakyat dengan usia lanjut dimulai Maret atau April.
“Untuk itu sangat butuh 2 hal lain untuk mengingatkan RS, klinik, puskesmas untuk mendaftar ke P Care BPJS dan memberitahu kalau ada kekurangan lemari es,” tutupnya.
Saksikan video menarik berikut ini:
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini