Dalam kehamilan, kontraksi sering dikaitkan sebagai sinyal bahwa ibu akan segera melahirkan. Umumnya, kontraksi akan ditandai dengan adanya rasa sakit atau kram di seluruh bagian perut, mulai dari depan, kanan, dan kiri perut, hingga ke punggung.
Namun tahu enggak sih Mums, ternyata kontraksi memiliki banyak jenis, lho. Kira-kira apa saja, ya? Yuk, cari tahu Mums jenis-jenis kontraksi dan cara mengatasinya.
Baca juga: Cara Meredakan Nyeri Kontraksi
Jenis-jenis Kontraksi
Saat kontraksi, umumnya Mums akan merasa bagian perut mengencang dan panggul seakan-akan ditekan. Namun, berdasarkan kondisinya, kontraksi ternyata dapat dibedakan menjadi 5 jenis. Berikut 5 jenis kontraksi yang perlu Mums ketahui.
1. Kontraksi braxton hicks
Kontraksi ini dianggap sebagi “prodromal” atau kontraksi palsu, yang biasanya terjadi di sekitar minggu keenam dan menjadi lebih sering muncul pada trimester kedua atau ketiga. Kondisi ini adalah fase yang normal terjadi dalam kehamilan untuk mempersiapkan persalinan. Namun perlu diketahui, kontraksi ini sebenarnya tidak akan menyebabkan pelebaran serviks.
Tanda-tanda kontraksi braxton hicks:
– Terkonsentrasi pada bagian perut yang mengencang, bukan di punggung.
– Tidak teratur dan jarang, serta intensitasnya tidak meningkat.
– Terasa tidak nyaman, tetapi tidak menimbulkan rasa sakit.
– Dapat mereda saat Mums berbaring, berjalan, atau buang air kecil.
Penyebab kontraksi braxton hicks:
– Aktivitas fisik yang intens.
– Dehidrasi.
– Kandung kemih yang terlalu penuh.
– Aktivitas seksual.
Cara mengatasi kontraksi brixton hicks:
– Minumlah air agar tidak dehidrasi.
– Lakukan latihan pernapasan.
– Ubah posisi atau tingkat aktivitas.
– Praktikkan teknik relaksasi, pijat, mandi air hangat, mendengarkan musik, membaca buku, atau tidur siang.
– Berhenti beraktivitas dan segera beristirahat.
Jika teknik ini tidak membantu meredakan kontraksi brixton hicks, konsultasikan kepada dokter atau tenaga medis untuk segera memperoleh bantuan yang tepat.
2. Kontraksi persalinan prematur
Kontraksi ini biasanya terjadi secara teratur, tetapi pada usia kehamilan yang belum cukup bulan (sebelum 37 minggu).
Tanda kontraksi persalinan prematur:
– Terjadi lebih dari 5 kali per jam.
– Kontraksi uterus yang sering dan teratur. Waktu kontraksi teratur berarti kontraksi mengikuti suatu pola. Misalnya, kontraksi setiap 10 hingga 12 menit selama lebih dari 1 jam.
– Perut menjadi keras.
– Kram seperti saat menstruasi.
– Keputihan dan perdarahan.
– Sakit punggung bagian bawah.
– Sakit dan rasa tertekan pada bagian perut.
– Adanya tekanan pada area panggul.
– Ketuban pecah.
Penyebab kontraksi persalinan prematur
– Riwayat persalinan prematur sebelumnya.
– Kehamilan kembar.
– Jarak antara kehamilan yang terlalu dekat.
– Leher rahim yang pendek.
– Tingkat stres terlalu tinggi.
– Infeksi tertentu.
– Kondisi abnormal pada plasenta, leher rahim, atau rahim.
– Pemicu gaya hidup, seperti merokok, narkoba, dan penyalahgunaan zat.
– Berat badan kurang atau obesitas sebelum kehamilan.
Untuk menurunkan risiko persalinan prematur, berikut beberapa hal yang bisa Mums lakukan:
– Minum banyak air dan lebih sering buang air kecil. Dehidrasi dapat menyebabkan kontraksi.
– Mandi air hangat.
– Hindari tidur dalam posisi telentang. Berbaringlah dengan posisi menyamping dan gunakan bantal di belakang tubuh untuk menyangga tubuh.
– Pantau kontraksi selama 1 jam. Mulailah menghitung durasi menit dari awal 1 kontraksi hingga kontraksi berikutnya. Jika terdapat lebih dari 4 hingga 5 kali kontraksi dalam 1 jam, ini menandakan persalinan prematur.
Baca juga: Mums, Waspadai Tanda-tanda Persalinan Prematur Berikut Ini!
3. Kontraksi awal persalinan
Kontraksi ini akan terasa seperti kram menstruasi ringan hingga sedang. Dalam kasus ini, serviks sudah mulai membesar menjadi sekitar 4 cm.
Meski tidak semua ibu hamil akan mengalami tanda yang sama, secara umum berikut tanda kontraksi awal persalinan:
– Kontraksi tidak teratur yang berlangsung sekitar 30-45 detik.
– Kontraksi tidak teratur dengan jarak interval 5 hingga 20 menit.
– Nyeri di bagian punggung.
– Kram parah.
– Kesulitan bernapas.
– Terasa ada tekanan pada bagian panggul.
– Rasa nyeri yang menjalar dari bagian belakang ke depan.
4. Kontraksi persalinan aktif
Kontraksi ini adalah kontraksi yang menyakitkan dan terasa lebih jelas, serta menunjukkan bahwa persalinan sudah dekat. Pada fase ini, leher rahim akan membesar menjadi sekitar 4 hingga 10 cm.
Tanda kontraksi persalinan aktif:
– Kontraksi berlangsung antara 50 hingga 75 detik.
– Kontraksi berjarak 2 hingga 3 menit.
– Terasa seperti ada tekanan dan nyeri pada bagian punggung saat bayi bergerak ke arah jalan lahir.
– Mums juga bisa mengalami pusing, mual, menggigil, hot flashes, dan muntah.
Kontraksi ini terjadi ketika kelenjar pituitari melepaskan hormon oksitosin, yang menstimulasi otot rahim untuk mengencang dan mengendur. Kondisi ini akan membantu melebarkan serviks dan mendorong kepala bayi untuk bergerak ke luar.
5. Kontraksi transisi
Kontraksi ini dianggap paling menyakitkan dari persalinan. Biasanya, kondisi ini akan bertahan selama 60 hingga 80 detik, dengan jarak antara 2 hingga 3 menit. Pada kontraksi ini, leher rahim akan melebar sekitar 7 hingga 10 cm. Kontraksi transisi juga dapat memunculkan tekanan kuat di daerah rektal dan vagina. Mums juga mungkin akan mengalami muntah, mual, dan gemetar.
Nah, itulah kelima jenis kontraksi dalam kehamilan. Semoga membantu ya, Mums. (AS)
Baca juga: Benarkah Makanan Ini Bisa Menyebabkan Kontraksi?
Referensi
Mom Junction. “5 Types Of Contractions During Pregnancy And What They Feel Like“.
Healthline. “What Do Different Types of Labor Contractions Feel Like?“.
Comment