KalbarOnline.com – Tiongkok menuduh Amerika Serikat bermain api atau memperburuk keadaan terkait rencana mengirim utusan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke Taiwan minggu depan. Tiongkok nengatakan langkah itu akan memperkeruh hubungan yang sudah bermasalah antara Beijing dan Washington.
Dilansir dari South China Morning Post, Jumat (8/1), kunjungan utusan PBB Kelly Craft yang direncanakan pada 13 Januari hingga 15 Januari ke Taiwan dipandang oleh Tiongkok sebagai langkah terbaru pemerintahan Donald Trump memperburuk hubungan Tiongkok-AS. Sebab selama ini Taiwan diklaim oleh Tiongkok menjadi bagian dari negaranya.
“Kami ingin mengingatkan Amerika Serikat bahwa siapa pun yang bermain api akan membakar dirinya sendiri. Amerika Serikat akan membayar mahal untuk tindakannya yang salah,” kata juru bicara misi Tiongkok untuk PBB dalam sebuah pernyataan.
Baca juga: Beri Sinyal untuk India, Xi Jinping Serukan Perang Kapan Saja
“Tiongkok mendesak Amerika Serikat untuk menghentikan provokasi gilanya, berhenti menciptakan kesulitan baru bagi hubungan Tiongkok-AS dan kerja sama kedua negara di PBB, dan berhenti melangkah lebih jauh ke jalur yang salah,” tegasnya.
“AS tidak akan berhasil dalam upayanya untuk merugikan kepentingan inti Tiongkok dengan memanipulasi Taiwan secara politik,” tambahnya.
Baca juga: Pejabat Inggris Kritik Tiongkok, Kematian Covid 10 Kali Lebih Banyak
Craft akan menjadi pejabat senior AS ketiga yang mengunjungi Taiwan setelah wakil menteri luar negeri Keith Krach berkunjung pada September dan Menteri Kesehatan dan Hak Asasi Manusia Alex Azar pada Agustus. Misi AS mengatakan bahwa selama perjalanannya, Craft akan memperkuat dukungan pemerintah AS yang kuat dan berkelanjutan untuk Taiwan.
Craft juga diharapkan untuk menyampaikan komentar atas kontribusi Taiwan kepada komunitas global dan menyerukan untuk memperluas partisipasi Taiwan dalam organisasi internasional. Utusan Amerika telah begitu vokal dalam dukungannya bagi Taiwan dan mengecam Beijing atas masalah hak asasi manusia.
Akan tetapi, Beijing melihat Taiwan sebagai provinsi yang memisahkan diri dan menentang kunjungan resmi apa pun antara AS dan pulau yang diperintah sendiri itu. Kunjungan Craft mengikuti serangkaian tindakan baru-baru ini yang diambil oleh pemerintahan Trump terhadap Tiongkok. Pada pekan ini, presiden menandatangani perintah eksekutif yang melarang aplikasi pembayaran Tiongkok di AS. Gedung Putih juga telah memerintahkan penghapusan tiga perusahaan besar Tiongkok dari Bursa Efek New York.
Pengamat diplomatik mengatakan langkah itu akan semakin merusak hubungan Tiongkok-AS selama dua minggu sisa masa jabatan Trump, tetapi Beijing mungkin tidak mengambil tindakan balasan drastis pada tahap ini.
Spesialis hubungan AS-Tiongkok dengan Akademi Ilmu Sosial Tiongkok, Liu Weidong, mengatakan kunjungan tersebut tidak akan berdampak besar pada kebijakan pemerintah AS berikutnya di Tiongkok atau Taiwan.
“Dengan sedikit ruang untuk mempengaruhi kebijakan domestik, Trump telah mati-matian berusaha menimbulkan masalah untuk mencegah pemulihan hubungan antara Tiongkok dan AS,” kata Liu.
“Trump mencoba menekan pemerintahan Biden yang akan datang. Tapi upaya ini akan berdampak terbatas dan tidak akan mempengaruhi pembuatan kebijakan pemerintahan baru,” jelasnya.
Pengumuman perjalanan Craft datang di tengah kerusuhan di Capitol AS. Meski Craft bukan anggota kabinet AS, rencana kunjungan itu disebut dapat merekatkan hubungan AS-Taiwan.
Saksikan video menarik berikut ini:
Comment