Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Jumat, 05 Februari 2021 |
KalbarOnline.com – Amerika Serikat disebut militer Tiongkok sengaja menciptakan ketegangan dan mengganggu perdamaian serta stabilitas setelah kapal perang AS berlayar melalui Selat Taiwan. Itu merupakan misi pertama AS di bawah pemerintahan Joe Biden di kawasan Taiwan.
Tiongkok yang mengklaim secara demokratis bahwa Taiwan sebagai wilayahnya sendiri, marah dengan peningkatan dukungan AS untuk pulau itu. Termasuk penjualan senjata dan pengiriman kapal perang melalui Selat Taiwan, yang semakin memperburuk hubungan AS-Tiongkok.
Angkatan Laut AS mengatakan kapal perusak berpeluru kendali USS John S. McCain melakukan transit rutin di Selat Taiwan pada Kamis (4/2) sesuai dengan hukum internasional. Di satu sisi, Kementerian Pertahanan Taiwan menggambarkannya sebagai misi normal.
Baca juga: Tak Ingin Konflik Berkepanjangan, Wapres Tiongkok Ajak AS Berdamai
Dalam sebuah pernyataan pada Kamis (4/2) malam waktu Tiongkok, Komando Timur Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok mengatakan pasukannya telah mengikuti dan melacak kapal AS tersebut.
“Tindakan AS adalah pengulangan trik lama ‘manipulasi campuran’ situasi di Selat Taiwan. AS dengan sengaja menciptakan ketegangan dan mengganggu perdamaian serta stabilitas regional. Kami dengan tegas menentang ini,” sebutnya.
“Tidak peduli bagaimana situasi di Selat Taiwan berubah, pasukan Komando Timur Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok akan dengan loyal menjalankan tugas dan misinya, dengan tegas menjaga kedaulatan nasional, keamanan dan integritas teritorial,” imbuhnya.
Pada tahun lalu, Angkatan Laut AS berlayar melalui Selat Taiwan sebanyak 13 kali.
Tak berbeda jauh dengan era Donald Trump, pemerintah Presiden Joe Biden sangat ingin menunjukkan dukungan AS kepada Taiwan. Biden menyebut komitmen AS terhadap pulau itu sangat kokoh.
Sementara itu, pada bulan lalu, Taiwan melaporkan jet tempur dan pembom Tiongkok telah terbang ke sudut barat daya zona identifikasi pertahanan udaranya, bertepatan dengan sekelompok kapal induk AS yang memasuki Laut China Selatan yang disengketakan. Militer AS mengatakan penerbangan militer Tiongkok itu sebagai pola perilaku tidak stabil dan agresif, namun tidak menimbulkan ancaman bagi kapal induk mereka.
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline.com – Amerika Serikat disebut militer Tiongkok sengaja menciptakan ketegangan dan mengganggu perdamaian serta stabilitas setelah kapal perang AS berlayar melalui Selat Taiwan. Itu merupakan misi pertama AS di bawah pemerintahan Joe Biden di kawasan Taiwan.
Tiongkok yang mengklaim secara demokratis bahwa Taiwan sebagai wilayahnya sendiri, marah dengan peningkatan dukungan AS untuk pulau itu. Termasuk penjualan senjata dan pengiriman kapal perang melalui Selat Taiwan, yang semakin memperburuk hubungan AS-Tiongkok.
Angkatan Laut AS mengatakan kapal perusak berpeluru kendali USS John S. McCain melakukan transit rutin di Selat Taiwan pada Kamis (4/2) sesuai dengan hukum internasional. Di satu sisi, Kementerian Pertahanan Taiwan menggambarkannya sebagai misi normal.
Baca juga: Tak Ingin Konflik Berkepanjangan, Wapres Tiongkok Ajak AS Berdamai
Dalam sebuah pernyataan pada Kamis (4/2) malam waktu Tiongkok, Komando Timur Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok mengatakan pasukannya telah mengikuti dan melacak kapal AS tersebut.
“Tindakan AS adalah pengulangan trik lama ‘manipulasi campuran’ situasi di Selat Taiwan. AS dengan sengaja menciptakan ketegangan dan mengganggu perdamaian serta stabilitas regional. Kami dengan tegas menentang ini,” sebutnya.
“Tidak peduli bagaimana situasi di Selat Taiwan berubah, pasukan Komando Timur Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok akan dengan loyal menjalankan tugas dan misinya, dengan tegas menjaga kedaulatan nasional, keamanan dan integritas teritorial,” imbuhnya.
Pada tahun lalu, Angkatan Laut AS berlayar melalui Selat Taiwan sebanyak 13 kali.
Tak berbeda jauh dengan era Donald Trump, pemerintah Presiden Joe Biden sangat ingin menunjukkan dukungan AS kepada Taiwan. Biden menyebut komitmen AS terhadap pulau itu sangat kokoh.
Sementara itu, pada bulan lalu, Taiwan melaporkan jet tempur dan pembom Tiongkok telah terbang ke sudut barat daya zona identifikasi pertahanan udaranya, bertepatan dengan sekelompok kapal induk AS yang memasuki Laut China Selatan yang disengketakan. Militer AS mengatakan penerbangan militer Tiongkok itu sebagai pola perilaku tidak stabil dan agresif, namun tidak menimbulkan ancaman bagi kapal induk mereka.
Saksikan video menarik berikut ini:
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini