Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Sabtu, 23 Januari 2021 |
KalbarOnline.com – Setelah pelantikan Presiden AS Joe Biden, Tiongkok mengumumkan sanksi yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap pejabat dan penasihat kabinet yang akan berakhir masa jabatannya. Sebanyak 28 pejabat AS dinilai sering menjadi biang kerok terhadap ketidakharmonisan hubungan Tiongkok dan AS. Mereka termasuk mantan menteri luar negeri Mike Pompeo.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Hua Chunying, meminta pemerintahan Demokrat untuk mengembalikan keharmonisan hubungan AS dan Tiongkok. “Pemerintah Trump, terutama Pompeo, mengubur terlalu banyak ranjau yang perlu dipindahkan. Membakar terlalu banyak jembatan yang perlu dibangun kembali,” kata Hua.
“Dengan kerja keras bersama dari kedua sisi, malaikat yang lebih baik dalam hubungan AS-Tiongkok dapat mengalahkan kekuatan jahat,” lanjutnya seperti dilansir dari Washington Post, Sabtu (23/1).
Baca juga: Tiongkok Jatuhkan Sanksi kepada 28 Pejabat AS di Era Donald Trump
Beberapa menit setelah Biden menjadi presiden, Kementerian Luar Negeri Tiongkok mengumumkan sanksi terhadap Pompeo, mantan asisten keamanan nasional Robert C.O’Brien dan Matthew Pottinger, dan 25 orang Amerika lainnya beserta keluarga mereka. Sanksinya, nama mereka masuk daftar hitam dan dilarang bepergian ke Tiongkok termasuk Hongkong dan Makau atau berbisnis dengan negara tersebut.
Sementara, pihak Gedung Putih (tim Biden) mengkritik sanksi tersebut dan menyerukan persatuan Amerika untuk bersaing melawan Tiongkok. “Menerapkan sanksi pada Hari Pelantikan tampaknya merupakan upaya untuk memainkan perpecahan partisan,” kata Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Biden, Emily Horne.
“Orang Amerika dari kedua belah pihak harus mengkritik langkah yang tidak produktif dan sinis ini. Presiden Biden berharap dapat bekerja dengan para pemimpin di kedua belah pihak untuk memposisikan Amerika agar bisa bersaing dengan Tiongkok,” jelas Emily.
Tanggapan keras tersebut menyusu pernyataan tingkat tinggi dalam beberapa hari terakhir yang telah menimbulkan kekhawatiran di Beijing tentang apakah tim Biden sebenarnya akan membalikkan arah kebijakan Tiongkok, seperti yang diharapkan beberapa pihak. Pada sidang konfirmasi Senat, calon menteri luar negeri Biden, Antony Blinken, mengatakan dia setuju dengan penilaian Pompeo bahwa pelanggaran pemerintah Tiongkok di wilayah Xinjiang sama dengan genosida. Dia menambahkan bahwa dia yakin Tiongkok merupakan ancaman terbesar bagi orang asing.
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline.com – Setelah pelantikan Presiden AS Joe Biden, Tiongkok mengumumkan sanksi yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap pejabat dan penasihat kabinet yang akan berakhir masa jabatannya. Sebanyak 28 pejabat AS dinilai sering menjadi biang kerok terhadap ketidakharmonisan hubungan Tiongkok dan AS. Mereka termasuk mantan menteri luar negeri Mike Pompeo.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Hua Chunying, meminta pemerintahan Demokrat untuk mengembalikan keharmonisan hubungan AS dan Tiongkok. “Pemerintah Trump, terutama Pompeo, mengubur terlalu banyak ranjau yang perlu dipindahkan. Membakar terlalu banyak jembatan yang perlu dibangun kembali,” kata Hua.
“Dengan kerja keras bersama dari kedua sisi, malaikat yang lebih baik dalam hubungan AS-Tiongkok dapat mengalahkan kekuatan jahat,” lanjutnya seperti dilansir dari Washington Post, Sabtu (23/1).
Baca juga: Tiongkok Jatuhkan Sanksi kepada 28 Pejabat AS di Era Donald Trump
Beberapa menit setelah Biden menjadi presiden, Kementerian Luar Negeri Tiongkok mengumumkan sanksi terhadap Pompeo, mantan asisten keamanan nasional Robert C.O’Brien dan Matthew Pottinger, dan 25 orang Amerika lainnya beserta keluarga mereka. Sanksinya, nama mereka masuk daftar hitam dan dilarang bepergian ke Tiongkok termasuk Hongkong dan Makau atau berbisnis dengan negara tersebut.
Sementara, pihak Gedung Putih (tim Biden) mengkritik sanksi tersebut dan menyerukan persatuan Amerika untuk bersaing melawan Tiongkok. “Menerapkan sanksi pada Hari Pelantikan tampaknya merupakan upaya untuk memainkan perpecahan partisan,” kata Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Biden, Emily Horne.
“Orang Amerika dari kedua belah pihak harus mengkritik langkah yang tidak produktif dan sinis ini. Presiden Biden berharap dapat bekerja dengan para pemimpin di kedua belah pihak untuk memposisikan Amerika agar bisa bersaing dengan Tiongkok,” jelas Emily.
Tanggapan keras tersebut menyusu pernyataan tingkat tinggi dalam beberapa hari terakhir yang telah menimbulkan kekhawatiran di Beijing tentang apakah tim Biden sebenarnya akan membalikkan arah kebijakan Tiongkok, seperti yang diharapkan beberapa pihak. Pada sidang konfirmasi Senat, calon menteri luar negeri Biden, Antony Blinken, mengatakan dia setuju dengan penilaian Pompeo bahwa pelanggaran pemerintah Tiongkok di wilayah Xinjiang sama dengan genosida. Dia menambahkan bahwa dia yakin Tiongkok merupakan ancaman terbesar bagi orang asing.
Saksikan video menarik berikut ini:
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini