Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Senin, 03 Agustus 2020 |
KalbarOnline.com – Tiongkok kembali meradang terkait sikap Amerika Serikat. Kali ini soal konflik di kawasan Taiwan. AS dituding sudah banyak ikut campur dalam urusan internal Taiwan soal urusan senjata rudal.
Dilansir dari Express.co.uk, Senin (3/8), kolonel senior Tiongkok Ren Guoqiang menyerang Sekretaris Pertahanan AS Mark Esper. Dia menyebut Esper dan AS terlalu sombong.
“(AS) penuh kesombongan”, katanya saat ditanya tentang kesepakatan senjata AS dan Taiwan senilai USD 493 juta untuk peningkatan rudal Patriot dari permukaan ke udara.
Ren mengkonfirmasi bahwa Tiongkok menjatuhkan sanksi pada kontraktor pertahanan AS, Lockheed Martin sebagai dampaknya. Dia juga mengkritik keputusan AS yang mengirim personel militer ke Taiwan untuk latihan.
“Sikap itu memberi dampak negatif yang parah pada hubungan bilateral,” katanya.
Ren menambahkan upaya-upaya untuk menahan Tiongkok dengan Taiwan sudah mencampuri urusan dalam negeri Tiongkok dan merusak perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan. AS dinilai sepenuhnya salah.
Tindakan tersebut dianggap sangat salah kepada otoritas Partai Progresif Demokratik (DPP). “Ini adalah langkah terbaru dari AS yang melanggar prinsip Tiongkok-AS,” tambahnya.
“Kami mendesak pihak AS untuk segera memperbaiki kesalahannya, menghentikan kontak resmi dan militernya dalam bentuk apa pun dengan Taiwan, dengan sungguh-sungguh mematuhi prinsip dan berjanji bahwa tidak ada kejadian serupa yang akan terjadi lagi,” katanya.
Dia memperingatkan bahwa Taiwan adalah bagian yang tidak dapat dicabut dari Tiongkok. “Tidak ada jalan keluar bagi Taiwan untuk mengandalkan dukungan asing, dan akan sia-sia bagi AS untuk menahan Tiongkok dengan Taiwan,” jelasnya.
Tiongkok memastikan bakal tegas mempertahankan kedaulatan nasional, dan menjaga perdamaian serta stabilitas di Selat Taiwan. Ren juga mengkritik Esper, yang baru-baru ini gerah dengan sikap agresif Tiongkok. Hal itu terkait dengan latihan militer yang dilakukan tentara AS di Pulau Hainan di Laut Cina Selatan pada Mei lalu.
“Pernyataan dari pihak AS tentang Tiongkok itu tidak berdasar dan tidak masuk akal, penuh dengan kesombongan, dan cenderung ofensif. Kami sangat menentang pernyataan ini,” tukasnya.
KalbarOnline.com – Tiongkok kembali meradang terkait sikap Amerika Serikat. Kali ini soal konflik di kawasan Taiwan. AS dituding sudah banyak ikut campur dalam urusan internal Taiwan soal urusan senjata rudal.
Dilansir dari Express.co.uk, Senin (3/8), kolonel senior Tiongkok Ren Guoqiang menyerang Sekretaris Pertahanan AS Mark Esper. Dia menyebut Esper dan AS terlalu sombong.
“(AS) penuh kesombongan”, katanya saat ditanya tentang kesepakatan senjata AS dan Taiwan senilai USD 493 juta untuk peningkatan rudal Patriot dari permukaan ke udara.
Ren mengkonfirmasi bahwa Tiongkok menjatuhkan sanksi pada kontraktor pertahanan AS, Lockheed Martin sebagai dampaknya. Dia juga mengkritik keputusan AS yang mengirim personel militer ke Taiwan untuk latihan.
“Sikap itu memberi dampak negatif yang parah pada hubungan bilateral,” katanya.
Ren menambahkan upaya-upaya untuk menahan Tiongkok dengan Taiwan sudah mencampuri urusan dalam negeri Tiongkok dan merusak perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan. AS dinilai sepenuhnya salah.
Tindakan tersebut dianggap sangat salah kepada otoritas Partai Progresif Demokratik (DPP). “Ini adalah langkah terbaru dari AS yang melanggar prinsip Tiongkok-AS,” tambahnya.
“Kami mendesak pihak AS untuk segera memperbaiki kesalahannya, menghentikan kontak resmi dan militernya dalam bentuk apa pun dengan Taiwan, dengan sungguh-sungguh mematuhi prinsip dan berjanji bahwa tidak ada kejadian serupa yang akan terjadi lagi,” katanya.
Dia memperingatkan bahwa Taiwan adalah bagian yang tidak dapat dicabut dari Tiongkok. “Tidak ada jalan keluar bagi Taiwan untuk mengandalkan dukungan asing, dan akan sia-sia bagi AS untuk menahan Tiongkok dengan Taiwan,” jelasnya.
Tiongkok memastikan bakal tegas mempertahankan kedaulatan nasional, dan menjaga perdamaian serta stabilitas di Selat Taiwan. Ren juga mengkritik Esper, yang baru-baru ini gerah dengan sikap agresif Tiongkok. Hal itu terkait dengan latihan militer yang dilakukan tentara AS di Pulau Hainan di Laut Cina Selatan pada Mei lalu.
“Pernyataan dari pihak AS tentang Tiongkok itu tidak berdasar dan tidak masuk akal, penuh dengan kesombongan, dan cenderung ofensif. Kami sangat menentang pernyataan ini,” tukasnya.
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini