Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Jumat, 27 Agustus 2021 |
Sutarmidji Sebut Ribut-ribut Penataan Halaman Pendopo Terlalu Dipolitisir
KalbarOnline, Pontianak – Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji menanggapi santai mengenai penataan halaman Pendopo Gubernur senilai Rp6,8 miliar yang belakangan ramai diperbincangkan. Menurut Midji, hal tersebut terlalu dipolitisir.
“Kita membangun itu semuanya untuk kepentingan masyarakat, tidak ada pembangunan itu untuk kepentingan Sutarmidji dan keluarganya. Semuanya kita pikirkan, itu kan arahan dari pusat. Adakan padat karya. Nah, padat karya itu kan hanya bisa untuk pekerjaan yang kecil-kecil,” kata Midji saat diwawancarai wartawan, Jumat, 27 Agustus 2021.
[caption id="attachment_104584" align="aligncenter" width="600"]
Aktivitas para pekerja penataan halaman Pendopo Gubernur Kalbar (Foto: Fat)[/caption]
Menurutnya, pekerjaan jalan yang cukup besar tak mungkin dilakukan dengan padat karya. Sehingga hal itu sekaligus menjawab pertanyaan mengapa anggaran fantastis tersebut hanya digunakan untuk menata halaman Pendopo Gubernur.
“Jalan yang besar-besar tidak mungkin pakai padat karya. Kalaupun kita gunakan untuk buat jalan kan hanya untuk menyelamat pekerja di sektor itu saja. Sementara, pekerja seperti tukang bangunan, tukang ukir, toko material bangunan bagaimana? Kan artinya mereka nganggur, apakah tahan kita melihat yang seperti itu?,” kata Midji.
Orang nomor wahid di Bumi Tanjungpura ini memastikan, penataan halaman Pendopo Gubernur yang dilakukan pihaknya murni demi kepentingan publik. Terlebih lagi, dari pembangunan itu, banyak pekerja di sektor konstruksi dan properti beserta turunannya yang selama pandemi ini tak bergerak, bisa terselamatkan.
“Itu kan banyak pekerjaan oleh tukang dan turunannya. Tukang pasirnya, tukang semennya, tukang batunya, dan termasuk toko bangunan, dan sebagainya,” kata Midji.
Menurut dia, sektor tersebut yang paling terdampak akibat pandemi Covid-19. Hal inilah yang membuat pihaknya sebagai pemerintah daerah menyediakan pekerjaan.
“Dari pada kita buat padat karya, palingan hanya jalan yang kecil-kecil bisa dilakukan, karena yang besar tidak mungkin, bangunan juga tak mungkin kita buat padat karya, itu (bangunan) bisa ambruk,” kata Midji
Terlebih lagi, halaman Pendopo yang dilakukan penataan itu nantinya akan menjadi ruang terbuka publik baru. Sehingga diyakininya akan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
“Nanti kalau sudah jadi (penataan halaman Pendopo), yang ngomong (miring) itu pasti kepingin juga foto-foto disitu. Contohnya trotoar kemarin diributkan juga, sekarang trotoar sudah jadi siapa yang menikmati? Memangnya saya yang nikmati?,” katanya.
“Jadi lihat dulu apa yang kita kerjakan, jangan dipolitisir,” tutupnya.
Sutarmidji Sebut Ribut-ribut Penataan Halaman Pendopo Terlalu Dipolitisir
KalbarOnline, Pontianak – Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji menanggapi santai mengenai penataan halaman Pendopo Gubernur senilai Rp6,8 miliar yang belakangan ramai diperbincangkan. Menurut Midji, hal tersebut terlalu dipolitisir.
“Kita membangun itu semuanya untuk kepentingan masyarakat, tidak ada pembangunan itu untuk kepentingan Sutarmidji dan keluarganya. Semuanya kita pikirkan, itu kan arahan dari pusat. Adakan padat karya. Nah, padat karya itu kan hanya bisa untuk pekerjaan yang kecil-kecil,” kata Midji saat diwawancarai wartawan, Jumat, 27 Agustus 2021.
[caption id="attachment_104584" align="aligncenter" width="600"]
Aktivitas para pekerja penataan halaman Pendopo Gubernur Kalbar (Foto: Fat)[/caption]
Menurutnya, pekerjaan jalan yang cukup besar tak mungkin dilakukan dengan padat karya. Sehingga hal itu sekaligus menjawab pertanyaan mengapa anggaran fantastis tersebut hanya digunakan untuk menata halaman Pendopo Gubernur.
“Jalan yang besar-besar tidak mungkin pakai padat karya. Kalaupun kita gunakan untuk buat jalan kan hanya untuk menyelamat pekerja di sektor itu saja. Sementara, pekerja seperti tukang bangunan, tukang ukir, toko material bangunan bagaimana? Kan artinya mereka nganggur, apakah tahan kita melihat yang seperti itu?,” kata Midji.
Orang nomor wahid di Bumi Tanjungpura ini memastikan, penataan halaman Pendopo Gubernur yang dilakukan pihaknya murni demi kepentingan publik. Terlebih lagi, dari pembangunan itu, banyak pekerja di sektor konstruksi dan properti beserta turunannya yang selama pandemi ini tak bergerak, bisa terselamatkan.
“Itu kan banyak pekerjaan oleh tukang dan turunannya. Tukang pasirnya, tukang semennya, tukang batunya, dan termasuk toko bangunan, dan sebagainya,” kata Midji.
Menurut dia, sektor tersebut yang paling terdampak akibat pandemi Covid-19. Hal inilah yang membuat pihaknya sebagai pemerintah daerah menyediakan pekerjaan.
“Dari pada kita buat padat karya, palingan hanya jalan yang kecil-kecil bisa dilakukan, karena yang besar tidak mungkin, bangunan juga tak mungkin kita buat padat karya, itu (bangunan) bisa ambruk,” kata Midji
Terlebih lagi, halaman Pendopo yang dilakukan penataan itu nantinya akan menjadi ruang terbuka publik baru. Sehingga diyakininya akan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
“Nanti kalau sudah jadi (penataan halaman Pendopo), yang ngomong (miring) itu pasti kepingin juga foto-foto disitu. Contohnya trotoar kemarin diributkan juga, sekarang trotoar sudah jadi siapa yang menikmati? Memangnya saya yang nikmati?,” katanya.
“Jadi lihat dulu apa yang kita kerjakan, jangan dipolitisir,” tutupnya.
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini