KalbarOnline, Nasional – Politisi Partai Golkar, Maman Abdurrahman mengklaim, berdasarkan hasil temuannya pada Sistem Rekapitulasi Suara Pemilu 2024 (Sirekap) milik KPU, terdapat 65 perolehan suaranya di daerah pemilihan (dapil) Kalbar 1 yang berpindah ke caleg nomor urut satu dari PDI Perjuangan, Cornelis.
Hal itu disampaikan Maman dalam acara Dialog Spesial “Rakyat Bersuara” dengan sub judul “Suara Rakyat Vs Sirekap” yang ditampilkan secara live oleh iNews, Selasa (20/02/2025) malam, pukul 19.00 WIB.
Klaim itu disampaikan Maman saat dirinya dimintai tanggapan oleh sang pemandu acara, Aiman Witjaksono, mengenai soal ribut-ribut kecurangan yang dikaitkan dengan adanya indikasi penggelembungan suara pada pemilihan umum (pemilu) serentak 2024 ini.
Awalnya Maman menjelaskan, bahwa sulit bagi kita untuk langsung menyimpulkan bahwa adanya upaya kecurangan secara sistemik, jika dugaan kecurangan tersebut hanya ditemukan secara parsial, atau hanya terjadi di satu atau dua kabupaten saja. Terlebih isu-isu kecurangan yang berkembang di media sosial saat ini menurutnya, tidak kurang hanyalah permasalahan teknis pada perhitungan semata.
“Saya tidak bermaksud membela KPU atau juga tidak bermaksud apa-apa ya, walaupun saya mengakui perlu banyak yang dievaluasi, tapi saya lebih suka menggunakan kata ‘ada kesalahan’ dalam mentransformasikan atau mengkonversi data scan, berubah menjadi data digital. Teknologinya seperti apa kurang lebih itulah. Tapi lebih kepada kesalahan membaca scan-an yang dikirim dari temen-temen di TPS,” ujarnya.
Dalam konteks besarnya, Maman lalu mengingatkan, bahwa dalam pemilu kali ini, terdapat kurang lebih sebanyak 800 ribu TPS yang melaksanakan pencoblosan. Ia pun lantas melemparkan pertanyaan retorik kepada Aiman.
“Apakah ada masalah di satu-dua kabupaten, lalu di-upload di media sosial, itu bisa dijadikan alat untuk menyimpulkan telah terjadi upaya sistematik penggelembungan? Itukan masih terlalu jauh Mas (Aiman), di tengah kondisi ada 800 ribu TPS yang ada?” tuturnya.
Maman kemudian memberikan contoh kasus nyata yang dialami di dapilnya sendiri, Kalbar 1. Di mana dia sebagai caleg DPR RI nomor urut 1 dari Partai Golkar telah mengalami penyusutan sebanyak 65 suara, yang mana kemudian diketahui suaranya itu ternyata berpindah ke calon lain di satu dapilnya.
“Contoh kasus saya Mas, saya kebetulan nyaleg di Kalimantan Barat, data C1 yang di-upload itu, suara saya 65 di TPS itu, ternyata pada saat direkap, masuk di Sirekap itu 65 suara saya itu masuk ke Pak Cornelis PDIP,” ujarnya.
Maksud Maman, jika contoh tersebut kemudian dibesar-besarkan menjadi sebuah kecurangan yang dianggap terstruktur, sistematis dan masif, maka hal itu tentu dirasa tidak fair. Terlebih dia cukup meyakini, kalau kesalahan perpindahan suaranya itu kurang lebih merupakan kesalahan sistem pembacaan data scan oleh Sirekap pada saat di-upload.
“Kalau kita mau ngambil kesimpulan ada upaya menggeser suara saya, bisa aja dong? Tetapi kan belum bisa memenuhi syarat-syarat bahwa ada praktek upaya kecurangan secara sistematis,” lugasnya.
Informasi terkait adanya perpindahan suara itu pun kemudian dikonfirmasi ulang oleh Aiman Witjaksono dengan mengatakan, “Tapi ini kejadian bener ya?”
“Kejadian bener! Dan itu hanya satu TPS,” jawab Maman.
“Tapi maksud saya.., poinnya yang saya mau bilang ini semata-mata tidak lebih tidak kurang adalah sebuah format sistem yang saya tidak tahu pakai bahasa teknologinya apa, (ada indikasi kesalahan) membaca scan-an data (yang) dikonversi ke dalam bentuk digital, itu saja sebetulnya. (Sirekap) inikan teknologi baru yang lagi diterapkan oleh KPU,” paparnya. (FikA)
Comment