Luncurkan Buku Potret Jakarta 2020, Anies Baswedan Apresiasi Karya Fotografi di Tengah Pandemi

KalbarOnline.com — Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan, meluncurkan karya buku Potret Jakarta 2020 Kolaborasi Melawan Pandemi secara virtual pada Sabtu (30/1). Buku tersebut merupakan kolaborasi 73  kreator konten foto di Ibu Kota yang mendokumentasikan aksi penanggulangan pandemi oleh seluruh elemen masyarakat selama 2020.

Dalam sambutannya, Anies mengapresiasi karya buku ini yang diharapkan dapat memberi manfaat dan inspirasi kepada pembaca terkait kejadian penanganan pandemi COVID, meski tidak melihat langsung kondisi di lapangan.

IKLANSUMPAHPEMUDA

“Lewat buku ini kita bisa melihat pengalaman dan merasakan apa yang ada di peristiwa yang direkam. Bagi kita yang menjalani pandemi, bisa disadarkan bahwa banyak aspek kehidupan tercipta. Mulai dari saat ada yang diisolasi tak banyak aktivitas. Dengan adanya buku ini, ada kesempatan kita melihat kejadian yang tak langsung dirasakan di lapangan. Ini adalah kumpulan dokumentasi yang bila dibaca anak cucu kita akan menjadi sangat luar biasa. Banyak peristiwa pandemi sebelum COVID-19 seperti flu spanyol, tapi masih minim info, narasi, dan dokumentasi secara komprehensif,” ujar Gubernur Anies, seperti dilansir dari Siaran Pers PPID DKI Jakarta, Sabtu (30/1).

Gubernur Anies menilai karya dalam bentuk kumpulan dokumentasi dalam buku ini sangat luar biasa, karena  bisa dijadikan arsip untuk generasi masa depan.

Menurutnya, pandemi ini menjadi wahana kreativitas yang luar biasa bagi para konten kreator foto.

Baca Juga :  Golkar dan NasDem Satu Suara Dukung Pengesahan Omnibus Law

“Contoh saya lihat foto yang dibuat mas Rifki Widiyanto, fotonya sederhana yakni foto Wisma Atlet, kalau cuma foto tanpa ada cerita akan hampa. Tapi di sini tertulis adalah tempat menampung pasien COVID di ASEAN. Gambar gedung ini tidak akan lekang lintas zaman, karena tempat banyak penyintas berkumpul, kalau dimasa depan ingin berwisata sejarah terkait COVID, ini sangat berpotensi dikelola dengan baik. Memang, Ini bukan sekadar gedung, tapi bagian sejarah kita memerangi pandemi,” jelas Gubernur Anies.

Ia juga mengapresiasi karya salah satu konten kreator, Yusie Meiti lewat karyanya dalam menggambarkan Jalan Sudirman yang senyap selama peristiwa COVID-19. Hal ini karena masyarakat umum tidak mudah menemukan cara memanfaatkan area publik sebagai suatu karya pada momen yang pas.

“Ini gambar indah yang punya banyak cerita, jadi bukan sekadar foto karena setiap foto adalah kesempatan kita untuk berinteraksi. Ke depan, DKI pasti dukung, inilah cara kita menyusun sejarah dalam bentuk imaji dan narasi sehingga memberi pikiran kita untuk memahami sesuai persepsi masing masing,” tambah Gubernur Anies.

Dalam buku ini tersaji 200 karya foto yang merekam berbagai aspek kehidupan di Jakarta selama pandemi 2020. Mulai suasana kota, aktivitas masyarakat, suasana perawatan di rumah sakit, transportasi publik hingga pemakaman dengan protokol COVID-19. Menurut Yusie, kurator foto di buku ini, potret ini diambil dalam rentang Maret hingga Desember 2020.

Baca Juga :  MPR: Langkah Presiden Delegasikan Kewenangan ke Daerah Terkait Corona Tepat

Di halaman pembuka buku tertulis, Buku ini dipersembahkan oleh para kreator konten di Jakarta kepada seluruh tenaga kesehatan yang bekerja bahu membahu melawan infeksi COVID-19 dan kepada seluruh masyarakat yang disiplin menjalankan protokol kesehatan. Semoga Jakarta segera pulih !”

Terakhir, Gubernur Anies berharap para konten kreator foto terus melanjutkan karyanya, serta mengimbau mereka tidak menghapus karya yang tak sempat dipajang pada buku tersebut. Menurut Gubernur Anies, bahan tersebut bisa bermanfaat di kemudian hari untuk rekonstruksi kejadiaan pandemi di masa depan, sebagai pembelajaran.

“Kreativitas harus terus jalan, terus jadikan Jakarta untuk kanvas kreasi fotografi. Mudah-mudahan banyak lagi bisa merangsang proses narasi menjadi lebih baik. Selamat kepada yang sudah berkarya,” tandas Gubernur Anies.

Perlu diketahui, peluncuran buku Potret Jakarta 2020 Kolaborasi Melawan Pandemi turut dihadiri oleh Fotografer Senior Drigo Tobing, editor foto Rifki Widiyanto dan kurator Yusie Meiti, serta kreator konten yang karyanya dimuat di dalam buku tersebut.(IND)

Comment