Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Jumat, 07 September 2018 |
Citizen Jurnalis
Siti Maulida
Mahasiswa IAIN
Pontianak
KalbarOnline, Pontianak
– Jurusan Studi Agama-agama FUAD Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak
memandang perlu untuk menyiapkan sumber daya mahasiswa moderat dengan bekal
khazanah dan wawasan yang luas dalam hal keragaman di Kalbar.

Oleh karena itu, Jurusan SAA menggelar kegiatan kuliah
perdana jurusan yang bertujuan mengokohkan visi dasar akademis mahasiswa SAA.
Acara yang diselenggarakan pada Kamis (6/9/2018) ini mengundang Kepala
Kesbangpol Kota Pontianak, Rizal Muthahar, S.Sos sebagai narasumber utama.
Sebagai stakeholder dari birokrasi pemerintahan, narasumber
adalah pihak yang berkompeten untuk membahas tema dari seminar SAA yang
bertemakan ‘Multiculturalism Today: Potret Keragaman Terkini di Kalbar, antara
Peluang dan Tantangan’. Kegiatan ini akan melibatkan seluruh mahasiswa jurusan
SAA IAIN Pontianak.
Dr Ridwan Rosdiawan, Ketua Jurusan SAA mengungkapkan bahwa jurusan
SAA FUAD IAIN Pontianak berkiprah langsung dalam membangun dialog, mediasi,
serta pembentukan atmosfir moderasi antar elemen masyarakat dari beragam latar
belakang keyakinan dan budaya. Tugas utama ini membutuhkan pondasi kuat berupa
penyiapan dan pemantapan agen-agen penyemai semangat perdamaian. Dalam dunia
akademik, mahasiswa adalah agen utamanya.
“IAIN Pontianak merupakan salahsatu stakeholder terdepan
yang berkomitmen menjadi pelopor dan dalam proses kerukunan dan keharmonian
dalam multikulturalisme kehidupan di Kalbar. Peran Tri Dharma perguruan tinggi
dioptimalisasi untuk berkontribusi melalui bidang pendidikan, penelitian dan
pengabdian masyarakat. Unit instansi di IAIN Pontianak yang mengemban tugas
utama pada ranah ini adalah Jurusan Studi Agama-Agama (SAA) yang berada di
bawah naungan Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah (FUAD) IAN Pontianak,” pungkas
Ridwan.
Senada dengan Ridwan, Dr Ismail Ruslan Selaku Dekan FUAD
IAIN Pontianak mengungkapkan bahwa fakta keragaman di Kalimantan Barat telah menjadi
fokus perhatian nasional. Dinamika harmonisasi dan konflik yang pernah terjadi
dalam sejarah sosial kemasyarakatannya menjadikan Kalbar sebagai barometer
integrasi dalam konteks ke-Bhinneka-an di negeri ini.
Kekayaan “warna” latar belakang keyakinan, etnisitas serta
afiliasi sosial menjadi berkah sekaligus potensi ancaman yang membayangi.
Oleh karena itu, menurut Ismail Ruslan telah menjadi
kesadaran bersama yang terpatri baik dalam visi maupun misi dari semua
stakeholder di segmen organisasi pemerintah, swasta, formal maupun informal.
Harmoni dan kerukunan hidup dalam keterjaminan menjalankan hak asasi individu adalah
syarat mutlak bagi kemajuan Kalbar serta menjadi sumber inspirasi rujukan bagi
strategi pembangunan nasional.
“Itulah komitmen yang mendasari paradigma sekaligus arah
tujuan program dari pihak-pihak langsung terkait termasuk kegiatan yang
dilakukan oleh jurusan SAA FUAD IAIN Pontianak ini,” pungkas Ismail. (*)
Citizen Jurnalis
Siti Maulida
Mahasiswa IAIN
Pontianak
KalbarOnline, Pontianak
– Jurusan Studi Agama-agama FUAD Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak
memandang perlu untuk menyiapkan sumber daya mahasiswa moderat dengan bekal
khazanah dan wawasan yang luas dalam hal keragaman di Kalbar.

Oleh karena itu, Jurusan SAA menggelar kegiatan kuliah
perdana jurusan yang bertujuan mengokohkan visi dasar akademis mahasiswa SAA.
Acara yang diselenggarakan pada Kamis (6/9/2018) ini mengundang Kepala
Kesbangpol Kota Pontianak, Rizal Muthahar, S.Sos sebagai narasumber utama.
Sebagai stakeholder dari birokrasi pemerintahan, narasumber
adalah pihak yang berkompeten untuk membahas tema dari seminar SAA yang
bertemakan ‘Multiculturalism Today: Potret Keragaman Terkini di Kalbar, antara
Peluang dan Tantangan’. Kegiatan ini akan melibatkan seluruh mahasiswa jurusan
SAA IAIN Pontianak.
Dr Ridwan Rosdiawan, Ketua Jurusan SAA mengungkapkan bahwa jurusan
SAA FUAD IAIN Pontianak berkiprah langsung dalam membangun dialog, mediasi,
serta pembentukan atmosfir moderasi antar elemen masyarakat dari beragam latar
belakang keyakinan dan budaya. Tugas utama ini membutuhkan pondasi kuat berupa
penyiapan dan pemantapan agen-agen penyemai semangat perdamaian. Dalam dunia
akademik, mahasiswa adalah agen utamanya.
“IAIN Pontianak merupakan salahsatu stakeholder terdepan
yang berkomitmen menjadi pelopor dan dalam proses kerukunan dan keharmonian
dalam multikulturalisme kehidupan di Kalbar. Peran Tri Dharma perguruan tinggi
dioptimalisasi untuk berkontribusi melalui bidang pendidikan, penelitian dan
pengabdian masyarakat. Unit instansi di IAIN Pontianak yang mengemban tugas
utama pada ranah ini adalah Jurusan Studi Agama-Agama (SAA) yang berada di
bawah naungan Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah (FUAD) IAN Pontianak,” pungkas
Ridwan.
Senada dengan Ridwan, Dr Ismail Ruslan Selaku Dekan FUAD
IAIN Pontianak mengungkapkan bahwa fakta keragaman di Kalimantan Barat telah menjadi
fokus perhatian nasional. Dinamika harmonisasi dan konflik yang pernah terjadi
dalam sejarah sosial kemasyarakatannya menjadikan Kalbar sebagai barometer
integrasi dalam konteks ke-Bhinneka-an di negeri ini.
Kekayaan “warna” latar belakang keyakinan, etnisitas serta
afiliasi sosial menjadi berkah sekaligus potensi ancaman yang membayangi.
Oleh karena itu, menurut Ismail Ruslan telah menjadi
kesadaran bersama yang terpatri baik dalam visi maupun misi dari semua
stakeholder di segmen organisasi pemerintah, swasta, formal maupun informal.
Harmoni dan kerukunan hidup dalam keterjaminan menjalankan hak asasi individu adalah
syarat mutlak bagi kemajuan Kalbar serta menjadi sumber inspirasi rujukan bagi
strategi pembangunan nasional.
“Itulah komitmen yang mendasari paradigma sekaligus arah
tujuan program dari pihak-pihak langsung terkait termasuk kegiatan yang
dilakukan oleh jurusan SAA FUAD IAIN Pontianak ini,” pungkas Ismail. (*)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini