Pontianak    

SAA IAIN Pontianak Gelar Seminar Multikulturalisme: Potret Keragaman di Kalbar

Oleh : Jauhari Fatria
Jumat, 07 September 2018
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

Citizen Jurnalis

Siti Maulida

Mahasiswa IAIN

Pontianak

KalbarOnline, Pontianak

Jurusan Studi Agama-agama FUAD Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak

memandang perlu untuk menyiapkan sumber daya mahasiswa moderat dengan bekal

khazanah dan wawasan yang luas dalam hal keragaman di Kalbar.

Oleh karena itu, Jurusan SAA menggelar kegiatan kuliah

perdana jurusan yang bertujuan mengokohkan visi dasar akademis mahasiswa SAA.

Acara yang diselenggarakan pada Kamis (6/9/2018) ini mengundang Kepala

Kesbangpol Kota Pontianak, Rizal Muthahar, S.Sos sebagai narasumber utama.

Sebagai stakeholder dari birokrasi pemerintahan, narasumber

adalah pihak yang berkompeten untuk membahas tema dari seminar SAA yang

bertemakan ‘Multiculturalism Today: Potret Keragaman Terkini di Kalbar, antara

Peluang dan Tantangan’. Kegiatan ini akan melibatkan seluruh mahasiswa jurusan

SAA IAIN Pontianak.

Dr Ridwan Rosdiawan, Ketua Jurusan SAA mengungkapkan bahwa jurusan

SAA FUAD IAIN Pontianak berkiprah langsung dalam membangun dialog, mediasi,

serta pembentukan atmosfir moderasi antar elemen masyarakat dari beragam latar

belakang keyakinan dan budaya. Tugas utama ini membutuhkan pondasi kuat berupa

penyiapan dan pemantapan agen-agen penyemai semangat perdamaian. Dalam dunia

akademik, mahasiswa adalah agen utamanya.

“IAIN Pontianak merupakan salahsatu stakeholder terdepan

yang berkomitmen menjadi pelopor dan dalam proses kerukunan dan keharmonian

dalam multikulturalisme kehidupan di Kalbar. Peran Tri Dharma perguruan tinggi

dioptimalisasi untuk berkontribusi melalui bidang pendidikan, penelitian dan

pengabdian masyarakat. Unit instansi di IAIN Pontianak yang mengemban tugas

utama pada ranah ini adalah Jurusan Studi Agama-Agama (SAA) yang berada di

bawah naungan Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah (FUAD) IAN Pontianak,” pungkas

Ridwan.

Senada dengan Ridwan, Dr Ismail Ruslan Selaku Dekan FUAD

IAIN Pontianak mengungkapkan bahwa fakta keragaman di Kalimantan Barat telah menjadi

fokus perhatian nasional. Dinamika harmonisasi dan konflik yang pernah terjadi

dalam sejarah sosial kemasyarakatannya menjadikan Kalbar sebagai barometer

integrasi dalam konteks ke-Bhinneka-an di negeri ini.

Kekayaan “warna” latar belakang keyakinan, etnisitas serta

afiliasi sosial menjadi berkah sekaligus potensi ancaman yang membayangi.

Oleh karena itu, menurut Ismail Ruslan telah menjadi

kesadaran bersama yang terpatri baik dalam visi maupun misi dari semua

stakeholder di segmen organisasi pemerintah, swasta, formal maupun informal.

Harmoni dan kerukunan hidup dalam keterjaminan menjalankan hak asasi individu adalah

syarat mutlak bagi kemajuan Kalbar serta menjadi sumber inspirasi rujukan bagi

strategi pembangunan nasional.

“Itulah komitmen yang mendasari paradigma sekaligus arah

tujuan program dari pihak-pihak langsung terkait termasuk kegiatan yang

dilakukan oleh jurusan SAA FUAD IAIN Pontianak ini,” pungkas Ismail. (*)

Artikel Selanjutnya
Hadir di Sertijab Gubernur-Wakil Gubernur Kalbar, Ini Harapan Bupati Sekadau
Jumat, 07 September 2018
Artikel Sebelumnya
Perkembangan Milenial Ketiga, Kapolda: ‘Just One Click’ Bisa Transaksi Online
Jumat, 07 September 2018

Berita terkait