Pontianak    

Ria Norsan Ajak Umat Islam Jaga Silaturahim Dalam Keragaman Agama, Adat dan Budaya

Oleh : Jauhari Fatria
Minggu, 16 Desember 2018
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

KalbarOnline,

Pontianak – Wakil Gubernur Kalbar, Ria Norsan menghadiri Tabligh Akbar yang

digelar Jama’ah Hizbullah wilayah Kalbar, Minggu (16/12/2018).

Acara Ta'lim Jama'ah Muslimin Wilayah Kalbar ke-XXII yang

mengusung tema ‘Menggalang Ukhuwah, Hindari Perpecahan dalam Kesatuan Ummat

Menuju Kejayaan Islam dan Muslimin’ ini berlangsung di Masjid Raya Mujahidin.

Wagub Ria Norsan dalam sambutannya menyatakan bahwa tema

yang diusung dalam acara ini sangat tepat dan sangat relevan dengan kondisi

yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini termasuk di Kalbar.

“Untuk itu, saya mengajak kita semua yang hadir, melalui

acara ini dapat terus menjaga silaturahmi di tengah keragaman adat, budaya dan

agama yang berbeda diantara masyarakat kita sehingga tercipta rasa persatuan

dan kesatuan demi pembangunan dan kemajuan Kalbar,” ajaknya.

Ia juga menandang acara ini sebagai sebuah kegiatan yang

positif sebagai upaya meningkatkan kualitas keimanan, meningkatkan wawasan dan

pengetahuan bagi kita khususnya umat Muslim di Kalbar. Pemprov Kalbar,

kata dia, sangat menyambut baik dan memberikan apresiasi kepada Panitia dan

Jama'ah Muslimin (Hizbullah) wilayah Kalbar atas prakarsanya dalam menyelenggarakan

kegiatan Ta’lim.

Ukhuwah Islamiyah atau persaudaraan Islam merupakan salah

satu sumber utama kekuatan umat muslim sebagai implementasi Hablum Minannas

(Hubungan antar manusia) dengan penuh cinta dan kasih sayang.

Dikatakannya, terwujudnya Ukhuwah Islamiyah merupakan

dambaan setiap Muslim, hanya saja, nilai ukhuwah ini terkadang kerap mengalami

permasalahan yang dapat merusaknya Islam sangat menekankan persaudaraan dan persatuan,

bahkan Islam datang untuk mempersatukan umatnya dengan banyaknya persamaan,

bukan untuk berpecah belah terhadap sedikit perbedaan, pada zaman sekarang ini.

“Media sosial sebagai produk teknologi seharusnya perlu didayagukanan

untuk memperkuat ukhuwah, mempererat tali silaturahim dan persaudaraan muslim,”

ingatnya.

Namun, pada faktanya, seringkali medsos disalahgunakan.

Medsos digunakan sebagai ajang untuk saling mencaci, mem-bully, menyebarkan

ghibah, fitnah, namimah (mengadu domba) dan permusuhan khususnya di tahun

politik.

“Gunakan medsos untuk kemaslahatan dan kebaikan, serta

merajut persaudaraan. Bukan untuk menebar gosip, hoax, fitnah dan adu domba,

agar bijak dalam memanfaatkan medsos. Kemudahan komunikasi mestinya dijadikan

wahana penyambung silaturrahim dan pengokoh ukhuwah,” jelasnya.

Dalam kondisi seperti ini dibutuhkan kedewasaan semua pihak,

terutama masyarakat di tingkat bawah untuk tidak terbawa arus dengan hasutan,

fitnah dan provokasi, masyarakat harus dikuatkan dengan prinsip ‘Ukhuwah

Wathaniyah’ persaudaraan sesama warga negara. ‘Ukhuwah Islamiyyah’ persaudaraan

sesama umat Islam dan ‘Ukhuwah Basyariyah’ persaudaraan sesama manusia.

“Hal ini menjadi sangat penting untuk dikuatkan di tengah

bebasnya ujaran kebencian, hasutan dan fitnah yang bebas dimana-mana untuk

memecah belah ikatan sesama warga negara,” pesannya.

Dijelaskannya, umat Islam tidak hanya mempunyai ikatan

persaudaraan dengan sesama muslim, akan tetapi punya tanggungjawab menjaga

persaudaraan antar sesama warga negara yang beragam.

Umat Islam telah lama berdampingan secara harmonis dengan

umat lain dalam bingkai kebhinnekaan, Pancasila dan NKRI.

Warisan penting persaudaraan yang telah dirumuskan oleh para

pendahulu bangsa ini harus dijaga untuk menjamin keutuhan negara dan bangsa

khusunya di Kalbar.

“Umat Islam harus cerdas dalam menyikapi perbedaan, apalagi

menyikapi ajakan yang memperuncing perbedaan, kita tidak bisa menghindari

perbedaan, tetapi yang terpenting adalah menjaga perbedaan dalam kesatuan yang

harmoni,” ingatnya lagi.

Mantan Bupati Mempawah ini mengatakan, saat ini salah satu

fenomena yang terjadi di sekitar kita adalah munculnya pemahaman agama yang

eksklusif, cenderung radikal dan tertutup.

Sementara di sisi lain terjadi penurunan nilai moral serta

akhlak generasi muda sehingga terjadi berbagai pelanggaran norma serta tindak

kejahatan di sekitar kita seperti maraknya pelecehan seksual, penghinaan,

pembunuhan, penipuan, yang berdampak pada goyahnya sendi-sendi kehidupan kita

sebagai bangsa yang beradab dan beragama.

Ditambah lagi dengan maraknya peredaran obat-obat terlarang

seperti Narkoba yang menyasar para generasi muda bangsa ini sehingga kini telah

dianggap sebagai kejahatan luar biasa. Tentu Pemerintah, ulama dan orang tua,

tidak bisa menutup mata, berdiam diri dan hanya bicara, akan tetapi juga harus

berbuat sesuatu mengingat anak-anak merupakan generasi penerus sekaligus aset

bangsa yang harus dijaga sehingga terbebas dari bahaya dan pengaruh negatif.

Untuk membentengi para generasi muda terutama para siswa dan

mahasiswa dari hal-hal negatif maka perlu ditanamkan dan diwariskan nilai-nilai

keagamaan secara terus menerus, hal ini dimaksudkan agar umat dapat memahami

makna ajaran agama secara benar dan terarah dalam rangka mewujudkan masyarakat

yang taat melaksanakan ajaran agamanya dengan rukun, damai dan sejahtera.

“Saya mengajak semua Pemuka Agama dan semua yang hadir

disini mari bersama-sama untuk saling bersinergi, saling bermitra, dan saling

melayani untuk kepentingan bersama, terutama terkait dengan peran serta dan

keterlibatan masyarakat dalam kegiatan pembangunan, serta atas kontribusinya

selama ini dalam mengawal dan menciptakan kehidupan masyarakat yang rukun dan

damai, sehingga sampai hari ini kita masih hidup berdampingan dengan harmonis,”

ajaknya lagi.

“Terus tingkatkan kiprahnya dalam berbagai sektor

pembangunan di negeri ini, sehingga cita-cita kita mewujudkan Kalimantan Barat

yang makmur, damai dan sejahtera dapat terwujud. Tetaplah berjuang demi kemajuan

Islam dan pembangunan bangsa,” pungkasnya. (*/Fai)

Artikel Selanjutnya
Donor Darah Hingga Kunjungi Veteran Warnai Hari Juang Kartika ke-73 di Ketapang
Sabtu, 15 Desember 2018
Artikel Sebelumnya
Hadapi Natal dan Tahun Baru, Diskopkumdag Sekadau Gelar Pasar Murah
Sabtu, 15 Desember 2018

Berita terkait