Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Minggu, 16 Desember 2018 |
KalbarOnline,
Pontianak – Wakil Gubernur Kalbar, Ria Norsan menghadiri Tabligh Akbar yang
digelar Jama’ah Hizbullah wilayah Kalbar, Minggu (16/12/2018).
Acara Ta'lim Jama'ah Muslimin Wilayah Kalbar ke-XXII yang
mengusung tema ‘Menggalang Ukhuwah, Hindari Perpecahan dalam Kesatuan Ummat
Menuju Kejayaan Islam dan Muslimin’ ini berlangsung di Masjid Raya Mujahidin.
Wagub Ria Norsan dalam sambutannya menyatakan bahwa tema
yang diusung dalam acara ini sangat tepat dan sangat relevan dengan kondisi
yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini termasuk di Kalbar.
“Untuk itu, saya mengajak kita semua yang hadir, melalui
acara ini dapat terus menjaga silaturahmi di tengah keragaman adat, budaya dan
agama yang berbeda diantara masyarakat kita sehingga tercipta rasa persatuan
dan kesatuan demi pembangunan dan kemajuan Kalbar,” ajaknya.
Ia juga menandang acara ini sebagai sebuah kegiatan yang
positif sebagai upaya meningkatkan kualitas keimanan, meningkatkan wawasan dan
pengetahuan bagi kita khususnya umat Muslim di Kalbar. Pemprov Kalbar,
kata dia, sangat menyambut baik dan memberikan apresiasi kepada Panitia dan
Jama'ah Muslimin (Hizbullah) wilayah Kalbar atas prakarsanya dalam menyelenggarakan
kegiatan Ta’lim.
Ukhuwah Islamiyah atau persaudaraan Islam merupakan salah
satu sumber utama kekuatan umat muslim sebagai implementasi Hablum Minannas
(Hubungan antar manusia) dengan penuh cinta dan kasih sayang.
Dikatakannya, terwujudnya Ukhuwah Islamiyah merupakan
dambaan setiap Muslim, hanya saja, nilai ukhuwah ini terkadang kerap mengalami
permasalahan yang dapat merusaknya Islam sangat menekankan persaudaraan dan persatuan,
bahkan Islam datang untuk mempersatukan umatnya dengan banyaknya persamaan,
bukan untuk berpecah belah terhadap sedikit perbedaan, pada zaman sekarang ini.
“Media sosial sebagai produk teknologi seharusnya perlu didayagukanan
untuk memperkuat ukhuwah, mempererat tali silaturahim dan persaudaraan muslim,”
ingatnya.
Namun, pada faktanya, seringkali medsos disalahgunakan.
Medsos digunakan sebagai ajang untuk saling mencaci, mem-bully, menyebarkan
ghibah, fitnah, namimah (mengadu domba) dan permusuhan khususnya di tahun
politik.
“Gunakan medsos untuk kemaslahatan dan kebaikan, serta
merajut persaudaraan. Bukan untuk menebar gosip, hoax, fitnah dan adu domba,
agar bijak dalam memanfaatkan medsos. Kemudahan komunikasi mestinya dijadikan
wahana penyambung silaturrahim dan pengokoh ukhuwah,” jelasnya.
Dalam kondisi seperti ini dibutuhkan kedewasaan semua pihak,
terutama masyarakat di tingkat bawah untuk tidak terbawa arus dengan hasutan,
fitnah dan provokasi, masyarakat harus dikuatkan dengan prinsip ‘Ukhuwah
Wathaniyah’ persaudaraan sesama warga negara. ‘Ukhuwah Islamiyyah’ persaudaraan
sesama umat Islam dan ‘Ukhuwah Basyariyah’ persaudaraan sesama manusia.
“Hal ini menjadi sangat penting untuk dikuatkan di tengah
bebasnya ujaran kebencian, hasutan dan fitnah yang bebas dimana-mana untuk
memecah belah ikatan sesama warga negara,” pesannya.
Dijelaskannya, umat Islam tidak hanya mempunyai ikatan
persaudaraan dengan sesama muslim, akan tetapi punya tanggungjawab menjaga
persaudaraan antar sesama warga negara yang beragam.
Umat Islam telah lama berdampingan secara harmonis dengan
umat lain dalam bingkai kebhinnekaan, Pancasila dan NKRI.
Warisan penting persaudaraan yang telah dirumuskan oleh para
pendahulu bangsa ini harus dijaga untuk menjamin keutuhan negara dan bangsa
khusunya di Kalbar.
“Umat Islam harus cerdas dalam menyikapi perbedaan, apalagi
menyikapi ajakan yang memperuncing perbedaan, kita tidak bisa menghindari
perbedaan, tetapi yang terpenting adalah menjaga perbedaan dalam kesatuan yang
harmoni,” ingatnya lagi.
Mantan Bupati Mempawah ini mengatakan, saat ini salah satu
fenomena yang terjadi di sekitar kita adalah munculnya pemahaman agama yang
eksklusif, cenderung radikal dan tertutup.
Sementara di sisi lain terjadi penurunan nilai moral serta
akhlak generasi muda sehingga terjadi berbagai pelanggaran norma serta tindak
kejahatan di sekitar kita seperti maraknya pelecehan seksual, penghinaan,
pembunuhan, penipuan, yang berdampak pada goyahnya sendi-sendi kehidupan kita
sebagai bangsa yang beradab dan beragama.
Ditambah lagi dengan maraknya peredaran obat-obat terlarang
seperti Narkoba yang menyasar para generasi muda bangsa ini sehingga kini telah
dianggap sebagai kejahatan luar biasa. Tentu Pemerintah, ulama dan orang tua,
tidak bisa menutup mata, berdiam diri dan hanya bicara, akan tetapi juga harus
berbuat sesuatu mengingat anak-anak merupakan generasi penerus sekaligus aset
bangsa yang harus dijaga sehingga terbebas dari bahaya dan pengaruh negatif.
Untuk membentengi para generasi muda terutama para siswa dan
mahasiswa dari hal-hal negatif maka perlu ditanamkan dan diwariskan nilai-nilai
keagamaan secara terus menerus, hal ini dimaksudkan agar umat dapat memahami
makna ajaran agama secara benar dan terarah dalam rangka mewujudkan masyarakat
yang taat melaksanakan ajaran agamanya dengan rukun, damai dan sejahtera.
“Saya mengajak semua Pemuka Agama dan semua yang hadir
disini mari bersama-sama untuk saling bersinergi, saling bermitra, dan saling
melayani untuk kepentingan bersama, terutama terkait dengan peran serta dan
keterlibatan masyarakat dalam kegiatan pembangunan, serta atas kontribusinya
selama ini dalam mengawal dan menciptakan kehidupan masyarakat yang rukun dan
damai, sehingga sampai hari ini kita masih hidup berdampingan dengan harmonis,”
ajaknya lagi.
“Terus tingkatkan kiprahnya dalam berbagai sektor
pembangunan di negeri ini, sehingga cita-cita kita mewujudkan Kalimantan Barat
yang makmur, damai dan sejahtera dapat terwujud. Tetaplah berjuang demi kemajuan
Islam dan pembangunan bangsa,” pungkasnya. (*/Fai)
KalbarOnline,
Pontianak – Wakil Gubernur Kalbar, Ria Norsan menghadiri Tabligh Akbar yang
digelar Jama’ah Hizbullah wilayah Kalbar, Minggu (16/12/2018).
Acara Ta'lim Jama'ah Muslimin Wilayah Kalbar ke-XXII yang
mengusung tema ‘Menggalang Ukhuwah, Hindari Perpecahan dalam Kesatuan Ummat
Menuju Kejayaan Islam dan Muslimin’ ini berlangsung di Masjid Raya Mujahidin.
Wagub Ria Norsan dalam sambutannya menyatakan bahwa tema
yang diusung dalam acara ini sangat tepat dan sangat relevan dengan kondisi
yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini termasuk di Kalbar.
“Untuk itu, saya mengajak kita semua yang hadir, melalui
acara ini dapat terus menjaga silaturahmi di tengah keragaman adat, budaya dan
agama yang berbeda diantara masyarakat kita sehingga tercipta rasa persatuan
dan kesatuan demi pembangunan dan kemajuan Kalbar,” ajaknya.
Ia juga menandang acara ini sebagai sebuah kegiatan yang
positif sebagai upaya meningkatkan kualitas keimanan, meningkatkan wawasan dan
pengetahuan bagi kita khususnya umat Muslim di Kalbar. Pemprov Kalbar,
kata dia, sangat menyambut baik dan memberikan apresiasi kepada Panitia dan
Jama'ah Muslimin (Hizbullah) wilayah Kalbar atas prakarsanya dalam menyelenggarakan
kegiatan Ta’lim.
Ukhuwah Islamiyah atau persaudaraan Islam merupakan salah
satu sumber utama kekuatan umat muslim sebagai implementasi Hablum Minannas
(Hubungan antar manusia) dengan penuh cinta dan kasih sayang.
Dikatakannya, terwujudnya Ukhuwah Islamiyah merupakan
dambaan setiap Muslim, hanya saja, nilai ukhuwah ini terkadang kerap mengalami
permasalahan yang dapat merusaknya Islam sangat menekankan persaudaraan dan persatuan,
bahkan Islam datang untuk mempersatukan umatnya dengan banyaknya persamaan,
bukan untuk berpecah belah terhadap sedikit perbedaan, pada zaman sekarang ini.
“Media sosial sebagai produk teknologi seharusnya perlu didayagukanan
untuk memperkuat ukhuwah, mempererat tali silaturahim dan persaudaraan muslim,”
ingatnya.
Namun, pada faktanya, seringkali medsos disalahgunakan.
Medsos digunakan sebagai ajang untuk saling mencaci, mem-bully, menyebarkan
ghibah, fitnah, namimah (mengadu domba) dan permusuhan khususnya di tahun
politik.
“Gunakan medsos untuk kemaslahatan dan kebaikan, serta
merajut persaudaraan. Bukan untuk menebar gosip, hoax, fitnah dan adu domba,
agar bijak dalam memanfaatkan medsos. Kemudahan komunikasi mestinya dijadikan
wahana penyambung silaturrahim dan pengokoh ukhuwah,” jelasnya.
Dalam kondisi seperti ini dibutuhkan kedewasaan semua pihak,
terutama masyarakat di tingkat bawah untuk tidak terbawa arus dengan hasutan,
fitnah dan provokasi, masyarakat harus dikuatkan dengan prinsip ‘Ukhuwah
Wathaniyah’ persaudaraan sesama warga negara. ‘Ukhuwah Islamiyyah’ persaudaraan
sesama umat Islam dan ‘Ukhuwah Basyariyah’ persaudaraan sesama manusia.
“Hal ini menjadi sangat penting untuk dikuatkan di tengah
bebasnya ujaran kebencian, hasutan dan fitnah yang bebas dimana-mana untuk
memecah belah ikatan sesama warga negara,” pesannya.
Dijelaskannya, umat Islam tidak hanya mempunyai ikatan
persaudaraan dengan sesama muslim, akan tetapi punya tanggungjawab menjaga
persaudaraan antar sesama warga negara yang beragam.
Umat Islam telah lama berdampingan secara harmonis dengan
umat lain dalam bingkai kebhinnekaan, Pancasila dan NKRI.
Warisan penting persaudaraan yang telah dirumuskan oleh para
pendahulu bangsa ini harus dijaga untuk menjamin keutuhan negara dan bangsa
khusunya di Kalbar.
“Umat Islam harus cerdas dalam menyikapi perbedaan, apalagi
menyikapi ajakan yang memperuncing perbedaan, kita tidak bisa menghindari
perbedaan, tetapi yang terpenting adalah menjaga perbedaan dalam kesatuan yang
harmoni,” ingatnya lagi.
Mantan Bupati Mempawah ini mengatakan, saat ini salah satu
fenomena yang terjadi di sekitar kita adalah munculnya pemahaman agama yang
eksklusif, cenderung radikal dan tertutup.
Sementara di sisi lain terjadi penurunan nilai moral serta
akhlak generasi muda sehingga terjadi berbagai pelanggaran norma serta tindak
kejahatan di sekitar kita seperti maraknya pelecehan seksual, penghinaan,
pembunuhan, penipuan, yang berdampak pada goyahnya sendi-sendi kehidupan kita
sebagai bangsa yang beradab dan beragama.
Ditambah lagi dengan maraknya peredaran obat-obat terlarang
seperti Narkoba yang menyasar para generasi muda bangsa ini sehingga kini telah
dianggap sebagai kejahatan luar biasa. Tentu Pemerintah, ulama dan orang tua,
tidak bisa menutup mata, berdiam diri dan hanya bicara, akan tetapi juga harus
berbuat sesuatu mengingat anak-anak merupakan generasi penerus sekaligus aset
bangsa yang harus dijaga sehingga terbebas dari bahaya dan pengaruh negatif.
Untuk membentengi para generasi muda terutama para siswa dan
mahasiswa dari hal-hal negatif maka perlu ditanamkan dan diwariskan nilai-nilai
keagamaan secara terus menerus, hal ini dimaksudkan agar umat dapat memahami
makna ajaran agama secara benar dan terarah dalam rangka mewujudkan masyarakat
yang taat melaksanakan ajaran agamanya dengan rukun, damai dan sejahtera.
“Saya mengajak semua Pemuka Agama dan semua yang hadir
disini mari bersama-sama untuk saling bersinergi, saling bermitra, dan saling
melayani untuk kepentingan bersama, terutama terkait dengan peran serta dan
keterlibatan masyarakat dalam kegiatan pembangunan, serta atas kontribusinya
selama ini dalam mengawal dan menciptakan kehidupan masyarakat yang rukun dan
damai, sehingga sampai hari ini kita masih hidup berdampingan dengan harmonis,”
ajaknya lagi.
“Terus tingkatkan kiprahnya dalam berbagai sektor
pembangunan di negeri ini, sehingga cita-cita kita mewujudkan Kalimantan Barat
yang makmur, damai dan sejahtera dapat terwujud. Tetaplah berjuang demi kemajuan
Islam dan pembangunan bangsa,” pungkasnya. (*/Fai)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini